Standard Area Rekreasi Dasar-dasar Perencanaan Rekreasi Pantai

Idham Kholid Muchibi | 5112411036 | Mangrove Park Demak 48 b. Rekreasi Pasif, merupakan bentuk kegiatan rekreasi yang dilakukan dengan sedikit melakukan usaha jasmani dan tidak memerlukan alat penunjang untuk melakukannya. Atau dapat dikatakan rekreasi pasif adalah rekreasi yang rekreasi yang dilakukan tanpa memerlukan banyak energi ataupun keterampilan fisik. Pada rekreasi pasif hanya disediakan tempat dan fasilitasnya saja, kegiatannya seperti duduk-duduk menikmati keindahan alam, jalan-jalan santai dan menonton pertunjukan kesenian hiburan. Menurut Seymour M. Gold dalam bukunya Recreation Planning and Design 1980, aktivitas rekreasi dapat dikelompokkan menjadi : a. Physical Recreation, suatu aktivitas yang membutuhkan penggunaan fisik sebagai unsur utama dalam kegiatannya. 1 Outdoor, terdiri dari dua jenis yaitu kegiatan bebas perorangan seperti climbing, jogging, dan hiking serta kegiatan terorganisir seperti olahraga lapangan voli, basket, badminton, bowling, dan lain-lain. 2 Indoor, merupakan kegiatan yang dilakukan di dalam ruangan b. Social Recreation, suatu aktivitas yang melibatkan interaksi sosial sebagai unsur utama dalam kegiatannya. 1 Outdoor, dapat merupakan kegiatan yang membutuhkan partisipasi seperti berkemah, piknik, serta kegiatan sebagai penonton misalnya melihat pertandingan olahraga dan pertunjukan kesenian. 2 Indoor, kegiatan yang membutuhkan partisipasi seperti pertemuan, bazaar serta kegiatan sebagai penonton seperti menonton film drama. c. Cognitive Recreation, suatu aktivitas wisata budaya, pendidikan dan kreativitas atau aktivitas estetis serta apresiatif. d. Environment-related Recreation, suatu aktivitas rekreasi yang menggunakan sumber daya alam seperti air, pohon-pohon, pemandangan atau hutan lindung. Kegiatan misalnya diving, mount climbing, dan lain- lain.

2.5.3. Standard Area Rekreasi

Menurut Seymour M.Gold dalam Recreation Planning and Design, 1980, fasilitas rekreasi dibagi menjadi playlot, vest pocket par, Neighbourhood Park, district park, large urban, regional park, dan special areas and facilities park. Idham Kholid Muchibi | 5112411036 | Mangrove Park Demak 49 Tabel 2.3 Pembagian Jenis Rekreasi

2.5.4. Dasar-dasar Perencanaan Rekreasi Pantai

Untuk dapat merencanakan suatu pantai menjadi tempat rekreasi harus melihat potensi dan daya tarik yang dimiliki oleh pantai tersebut, antara lain; keindahan alam dan panorama yang dimilikinya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan pantai yaitu karakter pantai,yaitu: a. Vegetasi lingkungan Bermacam tanaman yang tumbuh di pantai seperti cemara, palem raja, bamboo hias asam keranji, angsana, soka nusa indah, dan tanaman lain akan dapat mempengaruhi keindahan pantai dan jenis kegiatan yang dilakukan. b. Arus kecepatan angin Arus dan kecepatan angin sangat menentukan dalam menentukan jenis rekreasi yang dapat dikembangkan antara lain: perahu layar, renang, selancar, ski air dan lain-lain. c. Oceanografi Pasang surut yang terlalu besar lebih dari 200 meter akan sangat tidak menguntungkan dari jenis rekreasi seperti perahu layar, karena olahraga ini tergantung dari ketinggian air laut dan dermaga sebagai pencapaian menuju kapal. Sumber : Recreation Planning and Design, Seymour M.Gold Idham Kholid Muchibi | 5112411036 | Mangrove Park Demak 50 d. Kemiringan pantai Kemiringan pantai yang ideal untuk dijadikan rekreasi pantai adalah ±0,5 kemiringan ini berbentuk landai sehingga mempengaruhi hamparan pasir yang terbentuk. e. Posisi pantai Karang – karang mempengaruhi besarnya ombak dan daya tahan pantai untuk menahan penggerusan akibat hempasan ombak. Untuk mengatasi masalah tersebut dapat dilakukan dengan tembok laut sebagai konstruksi penahan gelombang dan pengisian pasir yang berfungsi sebagai pemecah gelombang. f. Luas wilayah pantai Besarnya arus air dan ombak mempengaruhi luas pantai, hamparan pantai yang luas akan didapat daerah yang berombak relatif tenang dan dikelilingi oleh karang.

2.5.5. Persyaratan Umum Taman Rekreasi Pantai