pengaruh perputaran modal kerja, perputaran pihutang, perputaran persediaan, return on equity, debt to equity ratio
dan debt to asset ratio terhadap profitabilitas ROA. Hasil penelitian ini menunjukkan secara parsial Debt to Equity rasio yang
menunjukkan struktur keuangan berpengaruh signifikan terhadap Return on Asset
s. Secara simultan perputaran modal kerja, perputaran pihutang, perputaran persediaan, return on equity, debt to equity ratio dan debt to asset ratio juga
berpengaruh signifikan terhadap Return on Assets ROA.
2.7 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual atau kerangka berfikir adalah “sintesa tentang
hubungan variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan. Berdasarkan teori-teori yang telah dideskripsikan tersebut, selanjutnya dianalisis
secara kritis dan sistematis, sehingga menghasilkan sintesa tentang hubungan antar variabel yang diteliti
” Sugiyono, 2006 : 49. Berdasarkan teori-teori yang telah dikemukakan sebelumnya maka dapat disusun suatu kerangka konseptual
tentang bagaimana hubungan antara variabel bebas yaitu struktur aktiva dan struktur keuangan, dengan variabel terikat yaitu Return on Assets, sebagaimana
dijelaskan berikut ini. Efisiensi pelaksanaan fungsi investasi yang tercermin dalam struktur
aktiva akan menentukan tingkat perolehan laba. Syamsudin 2007:209 menjelaskan bahwa,
“Bilamana rasio aktiva lancar atas total aktiva meningkat maka baik profitabilitas maupun risiko yang dihadapi akan menurun. Menurunnya
profitabilitas disebabkan karena aktiva lancar menghasilkan lebih sedikit dibandingkan aktiva tetap
”. Selanjutnya dijelaskan bahwa, “Penurunan rasio aktiva lancar atas total aktiva akan mengakibatkan meningkatnya profitabilitas
dan risiko. Peningkatan profitabilitas disebabkan karena lebih banyak modal yang diinvestasikan dalam aktiva tetap yang dapat memberikan profitabilitas yang lebih
besar dibandingkan dengan aktiva lancar ”. Van Horne dan Wachowicz 2005:309
mempertegas bahwa “Menurunkan tingkat investasi dalam aktiva lancar akan mengarah pada peningkatan pengembalian atas total aktiva perusahaan”.
Berdasarkan teori tersebut dapat dikatakan apabila proporsi aktiva lancar lebih besar maka laba akan menurun. Apabila tingkat laba kecil maka tingkat
pengembalian atas aset ROA akan kecil. Sebaliknya apabila proporsi aktiva tetap lebih besar maka laba akan meningkat. Apabila tingkat laba tinggi maka
tingkat pengembalian atas aset ROA akan meningkat, dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa apabila rasio struktur aktiva meningkat, maka ROA akan
menurun dan apabila rasio struktur aktiva menurun, maka ROA akan meningkat. Sementara itu, struktur keuangan merupakan cermin dari pelaksanaan
fungsi pendanaan. Perimbangan antara total hutang dengan ekuitas akan menentukan sejauh mana struktur keuangan tersebut dapat mempengaruhi tingkat
Return on Assets , apakah akan meningkat atau menurun, dalam hal ini keputusan
penggunaan hutang dalam struktur keuangan menjadi hal penting. Berapa besar persentase hutang terhadap ekuitas bergantung kepada keputusan perusahaan.
Berdasarkan teori yang telah dipaparkan, terdapat dua hal yang menunjukkan bagaimana struktur keuangan dapat mempengaruhi ROA. Pertama, yaitu teori
yang dikemukakan Modigliani dan Miller dalam Husnan dan Pudjiastuti 1996, yang mengatakan bahwa,
“Sejauh pembayaran bunga bisa dipergunakan untuk mengurangi beban pajak, maka penggunaan hutang memberikan manfaat bagi
pemilik perusahaan”. Teori kedua yaitu sebagaimana disebutkan Brigham dan Houston 2006 : 102
yang mengatakan, “terdapat dua hal yang menjadi penyebab turunnya tingkat pengembalian atas aset ROA yaitu 1 kemampuan untuk
menghasilkan laba perusahaan yang rendah ditambah 2 biaya bunga yang tinggi yang dikarenakan oleh penggunaan hutang yang di atas rata-rata, dimana
keduanya telah menyebabkan laba bersihnya menjadi relatif rendah”. Apabila penggunaan hutang dapat meningkatkan laba melalui pengurangan pajak maka
akan berpengaruh terhadap peningkatan Return on Assets, namun apabila terdapat penggunaan hutang di atas rata-rata maka dapat mengakibatkan beban bunga yang
terlalu tinggi sehingga akan mengurangi laba dan menyebabkan tingkat ROA turun.
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan, apabila rasio struktur keuangan meningkat maka Return on Assets akan meningkat, dengan asumsi
bahwa hutang tidak lebih besar dari ekuitas. Sebaliknya, apabila rasio struktur keuangan menurun Return on Assets juga akan menurun, sebab dalam hal ini
hutang juga merupakan faktor pengungkit leverage. Apabila hutang diturunkan maka rasio struktur keuangan akan menurun sehingga perolehan laba menurun
yang menyebabkan penurunan tingkat ROA.
Berdasarkan uraian teori yang dikemukakan di atas, maka dapat digambarkan suatu kerangka konseptual dari penelitian ini, yaitu seperti yang
digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2.1. Kerangka Konseptual Sumber: Van Horne dan Wachowicz 2005, Modigliani dan Miller dalam Husnan
dan Pudjiastuti 1996, dan Brigham dan Houston 2006
2.8 Hipotesis