mastitis subklinis pada peternakan sapi perah di ketiga wilayah sangat tinggi, yang dibuktikan dengan tingginya rata-rata jumlah mikroba pada sampel susu yang
dikumpulkan secara aseptis langsung ditampung dalam tabung steril. Menurut Lukman dkk 2009 pencemaran dapat berasal dari mamae atau masuk melalui puting
susu. Jumlah mikroba bertambah dengan adanya cemaran dari tangan dan baju pemerah, alat perah dan lingkungan kandang. Jumlah mikroba dalam susu akibat
kontaminasi melalui udara sekitar 100-1.500 koloniml susu, melalui kontaminasi mamae dan sekitarnya ditemukan 300-4.000 koloniml. melalui sanitasi yang buruk
pertambahan mikroba mencapai 500-15.000 koloniml. kontaminasi dari mamae yang sakit mencapai 25.000 koloniml. jumlah mikroba dalam susu akan meningkat
melalui kontaminasi dari peralatan susu sampai dengan lebih dari 1.000.000 koloniml Lukman dkk. 2009.
2. Isolat S. agactiae Group B Terpilih sebagai Bahan Vaksin Iradiasi Mastitis
Subklinis
Isolasi dan identifikasi bakteri Streptococcus sp pada sampel susu yang dinyatakan positif mastitis subklinis berdasarkan hasil CMT, dilakukan dengan
mengkultur pada media Blood Agar Plate BAP. Media BAP ini merupakan media diferensial yang dapat membedakan bakteri normal dan bakteri pathogen berdasarkan
kemampuannya melisiskan sel darah merah. Selain itu pada media ini dapat pula diamati bentuk koloni dari bakteri yang tumbuh. Koloni Streptococcus sp pada
permukaan BAP akan tampak sebagai koloni yang halus, kecil, cembung, transparan sampai putih Gambar 3
. Koloni ini akan membentuk pola hemolisis α, hemolisis , atau tanpa hemolisis seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4 Cowan 2003.
Gambar 3. Tampilan koloni Streptococcus sp pada media Blood Agar Plate.
Gambar 4. Pola hemolisis Streptococcus sp pada media Blood Agar Plate.
Identifikasi bakteri dilanjutkan dengan pemeriksaan mikroskopi dengan pewarnaan Gram. Pemeriksaan mikroskopi ini dilakukan dengan tujuan untuk
identifikasi bakteri berdasarkan bentuk, susunan dan sifat Gram bakteri. Bakteri Streptococcus
sp dibawah mikroskop akan tampak bulat coccus, koloninya tersusun berpasangan atau membentuk rantai. Koloni bakteri juga tampak berwarna ungu yang
berarti bahwa bakteri ini bersifat Gram positif Gambar 5. Pewarnaan Gram merupakan salah satu tahap penting dalam proses perincian dan identifikasi bakteri
dan pewarnaan yang banyak digunakan dalam laboratorium mikrobiologi Lay 1994. Bakteri Gram positif bewarna ungu saat teramati dibawah mikroskop dengan
perbesaran tinggi karena pengaruh kompleks zat warna dari kristal violet yang tetap dipertahankan walaupun telah diberi larutan pemucat. Pada dinding bakteri Gram
positif mengandung lipid yang rendah sehingga pada saat dilakukan pencucian
beta
gamma alpha