12
itu terjadi karena didahului oleh proses pengalaman 3 perubahan perilaku karena belajar bersifat relatif permanen.
2.1.2 Ciri-ciri Belajar
Menurut William Burton dalam Hamalik 2003:31-32 ciri-ciri belajar yaitu antara lain:
a. Proses belajar adalah pengalaman, berbuat, bereaksi, dan melampaui.
b. Proses itu mengalami berbagai macam ragam pengalaman dan mata pelajaran
yang berpusat pada satu tujuan tertentu. c.
Pengalaman belajar secara maksimum bermakna bagi kehidupan murid. d.
Pengalaman belajar bersumber dari kebutuhan dan tujuan murid sendiri yang mendorong motivasi yang kontinyu.
e. Proses belajar dan hasil usaha belajar secara materiil dipengaruhi oleh
perbedaan-perbedaan individual di kalangan murid-murid.
Ciri-ciri tersebut menyatakan bahwa proses belajar itu melalui sebuah pengalaman dimana hasil dari belajar itu berupa sikap-sikap yang diapresiasikan oleh
seseorang, dan hasil belajar itu bersifat kompleks dan dapat berubah-ubah sesuai dengan apa yang diperolehnya dalam belajar yang disyarati oleh lingkungan.
Lingkungan merupakan faktor yang mendukung dan mempengaruhi proses pembelajaran.
2.1.3 Kondisi Belajar
Menurut Anni 2006:75 kondisi belajar merupakan peristiwa pembelajaran yang terjadi pada pembelajar dapat diketahui dari adanya perbedaan kinerja
performance sebelum dan setelah berada dalam situasi belajar. Pengajar adapat
merancang beberapa kondisi belajar untuk membelajarkan pembelajar kemudian kinerjanya diamati. Hasil pengamatan atas kinerja pembelajar itu belum memiliki
13
makna apapun pada pembelajar apabila guru tidak melakukan pengukuran kinerja yang dimiliki oleh pembelajar sebelum memasuki situasi belajar. Kondisi belajar ada
dua macam yaitu kondisi internal internal conditions dan kondisi eksternal eksternal condition.
2.1.4 Prinsip-prinsip Belajar
Beberapa prinsip dalam teori behavioristik tentang belajar masih relevan dengan beberapa prinsip lain yang dikembangkan oleh Gagne. Prinsip-prinsip
tersebut yaitu keterdekatan contiguity, pengulangan repetition, dan penguatan reinforcement. Prinsip keterdekatan menyatakan bahwa situasi stimulus yang
hendak direspon oleh pembelajar harus disampaikan sedekat mungkin waktunya dengan respon yang diinginkan. Prinsip pengulangan menyatakan bahwa situasi
stimulus dan responnya perlu diulang-ulang atau dipraktikkan supaya belajar dapat diperbaiki dan meningkatkan retensi belajar. Prinsip penguatan menyatakan bahwa
belajar sesuatu yang baru dapat diperkuat apabila hasil belajar yang telah dicapai memperoleh penguatan.
Selain ketiga prinsip tersebut yang dipandang sebagai kondisi eksternal yang mempengaruhi belajar. Gagne juga mengutarakan tiga prinsip lain yang menjadi
kondisi internal. Ketiga prinsip tersebut yaitu informasi faktual factual information, kemahiran intelektual intelectual skill, strategi strategy. Informasi faktual dapat
diperoleh melalui tiga cara yaitu dikomunikasikan kepada pembelajar, dipelajari oleh pembelajar sebelum memulai belajar baru, dan dilacak dari memori karena
informasi itu telah dipelajari dan disimpan di dalam memori selama berbulan-bulan
14
atau bertahun-tahun yang lalu. Kemahiran intelektual harus dimiliki oleh pembelajar dalam mengerjakan sesuatu terutama yang berkaitan dengan simbol-simbol dan
bahasa dan lainnya untuk mempelajari hal-hal baru. Strategi dibutuhkan pembelajar dalam menghadirkan stimulus yang kompleks, memilih dan membuat kode bagian-
bagian stimulus, memecahkan masalah, dan melacak kembali informasi yang telah dipelajari Anni,2006:73-74.
2.1.5 Jenis Belajar