Manfaat Pohon Pisang Aktivitas sediaan salep ekstrak batang pohon pisang ambon (Musa paradisiaca var sapientum) dalam proses persembuhan luka pada mencit (Mus musculus albinus).

6 Gambar 1 Pohon pisang ambon. Pisang tumbuh dan berkembang subur pada daerah tropis 30 LU – 30 LS dengan suhu 27 – 30 C. Curah hujan antara 1400 – 2450 mm per tahun dengan penyebaran yang merata. Sedangkan pada daerah dengan musim kering yang panjang tanaman pisang memerlukan pengairan Purwanto dan Sujiprihati 1985.

2.3 Manfaat Pohon Pisang

Pisang memiliki nilai gizi yang cukup tinggi bila dibandingkan dengan buah- buahan yang lainnya. Kandungan gizi yang terdapat dalam setiap buah pisang matang adalah kalori 99 kal, protein 1.2 g, lemak 0.2 g, karbohidrat 25.8 mg, serat 0.7 g, kalsium 8 mg, fosfor 28 mg, besi 0.5 g, Vitamin A 44 RE, Vitamin B 0.08 mg, Vitamin C 3 mg, dan air 72 g. Buah pisang mengandung tiga jenis gula alami, yaitu sukrosa, fruktosa, dan glukosa, yang dikombinasikan dengan serat, akan menghasilkan energi yang cukup banyak Departemen Kesehatan 1989. Manfaat lain dari buah pisang, adalah untuk kesehatan, antara lain untuk menyembuhkan penyakit usus. Pisang juga bermanfaat bagi penderita diabetes. Pisang juga bisa menyembuhkan anemia, menurunkan tekanan darah, memacu tenaga untuk berfikir, kaya serat, membantu sistem syaraf, membantu perokok menghilangkan pengaruh nikotin, mengatasi stres, mencegah stroke, mengontrol temperatur badan, dan menetralkan asam lambung. Kulit pisang dapat digunakan sebagai krim antinyamuk Sangat et al 2000. 7 Menurut Listyanti 2006 getah batang pohon pisang ambon Musa paradisiaca var sapientum yang diaplikasikan secara topikal dalam bentuk sediaan segar, bermanfaat dalam mempercepat proses persembuhan luka dan memberikan efek estetika dengan memperbaiki struktur kulit yang rusak tanpa meninggalkan jaringan bekas luka atau jaringan parut. Getahnya sekaligus mempercepat re-epitelisasi jaringan epidermis, pembentukan pembuluh darah baru neokapilerisasi, pembentukan jaringan ikat fibroblas dan infiltrasi sel-sel radang pada daerah luka. Khususnya dalam proses persembuhan luka, getah batang pohon pisang dapat dijadikan penghilang rasa sakit dan perangsang pertumbuhan sel-sel baru pada kulit. Getah batang pohon pisang mengandung saponin, antrakuinon dan kuinon sebagai antimikrobial. Sedangkan lignin, membantu peresapan senyawa pada kulit sehingga dapat digunakan untuk mengobati luka memar, luka bakar, bekas gigitan serangga dan sebagai anti radang Djulkarnain 1998. Menurut Priosoeryanto et al 2006, ekstrak batang pohon pisang ambon mengandung tanin, saponin dan flavonoid yang dapat berguna sebagai antimikrobial dan perangsang pertumbuhan sel-sel baru pada luka. Ekstrak batang pohon pisang ambon mampu untuk mengobati luka pada kulit karena kandungan bahan aktifnya mampu meningkatkan aliran darah ke daerah luka dan juga dapat menstimulasi fibroblas sebagai respon untuk persembuhan luka. Flavonoid merupakan senyawa polifenol yang merupakan satu golongan fenol alam yang terbesar dan bersifat polar sehingga mudah larut dalam pelarut polar seperti air, etanol, metanol, butanol, aseton,dan sebagainya. Flavonoid umumnya ditemukan dalam bentuk glikosida yang larut air, sehingga pelarut air sangat baik untuk glikosida. Flavonoid mempunyai respon biologi secara alami karena mempunyai kemampuan bereaksi dengan komponen lainnya seperti allergen, virus dan karsinogen sehingga flavonioid dapat berfungsi sebagai anti alergi, antikanker dan anti inflamasi Markham 1988. Senyawa flavonoid mempunyai efek biologis yang sangat kuat sebagai antioksidan, merangsang produksi oksidasi nitrit yang dapat melebarkan pembuluh darah. Flavonoid juga dapat meningkatkan aliran darah ke otak sehingga berperan dalam memperbaiki kerusakan pembuluh darah dan bermanfaat bagi kesehatan jantung. Flavonoid umumnya terdapat dalam tumbuhan, terikat pada gula sebagai glikosida Harborne 1987. 8 Efek utama dari tanin yaitu sebagai adstringensia yang banyak digunakan sebagai pengencang kulit dalam segi kosmetik. Kandungan zat aktif tanin menurut batasannya dapat bereaksi dengan protein membentuk kopolimer mantap yang tak larut air. Di dalam tumbuhan, letak tanin terpisah dari protein dan enzim sitoplasma sehingga berada diantaranya, tetapi bila pada jaringan rusak, misalnya dalam kondisi termakan oleh hewan, maka reaksi penyamakan dapat terjadi. Reaksi ini menyebabkan protein lebih sukar dicapai oleh cairan pencernaan hewan. Sebagian besar tumbuhan yang banyak memiliki tanin dihindari oleh hewan karena rasanya yang sepat Harborne 1987. Senyawa yang juga terkandung dalam Ekstrak batang pohon pisang Ambon adalah saponin. Saponin merupakan glikosida yang memiliki sifat khas membentuk busa. Saponin terdiri atas agligen polisiklik yang disebut sapogenin dan gula sebagai glikon. Sapogenin dapat diuraikan kembali dari struktur kimia ikatan hidrogennya menjadi dua bentuk, yaitu steroid dan triterpenoid. Adanya saponin dalam tanaman diindikasikan dengan adanya rasa pahit. Bila saponin dicampur dengan air akan membentuk busa stabil Cheek 2005.

