BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Usaha Es Dawet Cah Mbanjar
Es dawet Cah Mbanjar merupakan merek minuman tradisional berbahan utama tepung yang berbentuk seperti ulat dan diberi kuah santan plus gula. Banyak kita temui
di berbagai pelosok Indonesia. Biasanya dijual di kaki lima atau keliling pakai gerobak. Tapi jangan salah, jika usaha jual es dawet ini ditekuni dan dikelola dengan baik maka
Anda harus siap jadi kaya dan sukses. Adalah Hafiz Khairul Rijal 32 tahun dan istirnya Citra Puspa Sari 26 tahun.
Pemilik sekaligus pengelola Es Dawet Cah Mbanjar. Hafiz Khairul Rijal memulai usaha Es Dawet Cah Mbanjar pada 2006, tertarik mengembangkan bisnis ini karena senang
meminum satu jenis minuman yang sama tapi berbeda nama atau merek. minuman sejenis ini cukup banyak dijumpai di kota Medan. Penjual minuman yang menggunakan
gerobak banyak dijumpai di pinggir-pinggir jalan kota Medan. Kadang di emperan toko,tidak sedikit juga di bawah pohon rindang dan di persimpangan jalan.
Hingga akhirnya suatu hari Hafiz Khairul Rijal bisa ketemu dengan bos pemilik es penjual gerobak es dawet tersebut, Hafiz Khairul Rijal semakin tertarik untuk
menggeluti bisnis serupa yaitu es dawet. Setelah mendapat resep dari pemilik es itu, Hafiz Khairul Rijal bersama istrinya Citra Puspa Sari membeli bahan baku dengan
modal Rp100.000.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Saat itu dia tidak mengenakan resep rahasia dari bos pemilik es. Untuk gerobaknya, dia memilih membuat sendiri dengan biaya Rp500.000. Bermodal
Rp600.000 itulah memulai berjualan Es Dawet Cah Mbanjar. Kebetulan Hafiz Khairul Rijal langsung mendapat lokasi dekat kampus. Jadi saat itu, penjualannya lumayan.
Dalam satu hari,50 cup atau gelas Es Dawet Cah Mbanjar laku terjual. Untung bersihnya Rp50.000 per hari. Waktu terus berlalu hingga tiga bulan berjalan.
Dari keuntungan yang diperoleh, Hafiz Khairul Rijal menambah gerobak. Tidak lama berselang, gerobak ketiga dibeli sekaligus mulai merekrut karyawan. ”Mulai
jualan sendiri pada 2006.Terus berjalan hingga 2007 sudah bisa membeli gerobak kedua dan ketiga. Semuanya disebar tidak jauh dari lokasi berjualan yang pertama,”
kata Hafiz Khairul Rijal. Namun, meski sudah memiliki tiga gerobak, dia masih tetap berhubungan dengan bos pemilik es yang pertama karena bumbu utama belum
dimilikinya langsung. Mendekati akhir tahun 2007, Hafiz Khairul Rijal mencoba untuk membeli bumbu
dan alat produksi dari bos pemilik es. Modalnya tidak sedikit. Uang sebesar Rp50 juta harus disiapkan, tapi karena ingin berinovasi dia mencoba meminjam uang orang
tuanya. ”Separuh dari modal itu, pinjam dari orang tua. Kami berpikir sudah saatnya untuk berdiri sendiri. Jadi mudah untuk melakukan inovasi, tidak hanya membeli bahan
dan tinggal ramu,”kata Hafiz Khairul Rijal. Dengan begitu dia bisa memiliki mesin adonan cendol, gula, dan kelapa sendiri.Bahan bakunya pun langsung didatangkan dari
Banjar.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Selain bumbu utama, dia juga mendapat lima gerobak. Jadi total telah ada delapan gerobak yang dijadikannya modal untuk dijual kepada orang lain. Ingin melihat
bagaimana peluang pasar yang lebih besar, Es Dawet Cah Mbanjar ini mulai diikutkannya pada pameran-pameran. Pertama kali, tepatnya 2007 ikut pameran Bank
Sumut dalam rangka ulang tahun Bank Pembangunan Daerah BPD ini. Tanpa disangka, Hafiz Khairul Rijal meraih penghargaan Bank Sumut Usaha
Mikro Kecil UMK Award. Usaha Hafiz Khairul Rijal dinilai terbaik karena punya tempat produksi dan manajemennya sudah terbentuk, walaupun masih skala home
industry. ”Senang sekali. Selama proses pameran, kami ikut dalam audisi wirausaha muda Mandiri yang diselenggarakan Bank Mandiri. Jadi semakin bersemangat untuk
mengembangkannya lebih luas,” kata Hafiz Khairul Rijal. Es Dawet Cah Mbanjar akhirnya terpilih menjadi juara 2 se-Sumatera.
Penghargaan- penghargaan ini membuat suami istri ini mendapat kemudahan untuk mengembangkan usaha. Bagi yang berminat untuk memulai usaha ini diberi kredit oleh
Bank Mandiri. Bank ini juga membantu proses pelatihan, perekrutan karyawan dan manajemen. ”Sistemnya seperti waralabafranchise, tapi kami menyebutnya kemitraan
karena tidak ada ketentuan harus sama atau termasuk gerobaknya, jumlah karyawan atau gajinya.
Bahkan diperbolehkan beli bahan saja, tanpa gerobak dan tidak dapat resep utama. Apabila ingin mendapat resep utama, tentu harus membeli rumah produksi sebesar Rp
60 juta. Ini disebut dengan master.Kini, khusus di Medan Hafiz Khairul Rijal menjadi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
pemilik brand Es Dawet Cah Mbanjar.Tidak sulit lagi memperoleh es yang memiliki rasa manis ini pada pinggir jalan, warung atau restoran.
Total 120 gerobak seluruh Indonesia telah dijualnya. Khusus Medan saja ada 40 gerobak. Sistem waralaba sangat membantu usaha Es Dawet Cah Mbanjar dalam
pengembangan usaha khususnya keuangan dan pemasaran. Dengan menawarkan paket investasi waralaba yang menarik dan menguntungkan membuat Es Dawet Cah Mbanjar
menjadi usaha waralaba lokal yang cukup terkenal secara nasional dan lokal khususnya kota Medan.
Berikut adalah data Es dawet cah mbanjar: a.
Brand: Es Dawet Cah Mbanjar b.
Bidang Bisnis: Es Dawet c.
Konsep Bisnis: Waralaba d.
Alamat: Jalan Setia no.15 Medan e.
Pemilik: Hafiz Khairul Rizal dan Citra Puspa Sari
4.2 Hasil Penelitian 4.2.1 Karakteristik Informan