Uji Patogenitas dan Imunitas dengan Hewan Model Mencit

Isolat yang menunjukkan hasil CAMP positif membentuk zona hemolisis seperti anak panah arrowhead pada media BAP diantara biakan Staphylococcus aureus dan isolat yang diuji, sedangkan hasil uji CAMP negatif tidak menunjukkan perubahan apapun pada media BAP seperti yang terlihat pada Gambar 6. Gambar 6. Hasil uji CAMP positif zona bening seperti anak panah dibagian tengah BAP, dan CAMP negatif tidak ada hemolisis dibagian paling atas dan paling bawah. Fenomena yang terjadi pada uji CAMP karena adanya interaksi antara faktor CAMP yang dihasilkan isolat yang diuji dalam hal ini Streptococcus agalactiae dengan produk ekstraseluler berupa β-lysin stpahylococcal yang dihasilkan oleh Staphylococcus aureus -hemolisis sehingga hemolisis pada media BAP semakin jelas karena daya hemolisis yang ditimbulkan meningkat Hansen and Sørensen 2003 . Bahan vaksin yang dipilih adalah Streptococcus agalactiae karena merupakan salah satu agen utama penyebab mastitis subklinis pada sapi perah dan dapat menyebabkan kerugian ekonomi untuk industri susu Keefe et al. 1997, Keefe 1997. Hasil studi Estuningsih dkk 2002 menyebutkan bahwa 83 isolat bakteri yang diisolasi dari 3 area di pulau Jawa, seluruhnya teridentifikasi sebagai Streptococcus agalactiae. Sesuai dengan hasil isolasi bakteri yang dilakukan Supar dan Ariyanti 2008 dari sampel susu kuartir di daerah Bandung, Bogor dan Sukabumi diperoleh 60,6 Streptococcus agalactiae sebagai bakteri dominan penyebab mastitis subklinis. S. aureus yang digunakan dalam uji CAMP ini merupakan isolat yang bersifat hemolitik dan diisolasi juga dari kasus MSK. Uji berikutnya adalah uji grouping. Sampel yang diuji adalah sampel yang positif uji CAMP. Hasil uji grouping yang dilakukan menunjukkan dari 34 sampel yang positif uji CAMP didapatkan 14 isolat 41,2 diantaranya menunjukkan aglutinasi positif terhadap latex reagen group B sedangkan 20 isolat 57,8 lainnya tidak terjadi aglutinasi dengan reaksi latex reagen group B tabel 5. Tabel 5. Jumlah isolat S. agalactiae dari uji Grouping Kit Hasil uji grup B Jumlah Presentase Aglutinasi Tidak terjadi aglutinasi 14 20 41,2 57,8 Total sampel n 34 100 Reaksi aglutinasi yang terjadi pada saat uji group merupakan reaksi dari latex reagen group B dengan karbohidrat berupa polisakarida C. Polisakarida ini hanya dapat ditemukan pada permukaan dinding sel bakteri S. agalactiae. 14 isolat yang positif uji serogrouping ini merupakan murni streptococcus grup B atau S. agalactiae, karena latex reagen group B hanya akan bereaksi aglutinasi bila direaksikan dengan S. agalactiae. Hasil identifikasi dari 57 isolat yang berasal dari susu sapi penderita mastitis subklinis yang bersifat Gram positif dengan katalase negatif dapat ditemukan 14 isolat atau sekitar 24.6 merupakan S. agalactiae Group B. Diketahui pula bahwa S. agalactiae grup B SGB merupakan bakteri utama penyebab mastitis subklinis pada sapi perah dan merupakan parasit obligat pada mamae Wahyuni dkk. 2006, Abubakar et al. 2006, Moatamedi et al. 2007. Isolat S. agalactiae Group B yang telah didapatkan ditanam ke dalam media soft agar SA dan serum soft agar SSA. Pengujian ini adalah untuk melihat