42
2.8 Kerangka Berfikir
Proses pembelajaran dalam pendidikan memegang peranan penting untuk menambah ilmu pengetahuan, keterampilan dan penerapan konsep diri. Keberhasilan
dalam proses pembelajaran dalam dunia pendidikan dilihat dari hasil belajar yang diperoleh siswa serta dapat tercermin dari peningkatan mutu lulusan yang
dihasilkannya. Peran aktif seluruh komponen pendidikan sangat diperlukan terutama siswa yang berfungsi sebagai input sekaligus output dan guru sebagai fasilitator.
Keberhasilan suatu proses pembelajaran tergantung pada kualitas komponen- komponen pembelajaran yang bekerja didalamnya. Adapun komponen-komponen
tersebut adalah tujuan pembelajaran, materi, metode media, sarana dan prasarana, administrasi pembelajaran, siswa, guru, dan evaluasi hasil belajar. Selain itu,
perkembangan ilmudan teknologi juga mempengaruhi dalam dunia pendidikan. Apabila komponen-komponen pembelajaran tersebut saling bekerjasama dan
mendukung maka proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan hasil belajar yang diperoleh optimal. Pembelajaran yang selama ini digunakan oleh guru dalam
penyampaian materi bersifat monoton dan dalam kegiatan belajar mengajar yang terjadi lebih berpusat pada guru teacher centered, sehingga membuat siswa cepat
bosan, pasif, malas berfikir dan timbul rasa ketergantungan dari siswa yang mempunyai kemampuan kurang terhadap siswa yang mempunyai kemampuan lebih
sehingga hasil belajarpun belum mempunyai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM. Salah satu komponen yang sangat membantu siswa dalam mencapai hasil belajar
adalah guru. Seorang guru harus mampu menciptakan suasana kelas yang lebih menarik, sehingga siswa akan tertarik mengikuti pelajaran.
43
Kompetensi mencatat dikte untuk mempersiapkan naskah Stenografi ini merupakan kompetensi yang harus diikuti oleh siswa SMK jurusan Administrasi
Perkantoran yang bertujuan untuk membentuk sikap dan perilaku yang diperlukan seseorang dalam berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan ilmu dan
keterampilan yang dikuasai. Kompetensi ini merupakan keterampilan yang kegiatannya membaca dan menulis. Dengan rajin membaca dan menulis maka akan
terampil dalam mempraktikkan stenografi. Penggunaan tulisan Stenografi yang dianggap lebih praktis dan menguntungkan,
sehingga tulisan Stenografi pada sekarang ini masih relevan meskipun sekarang ini sudah memasuki kemajuan teknologi yang pesat. Apalagi bagi Sekolah Menengah
Kejuruan SMK Jurusan Administrasi Perkantoran AP, siswa dituntut terampil menulis cepat. Penulisan yang singkat dalam Stenografi menurut perhitungan waktu
yang diperlukan hanya sekitar sepertiganya dari penulisan yang menggunakan tulisan latin. Oleh karena itu, tempat yang digunakan untuk menulis lebih sedikit apabila
dibanding menulis dengan tulisan latin, maka materi yang digunakan tidak banyak dan biaya yang dikeluarkan lebih sedikit sehingga dapat menghemat biaya.
Salah satu cara untuk membangkitkan minat belajar Stenografi Bahasa Indonesia adalah dengan memanfaatkan media. Media pembelajaran yang sesuai
dengan tujuan pembelajaran mata diklat Stenografi adalah media komik strip. Di sini nantinya siswa setelah diberikan media komik strip dalam pembelajaran, siswa
diharapkan dapat terampil dalam menulis dan membaca stenografi dibandingkan dengan siswa yang tidak menggunakan media komik strip dalam pembelajaran.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan satu kelas untuk diberikan 2 siklus
44
dalam pembelajaran menggunakan model pembelajaran Team Assisted Individualization
TAI melalui media komik strip yaitu siswa kelas XI AP 1 SMK N 1 Batang.
Adapun kegiatan setiap siklus dapat digambarkan sebagai berikut: →→
SIKLUS I
SIKLUS II
Gambar 1 Kerangka Berfikir Penelitian
Perencanaan
Pelaksanaan
Pengamatan Refleksi
Perencanaan
Pelaksanaan
Pengamatan Refleksi
Observasi Awal
45
2.9 Hipotesis