Gambaran Umum Perusahaan 1 PT Astra International Tbk.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan 1 PT Astra International Tbk.

PT Astra International Tbk didirikan pada tahun 1957 dengan nama PT Astra International Incorporated. Pada tahun 1990, Perseroan mengubah namanya menjadi PT Astra International Tbk. Perusahaan ini telah tercatat di Bursa Efek Jakarta sejak tanggal 4 April 1990. Saat ini mayoritas kepemilikan sahamnya dimiliki oleh Jardine Cycle and Carriages sebesar 50,1. Perseroan berdomisili di Jakarta, Indonesia, dengan kantor pusat di JI. Gaya Motor Raya No. 8, Sunter II, Jakarta. Ruang lingkup kegiatan perseroan meliputi perakitan dan penyaluran mobil, sepeda motor berikut suku cadangnya. 2 PT Astra Otoparts Tbk. Astra Otoparts tumbuh dari satu perusahaan perdagangan di sektor industri otomotif, perakitan mesin dan konstruksi bernama PT Alfa Delta Motor, yang berdiri pada 1976 hingga ke bentuknya sekarang sebagai Astra Otoparts yang memiliki 6 unit bisnis dan 27 anak perusahaan, serta mempekerjakan karyawan berjumlah 32.939 orang. Sejak tahun 1998, Astra Otoparts menjadi perusahaan publik yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. PT Astra Otoparts Tbk. Astra Otoparts adalah perusahaan komponen otomotif terkemuka Indonesia yang menghasilkan suku cadang kendaraan bermotor, baik untuk segmen pabrikan otomotif atau Original Equipment for Manufacturer OEM maupun segmen pasar suku cadang pengganti atau Replacement Market REM. Produk Astra Otoparts tidak hanya memenuhi konsumsi atau kebutuhan pasar dalam negeri yang terus berkembang tetapi juga diekspor ke 49 negara di Timur Tengah, Asia Oceania, Afrika, Eropa dan Amerika. Guna mendukung penjualan di luar negeri, Astra Otoparts saat ini memiliki tiga kantor perwakilan masing-masing di Singapura, Dubai dan Australia. 3 PT Indo Kordsa Tbk. PT Indo Kordsa Tbk. didirikan pada bulan Juli 1981 dengan nama Branta Mulia, pabrik pertama Perseroan, di Citeureup, Jawa Barat, diresmikan pengoperasiannya pada bulan April 1985. Perseroan telah tercatat pada Bursa Efek Indonesia sejak Juli 1990. Pada Desember 2006, Kordsa Global A.S, suatu perusahaan yang berdomisili di Turki, mengakuisisi 51,3 saham Perseroan. Saat ini Kordsa Global adalah salah satu pemasok benang nylon dan polyester, kain untuk keperluan industry dan single end cord untuk keperluan industry terbesar di dunia dengan kapasitas lebih dari 150.000 metrik ton per tahun, kira-kira 20 persen dari industry penguat tekstil karet global. Perseroan bergerak dalam bidang pembuatan dan pemasaran ban, filament yam serat-serat nylon, polyester, rayon, nylon tire cord benang nylon untuk ban dan bahan baku polyester purified terepthalic acid. 4 PT Goodyear Indonesia Tbk. The Goodyear Tire and Rubber Company yang berpusat di Amerika Serikat adalah perusahaan pembuat ban terbesar di dunia yang memproduksi berbagai jenis ban, produk karet dan kimia di lebih dari 90 pabrik di 28 negara, dengan sekitar 80.000 karyawan di seluruh dunia. Operasi pemasarannya mencakup hampir semua negara di belahan dunia. Sebagai anak perusahaan The Goodyear Tire and Rubber Company , PT Goodyear Indonesia Tbk. telah berdiri sejak tahun 1935 dan merupakan produsen pertama ban di Indonesia, memproduksi berbagai jenis ban yang berkualitas tinggi. Kantor pusat dan pabrik berlokasi di Bogor, Jawa Barat, di atas area tanah seluas 172.000 meter persegi. 