2. Uji validitas kinerja 3. Uji Sensivitas Model

- Hasil uji parameterindikator kemudian dievaluasi dengan maksud memilih tiga diantara yang paling sensitif dari sepuluh indikator pada langkah identifikasi indikatormasalah maupun atau isu-isu. - Mensimulasikan dan mengamati hasil dan dampak pada keseluruhan kinerja unsur sistem. Perubahan sifat dampak bersifat dinamis yang dinyatakan dalam prosentase fungsi waktu dan pola kecanderungan hasil dan dampak intervensi adalah bersifat non-linier. Hal tersebut akan di uji dengan fasilitas uji sensitivitas variabelindikator dengan menggunakan perangkat lunak powersim constructor 2,5 , hal ini digunakan untuk mengantisipasi perubahan parameter yang mungkin terjadi dalam dunia nyata. - Menentukan dua sampai tiga indikatorvariabel yang paling sensitif terhadap respon intervensi. - Menguji hasil model yang telah dikembangkan mensimulasikan di lapangan dengan mengukur nilai normal indikator dan melakukan intervensi serta mengamati perbahan nilai indikator. Penggunaan model yaitu membuat skenario-skenario ke depan atau alternatif kebijakan kemudian mengevaluasi ragam skenario atau kebijakan tersebut dan pengembangan perencanaan dan agenda ke depan. Selanjutnya menganalisis hasil simulasi skenario, dan hasil analisis smulasi tiap skenario ini dipakai untuk membuat peringkat skenario-skenario tersebut yang mencerminkan urutan skenario yang lebih cocok untuk diterapkan sesuai dengan model yang dikembangkan. Tahapan terakhir adalah merumuskan skenario tersebut menjadi opsi atau pilihan kebijakan.

h. Skenario Kebijakan Pengembangan Rusunawa

Setelah dibuat pengklasifikasian dari sub-elemen dan desain kebijakan selanjutnya dilakukan analisis skenario kebijakan yang sesuai keadaan lapangan, dengan memperhatikan beberapa hal dibawah ini: 1. Menentukan keadaan state suatu faktor • Keadaan harus memiliki peluang sangat besar untuk terjadi bukan khayalan dalam suatu waktu di masa datang. • Keadaan bukan suatu tingkatan atau ukuran suatu faktor seperti besarsedangkecil atau baikburuk tetapi deskripsi situasi sebuah faktor. • Setiap keadaan harus diidentifikasikan dengan jelas. • Bila keadaan dari suatu faktor lebih dari satu makna keadaan maka keadaan-keadaan tersebut harus dibuat secara kontras. • Selanjutnya mengidentifikasi keadaan yang peluangnya sangat kecil untuk terjadi atau berjalan bersamaan mutual incompatible. 2. Membangun skenario yang mungkin terjadi. Langkah-langkah dalam membangun skenario terhadap tahapan faktor-faktor yang mungkin terjadi adalah sebagai berikut : • Skenario yang mempunyai peluang besar untuk terjadi di masa datang disusun terlebih dahulu. • Skenario merupakan kombinasi dari faktor-faktor. Oleh sebab itu, sebuah skenario harus memuat seluruh faktor, tetapi untuk setiap faktor hanya memuat satu tahapan dan tidak memasukkan pasangan keadaan yang mutual incompatible saling bertolak belakang. • Setiap skenario mulai dari alternatif paling optimis sampai alternatif paling pesimis diberi nama. • Langkah selanjutnya memilih skenario yang paling mungkin terjadi. 3. Implikasi skenario Merupakan kegiatan terakhir yang meliputi : • Skenario yang terpilih pada tahap sebelumnya dibahas konstribusinya terhadap tujuan studi. • Skenario tersebut didiskusikan implikasinya. • Tahap selanjutnya menyusun rekomendasi kebijakan dari implikasi yang sudah disusun.