Ruang Lingkup Penelitian Streptococcus agalactiae irradiated vaccine candidate for subclinical mastitis prevention in ruminants
langsung adalah terjadinya pemutusan ikatan senyawa-senyawa penyusun sel. Efek tidak langsung terjadi karena materi sel terbanyak adalah air yang apabila terkena
sinar gamma akan mengalami hidrolisis dan menghasilkan radikal bebas. Radikal bebaslah yang akan menyebabkan kerusakan materi sel. Target utama bagian sel
adalah DNA yang merupakan sumber informasi genetik sel. Perubahan genetik sel akan berakibat pada terganggunya kinerja atau kematian sel Alatas 2007.
Pemanfaatan sinar gamma umumnya digunakan untuk sterilisasi alat-alat medis dari cemaran bakteri Trampuz et al. 2006, pengawetan makanan dan
pengolahan jaringan allografts dan komponen darah, dan menghindarkan kebutuhan suhu tinggi yang dapat merusak suatu produk. Selain itu sinar gamma juga digunakan
untuk membuat vaksin yang lebih efektif daripada pemanasan atau inaktivasi kimiawi.
Penelitian penggunaan vaksin yang dilemahkan dengan memberikan paparan radiasi pengion terhadap suspensi mikroorganisme dilakukan pada metaserkaria
iradiasi yang mampu mengurangi jumlah Fasciola hepatica pada anak sapi, penggunaan radiasi sinar X pada larva stadium kedua yang menetas dari telur cacing
paru Dictyocaulus viviparus penyebab pneumoni verminosa Tizard 1988. Penelitian vaksin iradiasi gamma untuk Venezuelan equine encephalitis
VEE telah menginduksi dengan tinggi serum netralisasi dan antibodi hemaglutinin- inhibisi pada marmut dan kelinci. Percobaan vaksin iradiasi ini pada kultur jaringan
menyebabkan sel-sel dapat bertahan hidup sampai taraf Lethal dose-50 LD
50
terhadap virus VEE tantangan Reitman et al. 1970. Vaksin lain dengan teknik iradiasi yaitu Vaksin bakteri Listeria
monocytogenes iradiasi yang dapat meningkatkan respon imun dibandingkan teknik
konvensional. Bakteri diiradiasi mendorong respon pelindung dari sel sistem kekebalan sel T Kochman 2006. Sinar gamma juga digunakan untuk melemahkan
Plasmodium WHO 2001. Tanggap kebal sapi terhadap Fasciolosis akibat inokulasi metaserkaria
Fasciola gigantica iradiasi sinar gamma dosis 45 Gy telah diteliti oleh Arifin 2006.
Hasil analisis ELISA dari penelitian tersebut menunjukkan titer Ig-G lebih tinggi
pada sapi yang diinokulasi metaserkaria F. gigantica iradiasi dibandingkan dengan sapi kontrol. Sinar gamma yang dimanfaatan untuk inaktivasi yaitu radiasi
elektromagnetik panjang gelombang pendek yang memiliki kemampuan penetrasi tinggi dan memiliki karakteristik tanpa memberikan radiaoaktivitas pada materi yang
terpapar Hall Giaccia 2006. Prospek vaksin iradiasi gamma untuk influenza sangat baik karena vaksin
inaktif ini dapat diproduksi dengan aman. Inaktifasi vaksin dengan dosis 10 kGy mempunyai potensi respon imun perlindungan silang dalam melawan heterotipe virus
tantangan. Iradiasi gamma ini juga mempunyai kemampuan tinggi dalam inaktifasi virus-virus dengan keuntungan yaitu perubahan yang sangat minim pada protein
molekuler dan struktur virus. Dengan adanya perlindungan silang, maka produksi vaksin bisa lebih murah. Alsharifi dan Mullbacher 2009.
Efek metode inaktifasi dengan sinar gamma pada virus influenza-A yang dapat menginduksi perlindungan silang pada beberapa subtipe virus dan persiapan
vaksin komersial ini juga dilakukan oleh Furuya et al. 2010. Fenomena perlindungan silang terhadap beberapa subtipe virus influenza
akibat vaksin iradiasi gamma sebagaimana tersebut di atas, kemungkinan dapat terjadi pula pada vaksin iradiasi SGB karena sama-sama memiliki beberapa subtipe.
BAHAN DAN METODE