4.4.2 Analisis Structural Equation Modelling SEM
Menurut Joreskog dan Sorbom 1996 dalam Ramdhani 2005. model persamaan struktural adalah teknik variabel ganda yang dapat digunakan untuk mendiskripsikan
keterkaitan hubungan linier secara simultan variabel-variabel pengamatan, sekaligus melibatkan variabel laten yang tidak dapat diukur secara langsung. Dengan kata lain,
SEM dapat digunakan untuk menganalisis hubungan kausal rumit, yang di dalamnya terdapat variabel bebas, terikat dan laten.
SEM terdiri dari measurment model dan path model. Measurment model menspesifikasikan hubungan antara variabel laten dan variabel manifest yang digunakan
untuk mengkonstruksinya, sedangkan path model menspesifikasikan hubungan sebab akibat dan mengindentifikasi variasi yang dapat dijelaskan dan tidak dapat dijelaskan.
Abbas 2001 dalam Ramdhani 2005, menyatakan bahwa variabel di dalam SEM terdiri dari variabel manifest dan variabel laten. Variabel manifest adalah variabel yang
dapat diamati dan diukur langsung. Sedangkan variabel laten adalah variabel yang tidak dapat diamati dan diukur langsung, tetapi dapat dibangun atau dibentuk oleh variabel lain
yang dapat diukur. Varibel laten diberi simbol ξ ksi atau ι eta. Variabel yang
digunakan untuk membangun variabel laten disebut variabel indikator dan diberi simbol x atau y. Pengaruh dari variabel laten terhadap variabel indikator disebut factor loading
yang diberi simbol λ lambda.
Langkah-langkah dalam SEM adalah sebagaimana digambarkan pada Gambar 3.
Gambar 3. Langkah-langkah dalam Structural Equation Modelling. Sumber : Solimun 2002 dalam Ramdhani 2005
Analisis data dengan menggunakan metode SEM menggunakan program LISREL 8.30. Sebelum evaluasi terhadap analisis SEM dilakukan, terlebih dahulu perlu diperiksa
adanya offending estimate atau dugaan yang tidak wajar. Adapun ukuran yang umum digunakan adalah sebagai berikut :
1. RMSEA Root Means Square Error of Approximation adalah indeks untuk mengkompensasikan chi-square dalam contoh besar, menunjukan kesesuaian yang
dapat diharapkan bila model diestimasi. RMSEA ≤0,10 adalah syarat agar model
menunjukan close fit dari model tersebut.
Pengembangan Model Berbasis Konsep dan Teori
Mengkonstruksi Diagram path
Evaluasi Goodness of fit Konversi Diagram Path ke
Model Struktural
Menilai Masalah Indentifikasi
Interpretasi dan Modifikasi Model
Memilih Matriks Input
2. GFI Goodness of Fit = R
2
dalam regresi dan AGFI adjusted R
2
adalah rentang ukuran antar 0 poor fit sampai dengan 1 Perfect Fit yang memperhitungkan
proporsi tertimbang dari varian dalam sebuah matriks kovarian contoh. Hubungan antara variabel laten bebas dan variabel laten terikat serta variabel
indikatornya dalam sebuah model persamaan struktural kepuasan, loyalitas dan retensi konsumen Asinan Sedap Gedung Dalam Bogor dijelaskan pada Gambar 4.
ξ
11
ξ
12
λ
x 11
λ
x 12
ξ
13
λ
x 13
λ
y 31
ξ
31
ξ
21
ξ
22
ξ
23
ξ
24
ξ
14
λ
x 14
ξ
15
λ
x 15
λ
y 21
λ
y 22
λ
y 23
λ
y 24
ξ
21
λ
x 21
ξ
22
λ
x 22
λ
y 11
ξ
11
ξ
23
λ
x 23
ξ
24
λ
x 24
ξ
32
λ
x 32
ξ
33
λ
x 33
ξ
34
λ
x 34
ξ
41
ξ
42
Gambar 4. Model Persamaan Struktural.
X11 X12
X23 X15
X13
X22 X21
X24 X31
X14
X33 X32
Citra
Pelayanan Produk
Loyalitas Kepuasan
Retensi
Kekuatan hubungan
Pelanggan
X42 X41
Y11 Y31
Y24
Y23
Y22 Y21
Keterangan : X11 : Lokasi Toko
X12 : Keragaman Asinan X13 : Ragam sayur dan buah
X14 : Atmosfer toko X15 : Iklan
X21 : Cita rasa asinan
X22 : Harga X23 : Warna
X24 : Ketahanan Produk X31 : Kecepatan pelayanan
X32 : Keramahan pelayanan X33 : Kecepatan menanggapi keluhan konsumen
X41 : Pesaing X42
: Hadiah Y11 : Pembelian ulang
Y21 : Kepuasan akan cita rasa
Y22 : Kepuasan akan lokasi
Y23 : Kepuasan akan pelayanan
Y24 : Kondisi
toko Y31
: Ingatan terhadap asinan Bogor
V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN