22
2.4.2 Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif menurut Slavin 2008:4 merujuk pada berbagai pembelajaran dimana siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling
membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi pelajaran. Dalam kelas kooperatif, para siswa diharapkan dapat saling membantu, saling mendiskusikan dan
berargumentasi untuk mengasah pengetahuan yang mereka kuasai saat itu dan menutup kesenjangan dalam pemahaman masing-masing. Bentuk pembelajaran
didasarkan pada pemahaman kontruksivisme, yaitu siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami materi pelajaran yang sulit apabila mereka dapat saling
berdiskusi bersama dengan temannya. Lie 2004:12 mengatakan bahwa pembelajaran kooperatif adalah sistem pengajaran yang memberikan kesempatan
pada anak didik untuk bekerjasama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas terstruktur.
Roger dalam david Johnson dalam Lie 2004:32-35 menyatakan bahwa tidak semua kerja kelompok dapat dianggap sebagai cooperative learning. Untuk
mencapai hasil yang maksimal, ada lima unsur model pembelajaran kooperatif yang harus ditetapkan, yaitu:
a. Saling ketergantungan positif
Untuk menciptakan kelompok kerja yang efektif, pengajar perlu menyusun tugas sedemikian rupa sehingga setiap anggota kelompok harus menyelesaikan
tugasnya agar yang lain dapat mencapai tujuan mereka.
b. Tanggung jawab perseorangan
Jika tugas dan pola penilaian dibuat menurut prosedur model pembelajaran cooperative learning. Setiap siswa akan merasa bertanggung jawab untuk
melakukan yang terbaik.
c. Tatap muka
23
Setiap kelompok harus diberikan kesempatan untuk bertemu muka dan berdiskusi. Kegiatan interaksi ini akan membentuk sinergi yang
menguntungkan semua anggota.
d. Komunikasi antar anggota
Sebelum menugaskan siswa dalam kelompok, pengajar perlu mengajarkan cara-cara berkomunikasi. Keberhasilan suatu kelompok juga bergantung pada
kesediaan para anggotanya untuk saling mendengarkan dan kemampuan mereka untuk mengutarakan pendapat mereka.
e. Evaluasi proses kelompok
Pengajar perlu menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok untuk mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerjasama mereka agar
selanjutnya bisa bekerjasama dengan lebih efektif.
2.4.3 Karakteristik Model Pembelajaran Kooperatif