5 PT Gajah Tunggal Tbk. PT Gajah Tunggal Tbk. adalah salah satu perusahaan pembuat ban di Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada 1951 dengan memproduksi dan mendistribusikan ban luar dan ban dalam sepeda. Selanjutnya perusahaan ini berkembang memperluas produksi dengan membuat variasi produk melalui produksi ban sepeda motor tahun 1971, diikuti oleh ban bias untuk mobil penumpang dan niaga pada tahun 1981. Awal tahun 90-an, Perusahaan mulai memproduksi ban radial untuk mobil penumpang dan truk. Pada saat ini Gajah Tunggal mengoperasikan 5 pabrik ban dan ban dalam untuk memproduksi ban radial, ban bias dan ban sepeda motor, serta 2 pabrik yang memproduksi kain ban dan SBR Styrene Butadiene Rubber yang terkait dengan fasilitas produksi ban. Kelima pabrik ban dan pabrik kain ban ini berlokasi di Tangerang, sekitar 30 kilometer disebelah barat Jakarta. 6 PT Indomobil Sukses Internasional Tbk. PT Indomobil Sukses Internasional Tbk. Perseroan merupakan suatu kelompok usaha terpadu yang memiliki beberapa anak perusahaan yang bergerak di bidang otomotif yang terkemuka di Indonesia. Perseroan didirikan pada tahun 1976 dengan nama PT Indomobil Investment Corporation dan pada tahun 1997 dilakukan penggabungan usaha merger dengan PT Indomulti Inti Industri Tbk. Sejak saat itulah status Perseroan berubah menjadi perusahaan terbuka dengan nama PT Indomobil Sukses Internasional Tbk., dengan kantor pusatnya di Wisma Indomobil I, lantai 6, Jl. MT. Haryono Kav 8, Jakarta Timur - 13330. Bidang usaha utama Perseroan dan anak perusahaan meliputi: pemegang lisensi merek, distributor penjualan kendaraan, layanan purna jual, jasa pembiayaan kendaraan bermotor, distributor suku cadang dengan mer ek “IndoParts”, perakitan kendaraan bermotor, produsen komponen otomotif serta kelompok usaha pendukung lainnya. 7 PT Indospring Tbk. PT Indospring Tbk. berkedudukan di Gresik, didirikan pada tanggal 5 Mei 1978 dengan status Penanaman Modal Dalam Negeri PMDN. Ruang lingkup dari aktivitas perusahaan bergerak dalam bidang industri spare parts kendaraan bermotor khususnya pegas, yang berupa leaf spring pegas daun dan coil spring pegas spiral. Perusahaan memulai kegiatan operasinya pada Januari 1979. Pada tanggal 26 Juni 1990, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif berdasarkan persetujuan dari Menteri Keuangan dengan Surat nomor SI- 120SHMMK.101990, untuk melakukan penawaran saham kepada masyarakat sebanyak 3.000.000 tiga juta lembar saham. 8 PT Multi Prima Sejahtera Tbk. Perusahaan didirikan dengan nama PT Lippo Champion Glory pada tanggal 7 Januari 1982. Pada tanggal 21 September 1989, nama PT Lippo Champion Glory diubah menjadi PT Champion Spark Plug Industries. Menjadi perusahaan publik pada tahun 1989. Pada tanggal 21 Agustus 1990, nama PT Champion Spark Plug Industries diubah menjadi PT Lippo Industries. Pada tahun 1991 melakukan Penawaran Umum Terbatas I. Pada tahun 1996 nama PT Lippo Industries diubah menjadi PT Lippo Industries Tbk. dan Perubahan nilai nominal saham yang semula Rp 1,000 per lembar saham menjadi Rp 500 per lembar saham. Pada tahun 1997 nama PT Lippo Industries Tbk. diubah menjadi PT Lippo Enterprises Tbk. Pada tahun 2000 perusahan mencatatkan seluruh sahamnya company listing. Pada tahun 2001 nama PT Lippo Enterprises Tbk. diubah menjadi PT Multi Prima Sejahtera Tbk. 9 PT Multistrada Arah Sarana Tbk. Produsen ban PT Multistrada Arah Sarana MSA pertama kali didirikan pada tahun 1991, bersamaan dengan bisnis dan industri di Indonesia yang melakukan perluasan dan peningkatan. Pada tahun 1994 pabrik telah memulai produksi ban pengganti untuk mobil, seiring dengan nilai penjualan setiap tahunnya yang bertumbuh pesat. Diawal berdirinya, MASA pertama mendapat bantuan teknis dari Pirelli yang merupakan produsen ban kelas dunia 1991-1994, yang kemudian dilanjutkan oleh Continental 1994-2000. MASA tumbuh seiring era globalisasi, dengan memperluas kawasan industrinya yang saat ini meliputi 35 hektar bangunan yang terletak pada area seluas 100 ha di Cikarang Timur, yaitu sekitar satu jam berkendara dari ibukota Indonesia. Sejak tahun 2004, dimana perusahaan diambil alih oleh pemilik dan tim manajemen baru, penjualan meningkat drastis setiap tahunnya. 