Posisi Media Pembelajaran Kriteria Media Pembelajaran

43 mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama; 6 proses pembelajaran mengandung lima komponen komunikasi, guru komunikator, bahan pembelajaran, media pembelajaran, siswa komunikan, dan tujuan pembelajaran. Jadi media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan bahan pembelajara, sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar Daryanto, 2013:5-6. Pendapat lain, menurut Kemp and Dayton dalam Daryanto, 2013:6, kontribusi media pembelajaran adalah: a Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar b Pembelajaran dapat lebih menaraik c Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar d Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat ditingkatkan e Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan f Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan g Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat ditingkatkan h Peran guru mengalami perubahan ke-arah yang positif

c. Posisi Media Pembelajaran

Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi dan berlangsung dalam suatu sistem, maka media pembelajaran menempati posisi yang cukup 44 tinggi sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran. Tanpa media, komunikasi tidak akan terjadi dan proses pembelajaran sebagai proses komunikasi juga tidak akan bisa berlangsung secara optimal. Media pembelajaran adalah komponen integral dari sistem pembelajaran. Posisi media pembelajaran sebagai komponen komunikasi ditunjukan pada gambar 2.1 berikut: Sumber pengalaman pengalaman Penerima Gambar 2.1 : Bagan Posisi Media dalam Sistem Pembelajaran Daryanto, 2013:7.

d. Kriteria Media Pembelajaran

Guru dalam memilih media untuk kepentingan pengajaran sebaiknya memperhatikan kriteria-kriteria sebagai berikut: a Ketepatan dengan tujuan pengajaran; artinya media pengajaran dipilih atas dasar tujuan-tujuan instruksional yang telah ditetapkan. IDE PENGKODEAN MEDIA MENG ERTI GANGGUAN UMPAN BALIK 45 b Dukungan terhadap isi bahan pelajaran, artinya bahan pelajaran yang sifatnya fakta, prinsip, konsep dan generalisasi sangat memerlukan bantuan media agar lebih mudah dipahami siswa. c Kemudahan memperoleh media, artinya media yang diperlukan mudah diperoleh. d Ketrampilan guru dalam menggunakannya, apapun jenis media yang diperlukan syarat utamanya adalah guru dapat menggunakannya dalam proses pengajaran. Nilai dan manfaat yang diharapkan bukan pada medianya, tetapi dampak penggunaan oleh guru pada saat terjadinya interaksi belajar siswa dengan lingkungannya. e Tersedianya waktu untuk menggunakannya, sehingga media tersebut dapata bermanfaat bagi siswa selama pengajaran berlangsung. f Sesuai dengan taraf berpikir sisiwa, memilih media untuk pendidikan dan pengajaran harus sesuai dengan taraf berfikir siswa, sehingga makna yang terkandung didalamnya dapat dipahami oleh siswa Sudjana dan Rivai, 2009:4-5. Kriteria pemilihan media diatas dapat mempermudah guru menggunakan media mana yang dianggap tepat untuk membantu tugas- tugasnya sebagai pengajar. Kehadirian media dalam pengajaran jangan dipaksakan sehingga mempersulit tugas guru tetapi sebaliknya mempermudah guru dalam menjelaskan bahan pengajaran. Penggunaan media pada waktu 46 berlangsungnya pengajaran setidak-tidaknya digunakan guru pada situasi sebagai berikut: a Perhatian siswa terhadap pengajaran sudah berkurang akibatnya kebosanan mendengarkan uraian guru. Dalam situasi tersebut hadirnya media akan mempunyai makna bagi siswa dalam menumbuhkan kembali perhatian belajar para siswa. b Bahan pelajaran yang dijelaskan kurang dipahami siswa. Sangat bijaksana apabila guru dapat menampilkan video atau gambar-gambar hasil kebudayaan Hindu Budha pada kompetensi dasar menganalisis pengaruh perkembangan agama dan kebudayaan Hindu Budha terhadap masyarakat di berbagai daerah di Indonesia sehingga mudah dipahami. c Terbatasnya sumber pengajaran. Tidak semua bahan pengajaran terdapat dalam buku sumber. Misalnya dalam menjelaskan perbedaan hasil kebudayaan Hindu Budha di Jawa Tengan dan Jawa Timur tidak mungkin siswa diajak langsung mengamati karena keterbatasan waktu, dalam bentuk video siswa dapat dijadikan sumber belajar. d Guru tidak bergairah untuk menjelaskan bahan pengajaran melalui kata-kata verbal akibat terlalu lelah disebabkan terlalu lama mengajar. Dalam situasi ini guru dapat menggunakan media seperti video dan siswa diminta untuk menganalisis atau menjelaskan apa yang tersirat dalam video Sudjana dan Rivai, 2009:6. 47

e. Kelebihan Media dan Hambatan Media

Dokumen yang terkait

Penerapan pembelajaran kooperatif model group investigation untuk meningkatkan hasil belajar sosiologi SMA SIT Fajar Hidayah Kotawisata-Cibubur: penelitian tindakan di SMA Fajar Hidayah pada kelas X

0 6 75

Peningkatkan Kemampuan Penalaran Induktif Matematik Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation

0 15 189

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdit Bina Insani ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Sdit Bina Insani Kelas V Semester Ii Serang-Banten )

0 3 184

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KERJASAMA SISWA SMP

0 18 262

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE GI (GROUP INVESTIGATION) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA PADA KELAS VIII MTS NEGERI LANGSA TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 2 30

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS LAPORAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 PANGKALANSUSU TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

0 8 22

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 SAWIT TAHUN PELAJARAN 2010/2011.

0 2 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KERJASAMA SISWA SMP.

0 0 1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS-1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 1 169

PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 26 MAKASSAR

0 0 6