nurani dan rasionalitas, seperti terkandung dalam pepatah “Sing Katepi ku Ati Sing Kahontal ku Akal”, yang berarti sebelum bertindak tetapkan dulu dalam hati dan pikiran
secara seksama.
Jawa Barat dilihat dari aspek sumber daya manusia memiliki jumlah penduduk terbesar di Indonesia dan sebagai Propinsi yang mempunyai proposi penduduk dengan
tingkat pendidikan, jumlah lulusan strata 1, strata 2, dan strata 3 terbanyak
dibandingkan dengan propinsi lain Jabarprov, 2007.
4.5 Perekonomian Jawa Barat
Indikator makro yang digunakan sebagai ukuran keberhasilan kinerja perekonomian salah satu diantaranya adalah PDRB. Pertumbuhan Jawa Barat bertumpu
pada tiga sektor dominan yang meliputi : 1 sektor industri pengolahan; 2 sektor perdagangan, hotel dan restoran dan 3 sektor pertanian. Ketiga sektor tersebut dalam
kurun waktu empat tahun terakhir mengalami perkembangan dengan tingkat akselerasi yang cukup signifikan. Hal ini lebih disebabkan oleh kecenderungan pola tata ruang
yang masih bersifat aglomeratif atau memusat, serta pola investasi yang masih
berorientasi terhadap wilayah Jawa Barat.
Tabel 4.1 PDRB Propinsi Jawa Barat Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2002 –
2005 Triliun Rupiah
No Lapangan
Usaha 2002 2003 2004 2005
2006
1 Pertanian
31,31 32,08
34,04 34,69
34,72 2
Pertambangan dan Penggalian
7,99 8,23
7,71 7,19
7,02 3
Industri Pengolahan 89,18
94,28 97,90
104,89 114,29 4
Listrik, Gas dan Air Bersih 4,86
4,92 5,34
5,65 5,75
5 Bangunan
5,58 5,98
6,60 7,78
8,11 6
Perdagangan Hotel dan Restoran
41,84 42,42
44,60 47,26
50,60 7
Transportasi dan Komunikasi
8,48 9,32
10,27 10,29
11,14 8
Keuangan, Persewaan dan Jasa
6,49 6,97
7,25 7,57
7,67 9
Jasa-jasa 15,66
17,43 19,34
20,47 18,20
Total PDRB 211,39
221,63 233,05 245,79 257,53
Sumber : BPS Propinsi Jawa Barat, 2002-2006
Selain ketiga komponen sektor tersebut, sektor lain yang dinilai memiliki kontribusi yang cukup besar terhadap PDRB adalah sektor jasa dan sektor transportasi
dan komunikasi. Kondisi sektor transportasi dan komunikasi ini harus mengimbangi kemajuan pembangunan ekonomi di provinsi Jawa Barat. Dengan kemampuannya
dalam mengatasi ekonomi biaya tinggi, maka keberadaan sektor infrastruktur ini dinilai
sangat penting, tidak hanya dari sisi kuantitasnya tetapi lebih kepada sisi kualitasnya.
Sektor listrik, gas dan air bersih memiliki kontribusi paling tinggi dengan share rata-rata pada kurun waktu empat tahun terakhir mencapai 46,32 dalam perekonomian
nasional. Sektor berikutnya ditempati oleh sektor industri pengolahan, dan sektor
perdagangan, hotel dan restoran.
4.6 Pembangunan Manusia di Jawa Barat