Analytical Hierarchy Process AHP
50
3. Membuat matriks perbandingan berpasangan yang menggambarkan pengaruh
relatif setiap elemen terhadap masing-masing tujuan yang setingkat di atasnya, perbandingan berdasarkan judgement dari para pengambil keputusan dengan
menilai tingkat kepentingan satu elemen dibandingkan dengan elemen lainnya 4.
Melakukan pengolahan perbandingan berpasangan. 5.
Menghitung konsistensi judgment stakeholder dilihat dari nilai consistency ratio
sehingga dapat memeriksa apakah perbandingan berpasangan yang dilakukan oleh pakar telah dilakukan dengan konsekuen atau tidak Marimin,
2004. Jika nilai konsistensi 0,1 dianggap konsisten, namun jika nilainya 0,1, berarti ada ketidak konsistenan, sehingga harus diulangi atau dikoreksi.
Tabel 13 Skala penilaian perbandingan berpasangan
Tingkat Kepentingan
Keterangan Penjelasan 1 Kedua
elemen sama
pentingnya Kedua elemen mempunyai pengaruh
yang sama pentingnya 3 Elemen
yang satu
sedikit lebih penting daripada
elemen lainnya Pengalaman dan pertimbangan sedikit
menyokong satu elemen atas elemen lainnya
5 Elemen yang
satu sedikit
lebih cukup daripada elemen lainnya
Pengalaman dan pertimbangan dengan kuat menyokong satu elemen
atas lainnya 7
Satu elemen jelas lebih penting daripada elemen
lainnya Satu elemen yang kuat disokong dan
dominannya telah terlihat dalam praktek
9 Satu elemen mutlak penting
daripada elemen lainnya Bukti yang menyokong elemen yang
satu atas yang lainnya memiliki tingkat penegasan tertinggi yang
mungkin menguatkan
2,4,6,8 Nilai-nilai antara dua nilai
pertimbangan yang berdekatan
Nilai ini diberikan jika ada dua kompromi diantara dua pilihan
Sumber: Saaty, 1993 Susunan tingkatan hirarki yang terdiri dari fokus, aktor, faktor, tujuan dan
alternatif dapat dilihat pada Gambar 9.
51
Kebijakan pengembangan rumah susun sederhana sewa rusunawa yang ramah lingkungan green building
Kebijakan pemerintah
Perekonomian masyarakat
Teknologi kontruksi
Kebutuhan perumahan
Sumberdaya alam
Sumberdaya manusia
Faktor
Pemerintah
Terpeliharanya kualitas
lingkungan Terpenuhinya
koefisien2 dasar bangunan
Hematnya penggunaan
energi fosil Menurunnya
penggunaan SDA bahan bangunan
Aktor
Tujuan
Alternatif
Kebijakan
Fokus
Gambar 9. Hierarki pengambilan keputusan AHP model pengembangan rumah susun sederhana sewa
rusunawa yang ramah lingkungan green building melalui optimasi pelaksanaan konstruksi green construction
Melaksanakan dengan beton konvensional
Melaksanakan dengan beton semi pracetak
Green Construction
Melaksanakan dengan beton pracetak penuh
Pengelola Pelaku usaha
Akademisi Masyarakat
5