Orientasi Dosis Iradiasi Sinar Gamma SGB untuk LD

dengan larutan pemucat terjadi dehidrasi dan lubang pori-porinya mengecil, itu sebabnya zat warna tetap dipertahankan. Ditemukan juga pada dindingnya senyawa Mg-ribonukleat yang mengikat kristal violet sehingga tidak mudah dilarutkan Lay 1994. Gambar 5. Tampilan mikroskopik Streptococcus sp. Gram positif menggunakan mikroskop cahaya perbesaran 10x100. Untuk membedakan lebih lanjut bakteri bulat Gram positif maka dilakukan uji katalase. Uji ini dilakukan sebagai acuan untuk identifikasi bakteri yang berkarakteristik dapat memproduksi enzim katalase. Katalase yang diproduksi oleh bakteri ini dapat mengubah hidrogen peroksida menjadi gas hidrogen dan air. Hasil positif mengindikasikan adanya cytochrome oxidase Quinn et al. 2006. Bakteri Streptococcus sp akan memberikan hasil katalase negatif yang ditandai dengan tidak terbentuknya gas hidrogen dan air. Hal ini menunjukkan salah satu karakteristik bakteri tersebut yaitu tidak mempunyai enzim cytochrome oxidase. Uji katalase positif pada Staphylococcus sp, dengan reaksi yang terjadi sebagai berikut: H 2 O 2 enzim katalase H 2 O l + O 2g Berdasarkan pada prosedur isolasi dan identifikasi bakteri yang telah dilaksanakan maka diperoleh sejumlah sampel dari ketiga daerah yang memenuhi kriteria sebagai Streptococcus sp penyebab mastitis subklinis. Jumlah sampel yang memenuhi kriteria sifat-sifat Streptococcus sp tersebut dan presentasi kehadiran bakteri ini dalam sampel dari tiap daerah disajikan dalam Tabel 3 di bawah ini. Tabel 3 Presentasi kehadiran Streptococcus sp pada susu dengan uji Katalase negatif Asal sampel Jumlah sampel susu CMT positif Jumlah sampel mengandung Streptococcus sp Presentasi kehadiran Streptococcus sp Cisurupan 92 14 15.22 Bayongbong 72 16 22.22 Kunak 66 27 40.90 Dari Tabel 3. dapat diketahui bahwa presentasi kehadiran Streptococcus sp tertinggi terdapat pada sampel susu yang berasal dari Kunak yaitu sebesar 40.90, disusul oleh sampel dari Bayongbong sebesar 22.22, dan sampel dari Cisurupan sebesar 15.22. Streptococcus sp merupakan bakteri yang umum diduga sebagai agen patogen penyebab penyakit pada kebanyakan hewan vertebrata Chanter 1997. Malinowski et al. 2006 berhasil mengisolasi Streptococcus sp. sebagai agen mastitis terbanyak 15,7 dari sampel susu dengan nilai Jumlah Sel Somatic JSS antara 200.000-2000.000 selml. Uji CAMP merupakan presumptive test dalam mengidentifikasi bakteri S. agalactiae Darling 1975, Facklam et al. 1979. Hasil dari 57 isolat yang diuji dengan uji CAMP didapatkan sebanyak 34 isolat 59,6 memperlihatkan hasil uji CAMP positif sedangkan 23 isolat 40,4 lainnya menunjukkan hasil uji CAMP negatif Tabel 4. Tabel 4. Jumlah isolat Streptococcus agalactiae dari uji CAMP Hasil uji CAMP Jumlah Persentase Positif Negatif 34 23 59,6 40,4 Total n 57 100