Idham Kholid Muchibi | 5112411036 | Mangrove Park Demak 58
Dengan mengetahui dasar-dasar eko-arsitektur di atas jelas sekali bahwa dalam perencanaan maupun pelaksanaan, eko-
arsitektur tidak dapat disamakan dengan arsitektur masa kini. Perencanaan eko-arsitektur merupakan
proses dengan titik
permulaan lebih awal. Dan jika kita merancang tanpa ada perhatian terhadap ekologi maka sama halnya dengan bunuh diri mengingat
besarnya dampak yang terjadi akibat adanya klimaks secara ekologi itu sendiri. Adapun pola perencanaan eko-arsitektur yang berorientasi
pada alam secara holistik adalah sebagai berikut : a. Penyesuaian pada lingkungan alam setempat.
b. Menghemat energi alam yang tidak dapat diperbaharui dan mengirit penggunaan energi.
c. Memelihara sumber lingkungan air, tanah, udara. d. Memelihara dan memperbaiki peredaran alam dengan
penggunaan material yang masih dapat digunakan di masa depan.
e. Mengurangi ketergantungan pada pusat sistem energi listrik, air dan limbah air limbah, sampah.
f. Penghuni ikut secara aktif dalam perencanaan pembangunan
dan pemeliharaan perumahan. g. Kedekatan dan kemudahan akses dari dan ke bangunan.
h. Kemungkinan penghuni menghasilkan sendiri kebutuhan sehari- harinya.
i. Menggunakan teknologi sederhana intermediate technology,
teknologi alternatif atau teknologi lunak.
2.6.4. Unsur-unsur Pokok Arsitektur Ekologis
Unsur-unsur alam yang dijadikan pedoman oleh masyrakat tradisional antara lain udara, air, api, tanah bumi, merupakan unsur-
unsur pokok yang sangat erat dengan kehidupan manusia di bumi. Dalam kehidupan masyarakat modern pun juga harus tetap
memperhatikan unsur-unsur
tersebut karena
sedikit saja
penyalahgunaan unsur alam tersebut besar akibatnya terhadap
Idham Kholid Muchibi | 5112411036 | Mangrove Park Demak 59
keseimbangan ekologis. Adapun unsur-unsur pokok eko-arsitektur dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Gambar 2.20 Unsur-unsur Pokok Arsitektur ekologis Sumber : Frick Heinz, 1998
2.6.5. Bangunan Ekologis
Berikut ini adalah kriteria banguanan sehat dan ekologis berdasarkan buku arsitektur ekologis versi Heinz Frick,antara lain :
a. Menciptakan kawasan hijau diantara kawasan bangunan b. Memilih tapak bangunana yang sesuai
c. Menggunakan bahan bangunan buatan lokal d. Menggunakan ventilasi alam dalam bangunan
e. Memilih lapisan permukaan dinding dan langit-langit ruang yang mampu mengalirkan uap air.
f. Menjamin bahwa bangunan tidak menimbulkan
permasalahn lingkungan g. Menggunakan energi terbarukan
Udara
Air
Api
Tanah
Sumber pernafasan dan kehidupan makhluk hidup
Air dan perairan merupakan unsure alam yang membentuk bumi kita
Energi yang digunakan untuk membakar semua bahan bakar energy.
Setiap kegiatan manusia memerlukan energi
Tempat terkandungnya berbagai macam material alam. Bumi
memeberikan bahan baku untuk bangunan bagi manusia
Idham Kholid Muchibi | 5112411036 | Mangrove Park Demak 60
h. Menciptakan bangunan bebas hamtan dapat digunakan semua umur
Tabel 2.4 Penggolongan Bahan Bangunan
Penggolongan ekologis Contoh Bahan bangunan
Bahan bangunan yang regneratif Kayu, bambu, rotan, rumbia, alang-ang,
serabut kepa, kulit kayu, kapas ,kapuk, kulit binatang dan wol
Bahan bangunan yang dapat digunakan kembali
Tanah, tanah liat, lempung, tras, kapur, batukali, batu alam.
Bahan bangunan recyaling Limbah, potongan, sampah, ampas, bahan
kemasan, serbuk kayu, potongan kaca.
Bahan bangunan aklam yang mengalami tranformasis sederhana
Batumerah, genting tanah liat, batako, conblok, logam, kaca , semen
Bahan bangunan alam alam yang mengalami beberapa tingkat perubahan
transformasi Plastik, bahan sintesis, epoksi
Bahan banguann komposit Beton bertulang, pelat serat semen,
beton komposit, cat kimia, perekat.
Sumber: Frick, Heinz., dan Tri Hesti M., 2006
Idham Kholid Muchibi | 5112411036 | Mangrove Park Demak 61
1.15. STUDI KASUS 2.8.1. Pekalongan Mangrove Park PMP