Uji Serogrup S. agalactiae Ekspresi Fenotipe SGB in vitro
Gambar 3. Tampilan koloni Streptococcus sp pada media Blood Agar Plate.
Gambar 4. Pola hemolisis Streptococcus sp pada media Blood Agar Plate.
Identifikasi bakteri dilanjutkan dengan pemeriksaan mikroskopi dengan pewarnaan Gram. Pemeriksaan mikroskopi ini dilakukan dengan tujuan untuk
identifikasi bakteri berdasarkan bentuk, susunan dan sifat Gram bakteri. Bakteri Streptococcus
sp dibawah mikroskop akan tampak bulat coccus, koloninya tersusun berpasangan atau membentuk rantai. Koloni bakteri juga tampak berwarna ungu yang
berarti bahwa bakteri ini bersifat Gram positif Gambar 5. Pewarnaan Gram merupakan salah satu tahap penting dalam proses perincian dan identifikasi bakteri
dan pewarnaan yang banyak digunakan dalam laboratorium mikrobiologi Lay 1994. Bakteri Gram positif bewarna ungu saat teramati dibawah mikroskop dengan
perbesaran tinggi karena pengaruh kompleks zat warna dari kristal violet yang tetap dipertahankan walaupun telah diberi larutan pemucat. Pada dinding bakteri Gram
positif mengandung lipid yang rendah sehingga pada saat dilakukan pencucian
beta
gamma alpha
dengan larutan pemucat terjadi dehidrasi dan lubang pori-porinya mengecil, itu sebabnya zat warna tetap dipertahankan. Ditemukan juga pada dindingnya senyawa
Mg-ribonukleat yang mengikat kristal violet sehingga tidak mudah dilarutkan Lay 1994.
Gambar 5. Tampilan mikroskopik Streptococcus sp. Gram positif menggunakan mikroskop cahaya perbesaran 10x100.
Untuk membedakan lebih lanjut bakteri bulat Gram positif maka dilakukan uji katalase. Uji ini dilakukan sebagai acuan untuk identifikasi bakteri yang
berkarakteristik dapat memproduksi enzim katalase. Katalase yang diproduksi oleh bakteri ini dapat mengubah hidrogen peroksida menjadi gas hidrogen dan air. Hasil
positif mengindikasikan adanya cytochrome oxidase Quinn et al. 2006. Bakteri Streptococcus
sp akan memberikan hasil katalase negatif yang ditandai dengan tidak terbentuknya gas hidrogen dan air. Hal ini menunjukkan salah satu karakteristik
bakteri tersebut yaitu tidak mempunyai enzim cytochrome oxidase. Uji katalase positif pada Staphylococcus sp, dengan reaksi yang terjadi sebagai berikut:
H
2
O
2
enzim katalase H
2
O
l
+ O
2g
Berdasarkan pada prosedur isolasi dan identifikasi bakteri yang telah dilaksanakan maka diperoleh sejumlah sampel dari ketiga daerah yang memenuhi
kriteria sebagai Streptococcus sp penyebab mastitis subklinis. Jumlah sampel yang