10 PT Prima Alloy Steel Tbk. Didirikan di Surabaya pada tahun 1984, perusahaan memiliki standar berbagai industri, seperti SII Industrial Standard dan JWL Standar Teknis Jepang untuk Velg Disk Light, dan telah memperoleh sertifikasi kualitas dari JWL-VIA Pemeriksaan Kendaraan Association di Jepang. Ruang lingkup kegiatan perseroan meliputi industri rim, stabilizer dan peralatan lain dari alloy aluminium dan baja, dan perdagangan umum dari produk ini. Kantor dan pabrik berlokasi di Jalan Muncul, No 1 Gedangan, Sidoarjo, Jawa Timur. Pada tanggal 15 Oktober 1990, Perusahaan melakukan penawaran umum atas 2.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham kepada masyarakat dinyatakan efektif. 11 PT Selamat Sempurna Tbk. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 19 Januari 1976. Perusahaan dan anak perusahaan telah tumbuh sebagai produsen komponen otomotif terkemuka di Indonesia dengan produk utama filter dan radiator tembaga kuningan dan aluminium radiator, dengan pasar internasional yang mencakup lebih dari 50 negara-negara tujuan ekspor. Perusahaan juga memproduksi kondensor, AC otomotif, rem pipa, bahan bakar pipa, tangki bahan bakar, dan knalpot serta komponen produk otomotif lainnya. Perusahaan ini memiliki dukungan teknis dan bantuan dari produsen otomotif terkemuka di dunia, seperti Radiator Mfg Co Ltd Tokyo, Tennex Corp, Tokyo Roki Co Ltd, Delphi Divisi Sistem Termal, dan Donaldson Inc. 12 PT Polychem Indonesia Tbk. Perusahaan berdiri pada tahun 1986 dan melakukan penawaran umum perdana di Bursa Efek Pada tahun 1993. Pada April 1993, kapasitas terpasang telah berkembang menjadi 10.000 ton. Bahan baku yang digunakan dalam produksi nilon, poliester, rayon, lateks, resorsinol dan denabond, beberapa di antaranya yang masih terus diimpor. Pasar langsung ke perusahaan konsumen, dengan pembeli domestik mengambil 80 dari penjualan dan sisanya yang terdiri dari ekspor ke Malaysia, Thailand, Filipina, Australia dan Pakistan. 13 PT Argo Pantes Tbk. PT Argo Pantes Tbk. didirikan pada tahun 1977 dan sejak 1991 telah terdaftar di Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Pada tahun 1997, perusahaan mencapai ISO 9002, sertifikasi yang dikeluarkan oleh SGS Indonesia. Saat ini, penjualan ekspor telah mencapai 80 dan mencakup lebih dari 200 pelanggan internasional di 40 negara di seluruh dunia, seperti, Levis, Liz Claiborne, Marks and Spencer, Nike dan Tommy Hilfiger. 14 PT Century Textile Industry CENTEX Tbk. Didirikan pada tahun 1970, sebagai perusahaan patungan antara Bapak Hadi Budiman dan perusahaan Jepang Toray Industry Inc, Kanematsu Gosho Ltd, Tokai Senko Company Ltd, dan Kurabo Industries Ltd. PT Century Textile Industry Centex adalah produsen Polyester katun. 15 PT Eratex Djaja Tbk. Perusahaan ini didirikan di Indonesia pada tahun 1972 sebagai perusahaan patungan asing antara PT Private Development Finance Company of Indonesia Ltd. and Limmen Investment Ltd., Unisouh Holdings Ltd. dan Eastern Cotton Mills Ltd. Perusahaan ini membangun pabrik pemintalan benang pertama pada tahun 1973 pada 17 Ha lahan di Probolinggo, Jawa Timur. Sejak itu, perusahaan telah berkembang dan diversifikasi ke tenun dan manufaktur pakaian. Kapasitas produksi saat ini mencapai 53.613 spindle. 