2
dilakukan oleh Listyanti 2006, bahwa getah batang pohon pisang ambon Musa paradisiaca var. sapientum yang diaplikasikan secara topikal dalam
bentuk sediaan segar, pada proses persembuhan luka menggunakan hewan coba mencit memperlihatkan hasil yang memuaskan. Selain mempercepat
persembuhan luka, secara histologik juga memberikan efek kosmetik dengan memperbaiki struktur kulit yang rusak tanpa meninggalkan jaringan bekas luka
atau jaringan parut. Getahnya sekaligus mempercepat proses re-epitelisasi jaringan epidermis, pembentukan buluh darah baru neokapilarisasi,
pembentukan jaringan ikat fibroblas dan infiltrasi sel-sel radang pada daerah luka.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka penggunaan getah batang pohon pisang sebagai obat persembuhan luka memiliki prospek yang sangat baik
untuk dikembangkan menjadi sediaan farmasi. Salah satunya adalah dalam bentuk sediaan salep dari ekstrak batang pohon pisang Ambon yang
diaplikasikan secara topikal, kemudian diuji kembali aktifitasnya terhadap persembuhan luka pada mencit. Penggunaan ekstrak batang pohon pisang
ambon dalam sediaan salep belum pernah diujicobakan sebelumnya. Sediaan salep ekstrak didalam penelitian ini diuji dengan kontrol positif
sebagai pembanding yaitu obat luka komersial yang juga berbentuk salep. Salep dipilih sebagai bentuk sediaan karena stabilitasnya baik, berupa sediaan halus,
mudah digunakan, mampu menjaga kelembaban kulit, tidak mengiritasi kulit dan mempunyai tampilan yang lebih menarik Ansel 1989.
I.2 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas sediaan topikal dalam bentuk sediaan salep dari ekstrak batang pohon pisang ambon terhadap proses
persembuhan luka pada kulit mencit melalui pengamatan patologi anatomi dan histopatologi dan membandingkannya dengan sediaan salep komersil yang
beredar di masyarakat.
3
1.3 Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: H0 = Pemberian salep ekstrak batang pohon pisang ambon tidak mempercepat
proses persembuhan luka. H1 = Pemberian salep ekstrak batang pohon pisang ambon mempercepat proses
persembuhan luka.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa penggunaan ekstrak getah batang pohon pisang ambon dalam bentuk sediaan salep yang
lebih praktis digunakan dalam proses persembuhan luka. Bentuk sediaan salep dari ekstrak getah batang pohon pisang ambon ini diharapkan mampu bersaing
dengan obat-obatan komersil yang telah beredar tetapi harganya lebih murah sehingga masih terjangkau oleh masyarakat umum.
4
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sejarah Tanaman Pisang
Kata pisang dalam bahasa arab yaitu maus, yang oleh Linneus dimasukkan ke dalam keluarga musaceae. Dalam bahasa latin pisang disebut
Musa paradisiacal. Menurut catatan sejarah, pisang berasal dari Asia Tenggara. Penyebar agama Islam lalu menyebarkan buah ini ke Afrika Barat, Amerika
Selatan, dan Amerika Tengah. Selanjutnya, pisang tersebar ke seluruh dunia meliputi daerah tropis dan subtropis Anonimus 2008.
Menurut Munadjim 1983 nama latin dari tanaman pisang adalah Musa paradisiaca. Nama Musa diambil dari nama seorang dokter asal Romawi yang
bernama Antonius Musa. Pada masa tersebut, Antonius Musa selalu menganjurkan pada kaisar untuk selalu makan pisang agar tetap kuat dan sehat.
Nama ini telah didapat sejak sebelum Masehi. Pisang merupakan tanaman asli dari daerah Asia Tenggara. Pisang
disebarkan oleh para penyebar agama Islam di daerah Laut Tengah, dari Afrika Barat menyebar ke Amerika Selatan dan Amerika Tengah. Penyebarannya
hampir ke seluruh dunia dari Asia Tenggara ke timur melalui Lautan Pasifik sampai ke Hawaii. Sampai di Barat melalui Samudra Atlantik, oleh karenanya
sekarang pisang telah menyebar ke seluruh penjuru dunia Satuhu dan Supriyadi 1999. Tumbuhan pisang menyukai daerah alam terbuka yang cukup sinar
matahari, cocok tumbuh di dataran rendah sampai pada ketinggian 1000 meter lebih diatas permukaan laut. Tanaman pisang merupakan tumbuhan yang tidak
memiliki batang sejati. Batang pohonnya terbentuk dari perkembangan dan pertumbuhan pelepah pelepah yang mengelilingi poros lunak panjang. Batang
pisang yang sebenarnya terdapat pada bonggol yang tersembunyi di dalam tanah Cox 1994.
Pisang dikenal dengan nama lokal Cau, Gedang Jawa, Galuh, Gaol, Puntik, Pusi Sumatera, Harias, Peti Kalimantan, Tagin, See, Pepe, Uti
Sulawesi, Nando, Pipi, Mayu Irian, dalam bahasa Inggris pisang dikenal dengan nama banana Dalimartha 2005.
2.2 Taksonomi