Heteroskedastisitas dapat dideteksi dengan pendekatan atau metode General Least Square Cross Section Weights. Dapat dilihat dengan membandingkan Sum
Square Resid Weighted Statistics dengan Sum Square Resid Unweighted Statistics yaitu Sum Square Resid Weighted Statistics lebih kecil dibandingkan dengan Sum Square
Resid Unweighted Statistics 0.029348 0.029432. Heteroskedastisitas dapat diabaikan dengan mengestimasi model yang diberi perlakuan cross section weights dan white
heteroscedasticity-consistent standard error and covariance. Untuk melihat ada atau tidaknya multikolinearitas dapat dilihat dari hasil t dan
F-statistik hasil regresi. Dari statistik hasil regresi dapat dilihat bahwa seluruh variable bebas signifikan dan probabilitas F-statistik signifikan pada tingkat kepercayaan 95
persen dan taraf nyata α = 5 persen sebesar 0.00 sehingga asumsi adanya
multikolinearitas dapat diabaikan.
5.4.1.2 Intepretasi Model
Berdasarkan hasil estimasi dapat dilihat bahwa variabel pendapatan asli daerah PAD berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap indeks pembangunan manusia
IPM kabupatenkota di Propinsi Jawa Barat dalam taraf nyata 5 persen. Nilai koefisien regresi dari variabel PAD sebesar 0,0699, artinya setiap kenaikan PAD sebesar 1 persen
akan meningkatkan IPM sebesar 0,0699 persen. Semakin besar PAD maka kontribusi PAD terhadap total penerimaan daerah
akan semakin meningkat. Peningkatan PAD akan meningkatkan penerimaan daerah. Hal ini menunjukkan bahwa daerah tersebut dapat memenuhi kebutuhan keuangan
daerahnya sendiri sehingga dapat melaksanakan pembangunan daerahnya secara mandiri tanpa bantuan dan campur tangan pemerintah pusat. Semakin besar PAD maka
kebutuhan pembiayaan pembangunan daerah akan semakin terpenuhi, jika pembangunan daerah terlaksana maka akan semakin meningkatkan kesejahteraan
masyarakat setempat dengan demikian IPM masyarakat di daerah tersebut akan meningkat. Selain itu, daerah yang mandiri akan mampu memenuhi kebutuhan
pelayanan publik sehingga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian daerah yang mandiri akan
dapat meningkatkan nilai IPMnya.
5.5 Analisis Pengaruh Komponen Pendapatan Asli Daerah PAD terhadap Indeks Pembangunan Manusia IPM Kabupaten dan Kota di Propinsi Jawa
Barat
Analisis pengaruh komponen pendapatan asli daerah terhadap indeks pembangunan manusia kabupatenkota di Propinsi Jawa Barat diestimasi dengan
menggunakan data panel dengan 16 kabupaten dan 6 kota sebagai komponen cross section. Sedangkan sebagai komponen time series digunakan data 5 tahunan dari tahun
2002 hingga tahun 2006. Analisis pengaruh komponen pendapatan asli daerah terhadap indeks
pembangunan manusia kabupatenkota di Propinsi Jawa Barat dilakukan dengan menggunakan variabel Indeks Pembangunan Manusia IPM sebagai variabel
terikatnya, yang dihubungkan dengan beberapa variabel bebas penjelas yaitu pajak daerah, retribusi daerah, bagi hasil usaha milik daerah BHUMD dan pendapatan asli
daerah lainnya yang sah.
5.5.1 Hasil Estimasi Model dan Uji Asumsi OLS Klasik 5.5.1.1 Uji Kesesuaian Model