57
C. Kerangka Berpikir
Pembelajaran IPS di SMP Negeri 41 Semarang masih menggunakan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada guru seperti metode ceramah,
sehingga pembelajaran masih bersifat satu arah. Pembelajaran yang berpusat pada aktivitas peserta didik akan berdampak positif pada peserta didik serta
akan menghasilkan makna yang mendalam bagi peserta didik itu sendiri. Melihat dari latar belakang karakter siswa yang cenderung suka berfikir dan
tersedianya fasilitas yang mencukupi, maka diperlukan baik metode maupun model yang mampu memaksimalkan kemampuan siswa yang nantinya akan
meningkatkan motivasi belajar sejarah siswa.
Gambar 2.2 Bagan Kerangka Berfikir
Kelas eksperimen Group Investigation
dengan media foto Kelas kontrol
metode ceramah Tinda
k an
Evaluasi Analisis Data Model Group Investigation
dengan media foto lebih efektif
IPS Kondisi awal
pembelajaran kurang menarik bagi siswa
58
D. Hipotesis
Menurut Sugiyono 2010:96, hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian
telah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum
didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi berdasarkan landasan teori dan kerangka berfikir yang telah
digambarkan diatas, maka hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut : H0: Penerapan model pembelajaran Group Investigation dengan media foto
terhadap motivasi belajar siswa ‘sama dengan’ Penerapan metode ceramah
terhadap motivasi belajar siswa. Ha: Penerapan model pembelajaran Group Investigation dengan media foto
terhadap motivasi belajar siswa ‘lebih efektif’ dibandingkan Penerapan
metode ceramah terhadap motivasi belajar siswa.
59
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Metode adalah ilmu tentang cara untuk mencapai tujuan. Sedangkan penelitian adalah suatu proses yang sistematis dan analitis yang logis terhadap
data untuk suatu tujuan. Dengan demikian metodologi penelitian adalah kegiatan untuk mengembangkan dan menguji usaha kebenaran pengetahuan,
dengan menggunakan cara-cara ilmiah untuk mencapai tujuan melalui proses yang sistematis dan analisis yang logis.
Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran valid tentang upaya guru dalam mengatasi hambatan pembelajaran mata pelajaran IPS di
SMP Negeri 41 Semarang dengan menggunakan metodologi pendekatan kuantitatif eksperimen. Menurut Sugiyono 2010:107, metode eksperimen
sebagai bagian dari metode kuantitatif mempunyai khas tersendiri, terutama dengan adanya kelompok kontrolnya.
Desain penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah Quasi-Experimental design - Posttest Only Control Design.
Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk
mengontrol variable-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen Sugiyono, 2010:114. Sementara itu Posttest Only Control