16 PT Ever Shine Textile Industry Tbk.. Perusahaan ini mulai berproduksi pada tahun 1975. Perusahaan memproduksi tekstil dan produk tekstil dari benang untuk pakaian jadi, terbuat dari nilon dan polyester dengan produksi sekitar 102 juta meter per tahun. Tekstil tenunan adalah produk inti perusahaan dan membentuk 65 dari total penjualan. Sejak tahun 1997, perusahaan telah memasok kebutuhan benang nilon sendiri. Saat ini perusahaan memiliki 300 pelanggan aktif, baik lokal maupun asing. Pada tahun 2000, sekitar 70 dari penjualan dalam dolar AS. 17 PT Panasia Indosyntec Tbk. PT Panasia Indosyntec Tbk. Indosyntec didirikan pada tanggal 6 April 1978 dan telah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta untuk 7.000.000 saham pada tanggal 6 Juni 1990. Pada tanggal 19 Desember 1992, perusahaan menerima pemberitahuan tentang Efektivitas Registrasi Pernyataan 95.000.000 saham untuk Penawaran Umum Terbatas kepada pemegang saham dan tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya. Perusahaan berkedudukan di Bandung dan ruang lingkup usaha meliputi pengolahan bahan baku polimerisasi, memutar, pemintalan, pertenunan industri, tekstil serta perdagangan umum. Produksi komersial dari industri tekstil dimulai pada tahun 1974 sedangkan unit pertama kegiatan polimerisasi dimulai pada tahun 1990 dan unit kedua pada tahun 1993. 18 PT Indorama Synthetics Tbk. Didirikan pada tahun 1974, perusahaan ini memproduksi Benang Polyester Filament, Polyester Staple Fibre, PET Resin, Spun Blended Benang dan Kain Poliester. Ekspor Perusahaan mencapai 63 dari penjualan pada tahun 2005. Perusahaan menerbitkan wesel tukar Swiss Franc 40 juta pada tahun 1995 yang ditukarkan menjadi saham ekuitas perusahaan. 19 PT Karwell Indonesia Tbk. Perusahaan memproduksi kemeja pria, wanita, blus, piyama dan pakaian anak-anak. Pada tahun 1995, kapasitas produksi perusahaan mencapai 300.000 lusin per tahun dengan AS dan MEE sebagai pasar utama. Sebagian besar bahan baku diimpor. Pabrik berlokasi di KBN- Tanjung Priok, Jakarta Utara dan Bekasi. Perusahaan bekerjasama dengan Yayasan GAP Amerika Serikat, dalam penyediaan dana US 100.000 untuk mendukung kerja karyawan yangkesejahteraan. 20 PT Apac Citra Centertex Tbk. Perusahaan ini adalah perusahaan induk dari enam produsen garmen yaitu PT Bestexindo Busana Industri, PT Tritexindo Busana Industri, PT Ekadharma Garmentama, PT Aneka Citra Busana, PT Qualitexindo Busana Industri dan PT Likespring. Perusahaan, didirikan pada tahun 1987, memiliki sebuah pabrik yang menempati area seluas 2,2 Ha di Kawasan Berikat Nusantara, Jakarta. Perusahaan memasarkan produknya melalui perusahaan afiliasi di Amerika Serikat, Eropa, Hongkong dan Jepang. Perusahaan juga memegang lisensi untuk Manhattan, eksklusif pakaan laki-laki diproduksi oleh PT Likespring untuk pasar lokal. Perusahaan meluncurkan 8,5 juta saham pada tanggal 10 Juli 1996. 21 PT Panasia Filament Inti Tbk. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 31 Desember 1987 dan mulai produksi secara komersial pada tahun 1998. Pada tanggal 17 Maret 1997 perusahaan telah mengajukan pernyataan pendaftaran penawaran umum perdana 50 juta saham dengan nilai nominal Rp 500lembar saham. Perusahaan berkedudukan di Bogor dan bergerak dalam industri tekstil kain. 22 PT Pan Brothers Tex Tbk. Didirikan pada tahun 1980 dengan nama PT Panca Saudara Tekstil. Perusahaan memulai bisnis dengan produsen siap pakai pakaian rajutan untuk pasar domestik. Kemudian pada Desember 1989, perusahaan ini berganti nama menjadi PT Pan Brothers Tex dan perjanjian manufaktur dimasukkan untuk lisensi dari merek berikut: Adidas, Esprit, Puma, Fila, Green Line, Nike, Arrow, Jordache, Levi s, Eddy Bauer, Van Heusen . Perusahaan memenuhi pesanan dari department store skala besar di seluruh dunia seperti Marubeni Poplar, Shinko Sang Yo, dan Daiei dari Jepang, Charming Shoppes, JC Penny, Wal Mart dan Woolworth dari Amerika Serikat, dan Debenham dari Inggris. Kapasitas produksi perusahaan mencapai satu juta lusin per tahun. Pada April 1997, perusahaan bergabung dengan konsorsium yang terdiri dari Sariwarna Group, Keris Group dan salah satu dari perusahaan Argo Manunggal Group. 23 PT Asia Pacific Fibers Tbk. Perusahaan ini berdiri pada tahun 1984 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1986 sebagai produsen polyester chips, serat staple polyester dan benang polyester filamen. PT Asia Pacific Fibers melakukan penawaran umum perdana di Bursa Efek Indonesia pada tahun 12 Maret 1991, dan sejak saat itu perusahaan ini penjadi perusahaan terbuka. 24 PT Ricky Putra Globalindo Tbk. Sebelumnya bernama PT Ricky Putra Garmindo, didirikan pada tahun 1987, berubah menjadi PT Ricky Putra Globalindo sejak tahun 1997. Produk perusahaan ini dijual dengan merek dagang GT, Ricsony Manusia dan Ricky, sedangkan nama merek pakaian, antara lain, adalah Ricky Jeans, Ricky Primer, Ricky Junior, Della, Stolle dan Hiku. Produk dijual di pasar ekspor yang dibuat berdasarkan pesanan dan model biasanya disesuaikan dengan tren, model, dan desain yang berlaku di negara-negara pemesanan. Tujuan ekspor dari produk termasuk Jepang, Jerman, Afrika Selatan, AS dan Timur Tengah. Bahan baku utama yang digunakan oleh perusahaan adalah kapas ubin, yang sebagian besar dipasok oleh PT Jabatex, perusahaan afiliasi PT Ricky Putra Globalindo. Kapasitas produksi tahunan perusahaan mencapai 9.880.000. 25 PT Tifico Fiber Indonesia Tbk. PT Tifico Tbk. didirikan oleh dua perusahaan Jepang: Teijin Terbatas, dan PT Tomen Corporation di tahun 1973. Perusahaan ini menghasilkan polyester serat untuk pabrik tekstil di Tangerang. Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 28 Februari 1980. 26 PT Nusantara Inti Corpora Tbk. Didirikan di Jakarta pada tahun 1988 bernama PT Aneka Keloladana. Pada Juli 2001 mengubah nama menjadi PT United Capital Indonesia. Selain sebagai PPE di Pasar Modal, perusahaan juga menyediakan layanan seperti penasehat keuangan, penelitian. 27 PT Unitex Tbk. PT Unitex menjadi perusahaan Go Public tanggal 12 Mei 1982 dan merupakan perusahaan ke-11 yang memasuki Bursa Efek Indonesia. Pada tanggal 26 Maret 1997 Perseroan telah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Surabaya BES sebanyak 1.584.360 atau 43,20 dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh. Sebagai sebuah perusahaan tekstil terpadu, PT Unitex melakukan kegiatannya mulai dari pemintalan Spinning, pertenunan Weaving, pencelupan Dyeing Finishing . Bagian pemintalan adalah bagian dari produksi yang melakukan proses pembuatan benang dari bahan baku kapas dan polyester . Ekspor langsung berjumlah 65 dari jumlah produksi dengan tujuan Australia, Jepang, Amerika Serikat, Eropa dan lain-lain. Ekspor tidak langsung melalui industri pakaian jadi garmen berjumlah sekitar 15 ke Amerika dan Eropa. Maka jumlah ekspor langsung dan tidak langsung menjadi 80 . 