Selanjutnya untuk lebih memastikan tidak adanya autokorelasi pada model dilakukan uji nonparametrik yaitu dengan Run Test dengan melihat
nilai signifikansi residual. Apabila signifikansi residual di atas tingkat kepercayaan 5 maka dapat disimpulkan tidak terjadi autokorelasi, dan
apabila dibawah tingkat kepercayaan 5 maka terjadi autokorelasi.
4 Uji Heteroskedastisitas
Uji ini memiliki tujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan kepengamatan
yang lain, jika varians dari residual satu pengamatan kepengamatan lainnya tetap, maka disebut homoskedastisitas, jika varians berbeda, maka disebut
heteroskedasitas. Uji Heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melakukan uji glejser. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat
kepercayaan 5,
maka disimpulkan
tidak mengarah
adanya heteroskedastisitas.
3.8.4 Pengujian Hipotesis
Model regresi yang sudah memenuhi syarat asumsi klasik tersebut akan digunakan untuk menganalisis, yaitu melalui pengujian hipotesis sebagai berikut:
1 Uji Determinan R
2
Koefisien determinasi R
2
adalah koefisien nilai yang menunjukkan besarnya variasi variabel dependen variabel terikat yang dipengaruhi oleh
variasi variabel independen variabel bebas. Pengukuran besarnya persentase
kebenaran dari uji regresi tersebut dapat dilihat melalui koefisien determinasi multiple
koefisien determinan yang mengukur proporsi dari variasi yang dapat dijelaskan oleh variabel bebas. Apabila nilai suatu regresi mendekati
satu, maka semakin baik regresi tersebut dan semakin mendekati nol, maka variabel independen secara keseluruhan tidak bisa menjelaskan variabel
dependen.
2 Uji - F Uji Pengaruh Simultan
Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak dilakukan uji-F. Pengujian ini akan menunjukkan apakah variabel independen
secara bersama-sama simultan akan berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.
Bentuk pengujiannya adalah: H
: b
i
= 0, artinya struktur aktiva dan struktur keuangan secara simultan tidak berpengaruh terhadap Return on Assets ROA perusahaan
sektor aneka industri di Bursa Efek Indonesia. H
a
: b
i
≠ 0, Artinya struktur aktiva dan struktur keuangan secara simultan berpengaruh terhadap Return on Assets ROA perusahaan sektor
aneka industri di Bursa Efek Indonesia. Pada penelitian ini, nilai F
hitung
akan dibandingkan dengan F
tabel
pada tingkat sign
ifikan α = 5. Kriteria hipotesis penelitian pada uji-F ini adalah: H diterima jika F
hitung
F
tabel
dan H
a
diterima jika F
hitung
F
tabel
3 Uji - t Uji Pengaruh Parsial
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh suatu variabel independen terhadap variasi variabel dependen secara parsial.
Bentuk pengujiannya adalah: H
: b
i
= 0, artinya, perubahan struktur aktiva dan struktur keuangan secara parsial tidak berpengaruh terhadap Return on Assets
ROA pada perusahaan sektor aneka industri di Bursa Efek Indonesia.
H
a
: b
i
≠ 0, artinya struktur aktiva dan struktur keuangan secara parsial berpengaruh terhadap Return on Assets ROA pada
perusahaan sektor aneka industri di Bursa Efek Indonesia. Pada penelitian ini nilai t
hitung
akan dibandingkan dengan nilai t
tabel
pada tingkat signifikan α = 5. Kriteria pengambilan keputusan pada uji-t ini
adalah : H
a
ditolak H diterima jika : t
tabel
t
hitung
H
a
diterima H ditolak jika : t
tabel
t
hitung
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan 1 PT Astra International Tbk.