30
perilaku konsumtif dengan bantuan anggota kelompok yang lain serta pengembangan pribadi masing-masing anggota kelompok sehingga peminimalan
perilaku konsumtif siswa yang menjadi tujuan utama dalam penelitian dapat tercapai.
2.3.3 Materi Umum Layanan Konseling Kelompok
Masalah-masalah yang dibahas merupakan masalah perorangan yang muncul di dalam kelompok itu, yang meliputi berbagai masalah dalam segenap
bidang bimbingan yaitu bidang bimbingan pribadi, sosial, belajar dan karier. Masalah-masalah tersebut dilayani melalui pembahasan yang intensif oleh seluruh
anggota kelompok, masalah demi masalah satu persatu, tanpa kecuali, sehingga semua masalah terbicarakan.
2.3.4 Komponen Konseling Kelompok
Di dalam layanan Konseling Kelompok terdapat beberapa komponen yang dijadikan acuan dalam pelaksanaan layanan Konseling Kelompok. Menurut
Prayitno 2004:4 terdapat beberapa komponen dalam konseling kelompok, komponen itu antara lain :
2.3.4.1 Pemimpin Kelompok Dalam memimpin suatu kelompok, seorang pemimpin kelompok tidak
hanya sekedar menjadi seorang pemimpin kelompok, namun harus memiliki suatu karakteristik dan peran sebagai seorang pemimpin kelompok.
2.3.4.1.1 Karakteristik pemimpin kelompok Menurut Prayitno 2004:5 karakteristik pemimpin kelompok antara lain :
1 Mampu membentuk kelompok dan mengarahkannya sehingga terjadi
dinamika kelompok.
31
2 Berwawasan luas dan tajam sehingga mampu mengisi, menjembatani,
meningkatkan, memperluas, dan mensinergikan konten bahasan yang tumbuh dalam aktifitas kelompok.
3 Memiliki kemampuan hubungan antar-personal yang nyaman dan hangat.
Menurut Corey dalam Wibowo 2005:118-122 mengemukakan beberapa ciri pribadi yang sangat berhubungan dengan kepemimpinan kelompok yang
efektif antara lain :
1 Kehadiran
2 Kekuatan pribadi
3 Keberanian
4 Kemauan untuk mengkofrontasi diri
5 Kesadaran diri
6 Kesungguhan atau ketulusan
7 Keaslian. Pemimpin kelompok menjadi seorang pribadi yang asli
8 Keyakinan atau kepercayaan dalam proses kelompok
9 Mengerti identitas
10 Kegairahan
11 Daya cipta dan kreativitas
12 Daya tahan stamina yang baik
2.3.4.1.2 Peran pemimpin kelompok
Menurut Prayitno 2004:6-8 dalam mengarahkan suasana kelompok melalui dinamika kelompok, pemimpin kelompok berperan dalam :
1 Pembentukan kelompok dari sekumpulan calon peserta sehingga
terpenuhi syarat-syarat kelompok yang mampu secara aktif mengembangkan dinamika kelompok
2 Penstrukturan, yaitu membahas bersama anggota kelompok apa,
mengapa dan bagaimana layanan konseling kelompok dilaksanakan 3
Pentahapan kegiatan konseling kelompok 4
Penilaian segera laiseg hasil layanan konseling kelompok 5
Tindak lanjut layanan
Kaitannya dalam penelitian, yang menjadi pemimpin kelompok dalam konseling kelompok untuk penelitian ini adalah peneliti sendiri dengan
menggunakan karakteristik-karakteristik yang telah ditentukan dari pendapat beberapa ahli tersebut.
32
2.3.4.2 Anggota Kelompok
Selain pemimpin kelompok di dalam pelaksanaan layanan Konseling Kelompok harus terdapat anggota kelompok. Tidak semua kumpulan orang atau
individu dapat dijadikan anggota dalam pelaksanaan layanan Konseling Kelompok. Besarnya anggota kelompok dan heterogenitas ataupun homogenitas
kelompok mempengaruhi kinerja kelompok, untuk itu kedua hal ini perlu
diperhatikan dalam penelitian.
2.3.4.2.1 Besarnya kelompok Kelompok yang terlalu kecil akan mengurangi keefektifan konseling
kelompok dan kelompok yang terlalu besar juga kurang efektif. Anggota kelompok dibatasi kurang lebih 8 sampai 10 anggota kelompok.
Pada penelitian ini, anggota kelompok yang akan diambil untuk penyelenggaraan konseling kelompok yaitu 8 orang, tujuannya yaitu agar
kelompok lebih efektif, terarah serta tujuan untuk peningkatan kepercayaan diri dapat tercapai.
2.3.4.2.2 Homogenitas atau heterogenitas kelompok. Homogenitas kelompok adalah kondisi kelompok yang bersifat sama.
Homogenitas kelompok mengacu pada kesamaan tingkat perkembangan, tingkat pendidikan, jenis kelamin dan usia.
Heterogenitas kelompok adalah kondisi kelompok yang bersifat berbeda. Heterogenitas kelompok mengacu pada perbedaan permasalahan yang dimiliki
dan perbedaan kepribadian.
33
Kelompok dalam penelitian ini merupakan kelompok heterogenitas. Kelompok heterogenitas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kelompok
yang anggota kelompoknya tidak hanya anggota yang mengalami ketidakpercayaan diri saja, melainkan anggotanya terdiri dari anggota yang
tingkat percaya dirinya baik, sedang maupun rendah. Tujuan dari kelompok heterogenitas dalam penelitian ini yaitu untuk mempermudah berkembangnya
dinamika kelompok, kelompok tidak pasif sehingga konseling kelompok dapat berjalan secara kondusif dan tujuan penelitian dapat teercapai
2.3.4.2.3 Peranan anggota kelompok
Peranan anggota kelompok dalam konseling kelompok meliputi: 1
Aktifitas mandiri, meliputi mendengar, memahami merespon, berpikir, berpendapat, menganalisis, mengkritisi, berargumentasi, merasa,
berempati, dan bersikap. 2
Aktivitas anggota kelompok yang berorientasi pada kehidupan bersama dalam kelompok, meliputi pembinaan keakraban, kepatuhan, komunikasi
yang jelas, saling memahami, memberi kesempatan, dan kesadaran bersama untuk keberhasilan kegiatan kelompok.
2.3.5 Asas dalam Konseling Kelompok