28 PT Primarindo Asia Infrastructur Tbk. Didirikan pada tahun 1988 sebagai perusahaan penanaman modal dalam negeri dengan nama PT Bintang Kharisma, pada tahun 1994 perusahaan terdaftar dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan menjadi PT Bintang Kharisma Tbk. Pada tahun 1997, berencana untuk diversifikasi menjadi bisnis yang menjanjikan lainnya, perusahaan ini berganti nama menjadi PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk.. Perusahaan ini mencapai terobosan besar pada tahun 1993, dengan sembilan lini produk dan fasilitas untuk produksi dan ikatan outsoles dari karet, dan untuk pembuatan EVA spons karet dan phylon terkompresi EVA cetakan untuk midsoles. Di tahun 1996, perusahaan memperoleh kepercayaan dari 2 pembeli utama: Reebok dan Fila. Mulai tahun 1997, perusahaan mulai menerapkan produksi yang akurat sistem kontrol. Pada tahun itu, perusahaan memutuskan untuk memodernisasi proses produksi dengan menggunakan Anzani Conveyor Stitching. Pada tahun 1998, perusahaan mengembangkan computerbased pesanan pembelian sistem pelacakan disebut BITSCAN Bintang Kharisma Scanning. Selanjutnya pada tahun 1999, perusahaan mulai menggunakan Sistem Lectra Cutting. 29 PT Surya Intrindo Makmur Tbk. Perusahaan ini didirikan dengan nama PT Surya Intrindo Makmur Tbk. Kegiatan usaha perusahaan dan anak perusahaan adalah dalam industri alas kaki. Semua penjualan perusahaan di ekspor, terutama ke Amerika, Eropa, dan Kanada. Perusahaan ini mulai beroperasi pada tahun 1997. Pada Desember 1999, perusahaan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Hingga akhir 2000, perusahaan telah menghaslkan kapasitas 4.000.000 pasang per tahun. 30 PT Sumi Indo Kabel Tbk. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1981. Perusahaan menerima pinjaman modal kerja dari Bank Dunia IBRD, Asian Development Bank ADB, dan Kuwait. Hasil produksi sebesar 15,45 berada di pasar domestik dan selebihnya di ekspor ke Filipina dan Singapura. Pabrik perusahaan terletak di Tangerang, Jawa Barat di lahan seluas 10,3 Ha. 31 PT Jembo Cable Company Tbk. Perusahaan mulai berproduksi pada tahun 1992 dengan kapasitas terpasang 20.000 ton kabel listrik tegangan rendah, 317 Km dari kabel listrik tegangan menengah, 4.118 Km dari serat optik dan 2,9 juta kilometer inti tunggal SCKM kabel telekomunikasi. Pada tahun 1993, perusahaan menaikkan kapasitas kabel listrik untuk tegangan rendah sebanyak 26.000 ton dan 634 Km untuk kabel tegangan menengah. Perusahaan memiliki perjanjian bantuan teknis dengan Fujika Ltd, Jepang. Sekitar 69 dari produksi perusahaan digunakan pada perusahaan milik negara, yaitu PT PLN dan PT Telkom. Perusahaan ini sekarang mampu memproduksi beberapa jenis kabel berkualitas ekspor yang dapat bersaing di pasar internasional. Tahun 1995-1996, perusahaan memfokuskan pemasaran produk-produknya untuk memenuhi permintaan domestik. Namun, sejak tahun 1997, 40 dari semua kabel yang diproduksi oleh perusahaan telah diekspor dengan tujuan Sri Lanka, Afrika Selatan, Amerika Serikat, Jepang, Myanmar, India, Pakistan dan Bangladesh. 32 PT KMI Wire and Cable Tbk. PT GT Kabel Indonesia adalah salah satu produsen kabel telekomunikasi dan kabel power terbesar. Sebesar 53 sahamnya dimiliki oleh Gadjah Tunggal Group. Didirikan pada tahun 1972 oleh Electro GmbH Jerman saat ini dikenal sebagai Alcatel Kabelmetal dan PT Gunung Ngadeg Djaya. 33 PT Kabelindo Murni Tbk. Perusahaan ini didirkan pada tahun pada tahun 1994 kapasitas produksi sebesar 26.000 ton kabel listrik sepanjang 1.330.000 kilometer telepon kabel per tahun. Hampir semua bahan baku, seperti polietilen, silang polyethylene link dan bahan panas menyusut tabung diimpor. Pada bulan Juni 1995 perusahaan telah menawarkan 28 juta saham dalam right issue pada 1:1 dengan harga Rp 1.000 per saham. 