persiapan pengiriman barang dan pengangkutan dilakukan vanning confirmation process. Setelah barang benar-benar siap untuk dikirim, departemen supply
operation membuat shipping document dan performa invoice. Sedangkan untuk tujuan Jakarta, setelah barang berada dalam case dan
dilakukan input data nomor case, performa invoice dan shipping instruction dibuat oleh supply operation secara bersamaan. Proses pengiriman barang
dilakukan dengan membawa invoice dan shipping document tujuan luar Jakarta atau surat jalan tujuan Jakarta. Alur pemrosesan order dapat dilihat pada
Gambar 14.
Uraian diatas memperlihatkan bahwa terdapat rincian tugas dalam memproses order dari pelanggan. Merujuk pada elemen proses level 3, maka
rincian tugas untuk masing-masing elemen proses D1.4, D1.9 dan D1.10 dalam pemrosesan order pada bagian Supply Operation dan Warehouse adalah sebagai
berikut. D1.4 Consolidate Orders :
- Allocation and picking label creation
D1.9 Issue Product -
Picking -
Checking -
Packing khusus luar Jakarta D1.10 Load Vehicle, Generate Shipping Documents, Invoice and Ship Product
- Shipping Instruction
- Transfer Process khusus luar Jakarta
- Vanning Confirmation khusus luar Jakarta
- Shipping Document khusus luar Jakarta
- Invoicing
Rincian tugas untuk bagian Supply Operation dan Warehouse beserta penjelasannya dapat dilihat pada Lampiran 3. Aliran material dan informasi
pemrosesan order pada bagian Supply Operation dan Warehouse terkait dengan implementasi sistem Barcode dapat dilihat pada Lampiran 4.
Level 5 menguraikan kegiatan atau aktivitas yang merupakan penurunan dari tugas-tugas pada level 4. Level 5 dan level dibawahnya tidak akan dibahas lebih
lanjut.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
1 Anggota rantai pasok bisnis suku cadang PT. TAM, yaitu supplier mata rantai 1, TAM mata rantai 2 sebagai agen tunggal pemegang merk
Toyota, main dealer Toyota mata rantai 3, sub dealerbranchVSP dan partshop mata rantai 4 yang secara langsung melayani end-user yaitu
pemilik kendaraan Toyota yang menggunakan suku cadang asli Toyota mata rantai 5.
2 PT. TAM telah menerapkan SCM dengan baik. PT. TAM telah menerapkan kelima proses manajemen inti dalam SCOR level 1, sehingga
seluruh elemen rantai pasok saling terintegrasi dan menghasilkan kinerja yang baik, terlihat dari hasil pengukuran kinerja metrik level 1. Delivery
Performance menunjukkan pengiriman on time untuk tujuan luar Jakarta diatas 90 dan tujuan Jakarta diatas 98. Bahkan pada bulan September
mencapai 100 untuk tujuan Jakarta pada semua tipe order. Order Fulfillment Lead Time TAM dalam menyampaikan suku cadang cukup
singkat dan telah memenuhi target. Lead time yang dibutuhkan dalam menyampaikan order tipe 3 untuk tujuan: Pulau Sumatera= 6-7 hari, Pulau
Jawa= 1-3 hari, Pulau Sulawesi= 10-16 hari dan Pulau Irian= 25-28 hari. Supply Chain Response Time adalah 0 nol hari yang menunjukkan rantai
pasok suku cadang TAM sangat fleksibel. 3 Kategori proses yang sangat kritis untuk PT. TAM adalah kategori proses
Deliver Stocked Product D1 karena PT. TAM bergerak di bidang penyampaian deliver suku cadang Toyota kepada main dealer. SCOR
Level 3 menguraikan aliran proses dan informasi kegiatan pemrosesan order pada PT TAM. Pada level 4 dilakukan penguraian tugas dari elemen
proses pada level 3 sehingga dapat menjadi acuan bagi pelaksanapraktisi. Dalam pengelolaan rantai pasok, aspek kritis yang sangat mempengaruhi
keberhasilan rantai pasok adalah sistem informasi pengorderan, sistem informasi persediaan inventory, ketepatan waktu penyiapan suku cadang
untuk dikirim picking, checking dan packing, dan strategi pengiriman.
61
2. Saran
1 Pemilihan dan penilaian kinerja supplier dan pihak ekspedisi secara periodik dianjurkan untuk perusahaan, agar memudahkan pemilihan
supplier dan ekspedisi yang memiliki kinerja terbaik sehingga target lead time dapat tercapai. Selain itu perlu mencari penyebab mundurnya lead
time dari target yang ditetapkan dan menentukan strategi yang tepat dalam penyampaian suku cadang, sehingga target delivery on time dapat tercapai.
2 Penelitian lebih lanjut mengenai implementasi sistem barcode dalam konsep sistem ordering dan invoicing yang dapat mengurangi lead time
pemrosesan order dan kesalahan pengiriman parts dalam melayani order dari pelanggan. Selain itu dapat pula dilakukan penelitian lebih lanjut
tentang pengelolaan Parts Claim PC dan Parts Warranty Claim PWC di PT. TAM yang termasuk dalam kategori proses Deliver Return DR
pada level 2 model SCOR.