Biologi Mencit Aktivitas sediaan salep ekstrak batang pohon pisang ambon (Musa paradisiaca var sapientum) dalam proses persembuhan luka pada mencit (Mus musculus albinus).

8 Efek utama dari tanin yaitu sebagai adstringensia yang banyak digunakan sebagai pengencang kulit dalam segi kosmetik. Kandungan zat aktif tanin menurut batasannya dapat bereaksi dengan protein membentuk kopolimer mantap yang tak larut air. Di dalam tumbuhan, letak tanin terpisah dari protein dan enzim sitoplasma sehingga berada diantaranya, tetapi bila pada jaringan rusak, misalnya dalam kondisi termakan oleh hewan, maka reaksi penyamakan dapat terjadi. Reaksi ini menyebabkan protein lebih sukar dicapai oleh cairan pencernaan hewan. Sebagian besar tumbuhan yang banyak memiliki tanin dihindari oleh hewan karena rasanya yang sepat Harborne 1987. Senyawa yang juga terkandung dalam Ekstrak batang pohon pisang Ambon adalah saponin. Saponin merupakan glikosida yang memiliki sifat khas membentuk busa. Saponin terdiri atas agligen polisiklik yang disebut sapogenin dan gula sebagai glikon. Sapogenin dapat diuraikan kembali dari struktur kimia ikatan hidrogennya menjadi dua bentuk, yaitu steroid dan triterpenoid. Adanya saponin dalam tanaman diindikasikan dengan adanya rasa pahit. Bila saponin dicampur dengan air akan membentuk busa stabil Cheek 2005.

2.4 Biologi Mencit

Mencit Mus musculus albinus merupakan salah satu hewan percobaan yang sering digunakan dalam penelitian. Mencit laboratorium yang digunakan dalam penelitian ini adalah strain DDY, dimana telah dikembangkan secara inbred dengan gen-gen yang homozigot Penn dalam Handayani 2006. Hewan ini dinilai cukup efisien ekonomis karena mudah dipelihara, tidak memerlukan tempat yang luas, waktu kebuntingan yang singkat, dan banyak memilki anak per kelahiran. Mencit mempunyai sifat-sifat produksi dan reproduksi yang mirip dengan mamalia besar serta memiliki siklus estrus yang pendek Malole dan Pramono 1989. Sistem taksonomi mencit menurut Malole dan Pramono 1989 adalah : Kingdom : Animalia Filum : Chordata Subfilum : Vertebrata Kelas : Mamalia Ordo : Rodentia Famili : Muridae 9 Subfamili : Murinae Genus : Mus Spesies : Mus musculus Sub Spesies : Mus musculus albinus Menurut Smith dan Mankoewidjojo 1988 pemberian makanan pada mencit yaitu dalam bentuk pelet komersial tanpa batas ad libitum yang diletakkan di bagian penutup dari kotak kandang yang telah disiapkan dimana penutup ini melekuk miring cukup dalam ke dalam kotak sehingga mencit yang baru disapih dengan mudah dapat mencapai pakan. Gambar hewan percobaan mencit disajikan pada Gambar 2. Gambar 2 Mus musculus albinus di laboratorium sebagai hewan percobaan. Pemberian pakan pada mencit dibutuhkan protein berkadar di atas 14. Setiap harinya mencit membutuhkan 15 gram makanan dan 15 ml air per 100 gram berat badan. Tingkat konsumsi makan dan minum mencit bervariasi, ditentukan berdasarkan keadaan kandang, kelembaban, kualitas pakan, kesehatan dan kadar air dalam pakan tersebut Malole dan Pramono1989. Menurut Suhana 1994 sifat biologis mencit cukup mendukung sebagai hewan percobaan dengan lama hidup 1-2 tahun, bisa sampai 3 tahun. Mencit mencapai umur dewasa sekitar 35 hari dengan berat 20-40 gram jantan, 18-35 gram betina. Suhu tubuh normal mencit 35-39 o C dengan rata-rata 37,4 o C frekuensi napas 140-180menit dan frekuensi denyut jantung 600-650menit. Volume darah mencit 75-80 mlkg dengan jumlah sel darah merah 7,7-12,5 x 106mm 3 sedangkan jumlah sel darah putih adalah 6,0-12, x 106mm 3 dengan rincian neutrofil 12-30, limfosit 55-85, monosit 1-12, eosinofil 0,2-4, basofil 0.03. 10 Temperatur ruangan untuk pemeliharaan mencit berkisar antara 20-25° C. Mencit dapat dipelihara dengan baik pada temperatur 70- 80° F. Kelembaban ruang tersebut berkisar 45-55 Robinson 1972.

2.5 Kulit

Dokumen yang terkait

Studi Pemakaian Tepung Pisang Ambon (Musa acuminata AAA) sebagai Anti-aging Dalam Sediaan Masker

6 108 86

Aktivitas sediaan gel dari ekstrak lidah buaya (Aloe barbadensis Mill.) pada proses persembuhan luka mencit (Mus musculus albinus)

0 13 6

Kajian Aktivitas Fraksi Air Rimpang Kunyit (Curcuma longa Linn.) Dalam Proses Persembuhan Luka Pada Mencit (Mus musculus albinus)

0 5 70

Kajian Aktivitas Ekstrak Etanol Rimpang Kunyit (Curcuma longa Linn.) Dalam Proses Persembuhan Luka Pada Mencit (Mus musculus Albinus.)

0 10 88

Aktivitas dan uji stabilitas sediaan gel ekstrak batang pisang ambon (Musa paradisiaca var sapientum) dalam proses persembuhan luka pada mencit (mus musculus albinus)

8 74 65

PENGARUH BASIS SALEP TERHADAP SIFAT FISIK SEDIAAN SALEP EKSTRAK ETANOLIK BONGGOL PISANG AMBON (Musa paradisiaca var. Pengaruh Basis Salep Terhadap Sifat Fisik Sediaan Salep Ekstrak Etanolik Bonggol Pisang Ambon (Musa Paradisiaca Var. Sapientum L.) Sebaga

3 11 17

PENGARUH BASIS SALEP TERHADAP SIFAT FISIK SEDIAAN SALEP EKSTRAK ETANOLIK BONGGOL PISANG Pengaruh Basis Salep Terhadap Sifat Fisik Sediaan Salep Ekstrak Etanolik Bonggol Pisang Ambon (Musa Paradisiaca Var. Sapientum L.) Sebagai Penyembuhan Luka Terbuka Pa

0 3 12

PENDAHULUAN Pengaruh Basis Salep Terhadap Sifat Fisik Sediaan Salep Ekstrak Etanolik Bonggol Pisang Ambon (Musa Paradisiaca Var. Sapientum L.) Sebagai Penyembuhan Luka Terbuka Pada Tikus.

0 3 14

DAFTAR PUSTAKA Pengaruh Basis Salep Terhadap Sifat Fisik Sediaan Salep Ekstrak Etanolik Bonggol Pisang Ambon (Musa Paradisiaca Var. Sapientum L.) Sebagai Penyembuhan Luka Terbuka Pada Tikus.

0 3 4

PENGARUH PERAWATAN LUKA DENGAN PEMBERIAN GETAH TUNAS PISANG AMBON (Musa paradisiaca var. sapientum) TERHADAP KOLONI BAKTERI FASE INFLAMASI LUKA BAKAR GRADE II PADA MENCIT (mus musculus) STRAIN Balbc

0 0 16