62 dari dana yang diperoleh akan digunakan untuk membeli mesin, 17 untuk membiayai pembangunan gedung, 13 untuk meningkatkan modal kerja, dan sisanya untuk membiayai fasilitas lainnya. 34 PT Sucaco Tbk. Didirikan pada tahun 1970. Pemegang saham mayoritas perusahaan ini yaitu PT Tembaga Mulia Semanan dengan 27,22 saham, PT Agung Alurodin dengan saham 61, dan PT Setia Pratama Lestari Pelletizing dengan saham 100. Produk utama yang dihasilkan adalah kabel. Seluruh produksi dipasarkan di bawah merek dagang Agung, di mana perusahaan mengendalikan 30 pangsa pasar domestik. Produk perusahaan juga diekspor ke Iran, Australia, dan Singapura. 35 PT Voksel Electric Tbk. Didirikan pada tahun 1971 di Jakarta, perusahaan memiliki dua pabrik, satu berlokasi di Pulo Gadung dan di Cakun. Kapasitas produksi sebesar 19,5 ton kabel listrikkawat, 900 ribu kilometer dari kabel komunikasi dan 450 ton Generator kawat. Pada tahun 1984, PT Voksel Listrik didirikan dan menjadi pemegang saham mayoritas 60 PT Alcarindo Prima yang memproduksi kawat aluminium batang. Selain induk ini, perusahaan juga memiliki saham 40 PT Alcas Dharma Pratama yang menghasilkan paduan aluminium casting dan 25 saham dari PT Mas Prakarsa Kawat yang juga memproduksi kabel listrik. Perusahaan ini telah mengekspor produknya ke Singapura, Thailand, Hongkong, Taiwan dan Jepang. 36 PT Sat Nusapersada Tbk. PT Sat Nusapersada Tbk. PTSN bergerak dalam pembuatan perakitan komponen elektronik, yang terletak di Batam, Indonesia. Didirikan pada tahun 1990. PTSN memiliki pelanggan seperti Kenwood, Sony, Panasonic, Teac, Minibea, ATI, Epson, Thomson dan Advent. PTSN menghasilkan berbagai produk seperti getaran motor, komputer dll.

4.2 Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendanaan Modal Kerja Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Sektor Aneka Industri Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

5 103 77

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Kinerja Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Aneka Industri yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

10 114 120

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Kinerja Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Aneka Industri yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Kinerja Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Aneka Industri yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Kinerja Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Aneka Industri yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 7

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Kinerja Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Aneka Industri yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 3

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Kinerja Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Aneka Industri yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 23

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Struktur Aktiva 2.1.1 Pengertian Struktur Aktiva - Pengaruh Struktur Aktiva Dan Struktur Keuangan Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Sektor Aneka Industri Di Bursa Efek Indonesia

0 0 25

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pengaruh Struktur Aktiva Dan Struktur Keuangan Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Sektor Aneka Industri Di Bursa Efek Indonesia

0 0 10

SKRIPSI PENGARUH STRUKTUR AKTIVA DAN STRUKTUR KEUANGAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEKTOR ANEKA INDUSTRI DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 9