2.4 Biologi Mencit

Dokumen yang terkait

Studi Pemakaian Tepung Pisang Ambon (Musa acuminata AAA) sebagai Anti-aging Dalam Sediaan Masker

6 108 86

Aktivitas sediaan gel dari ekstrak lidah buaya (Aloe barbadensis Mill.) pada proses persembuhan luka mencit (Mus musculus albinus)

0 13 6

Kajian Aktivitas Fraksi Air Rimpang Kunyit (Curcuma longa Linn.) Dalam Proses Persembuhan Luka Pada Mencit (Mus musculus albinus)

0 5 70

Kajian Aktivitas Ekstrak Etanol Rimpang Kunyit (Curcuma longa Linn.) Dalam Proses Persembuhan Luka Pada Mencit (Mus musculus Albinus.)

0 10 88

Aktivitas dan uji stabilitas sediaan gel ekstrak batang pisang ambon (Musa paradisiaca var sapientum) dalam proses persembuhan luka pada mencit (mus musculus albinus)

8 74 65

PENGARUH BASIS SALEP TERHADAP SIFAT FISIK SEDIAAN SALEP EKSTRAK ETANOLIK BONGGOL PISANG AMBON (Musa paradisiaca var. Pengaruh Basis Salep Terhadap Sifat Fisik Sediaan Salep Ekstrak Etanolik Bonggol Pisang Ambon (Musa Paradisiaca Var. Sapientum L.) Sebaga

3 11 17

PENGARUH BASIS SALEP TERHADAP SIFAT FISIK SEDIAAN SALEP EKSTRAK ETANOLIK BONGGOL PISANG Pengaruh Basis Salep Terhadap Sifat Fisik Sediaan Salep Ekstrak Etanolik Bonggol Pisang Ambon (Musa Paradisiaca Var. Sapientum L.) Sebagai Penyembuhan Luka Terbuka Pa

0 3 12

PENDAHULUAN Pengaruh Basis Salep Terhadap Sifat Fisik Sediaan Salep Ekstrak Etanolik Bonggol Pisang Ambon (Musa Paradisiaca Var. Sapientum L.) Sebagai Penyembuhan Luka Terbuka Pada Tikus.

0 3 14

DAFTAR PUSTAKA Pengaruh Basis Salep Terhadap Sifat Fisik Sediaan Salep Ekstrak Etanolik Bonggol Pisang Ambon (Musa Paradisiaca Var. Sapientum L.) Sebagai Penyembuhan Luka Terbuka Pada Tikus.

0 3 4

PENGARUH PERAWATAN LUKA DENGAN PEMBERIAN GETAH TUNAS PISANG AMBON (Musa paradisiaca var. sapientum) TERHADAP KOLONI BAKTERI FASE INFLAMASI LUKA BAKAR GRADE II PADA MENCIT (mus musculus) STRAIN Balbc

0 0 16