Uji Validitas Instrumen Uji Persyaratan Instrumen

Besarnya reliabilitas dikategorikan seperti pada tabel berikut. Tabel 5. Tingkatan Besarnya Reliabilitas No. Rentang Korelasi Tingkatan 1 2 3 4 5 Antara 0,800 sampai 1,000 Antara 0,600 sampai 0,799 Antara 0,400 sampai 0,599 Antara 0,200 sampai 0,399 Antara 0,000 sampai 0,199 Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat rendah Sumber: Arikunto 2010: 103. Hasil perhitungan uji realibilitas angket gaya belajar visual siswa adalah 0,943 dan begitu juga untuk realibilitas angket gaya belajar auditorial siswa juga memiliki nilai 0,943 terlampir. Sehingga sesuai dengan kriteria tingkatan besarnya realibilitas, kedua angket memiliki realibilitas sangat tinggi. Hasil perhitungan uji realibilitas soal post-test pilihan ganda adalah 0,8772 terlampir. Sehingga sesuai dengan kriteria tingkatan besarnya realibilitas, soal post test pilihan ganda memiliki realibilitas sangat tinggi.

3. Taraf Kesukaran

Menguji tingkat kesukaran soal tes yang digunakan dalam penelitian ini digunakan rumus sebagai berikut. = Keterangan: P = indeks kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab dengan benar JS = jumlah seluruh peserta tes Arikunto, 2010: 208 Menurut Arikunto 2010: 210, klasifikasi taraf kesukaran adalah sebagai berikut. ………...………………………………………………… 4 - Soal dengan P 0,00-0,30 adalah soal sukar; - Soal dengan P 0,30-0,07 adalah soal sedang; - Soal dengan P 0,07-1,00 adalah soal mudah. Hasil perhitungan tingkat kesukaran pada soal post-test pilihan ganda yaitu dari 50 item terdapat 1 item soal tergolong sukar, 43 item soal tergolong sedang dan 5 item tergolong mudah terlampir.

4. Daya Pembeda Indeks Diskriminasi

Daya pembeda adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Mencari daya pembeda soal digunakan rumus sebagai berikut. = = Keterangan: D = daya beda soal; J = jumlah peserta tes; J A = banyaknya peserta kelompok atas; J B = banyaknya peserta kelompok bawah; B A = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu benar; B B = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu benar; P A = proporsi kelompok atas yang menjawab benar; P B = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar. Arikunto, 2010: 213-214 Setelah diketahui indeks diskriminasi, maka klasifikasi daya beda menurut Arikunto 2010: 218 adalah sebagai berikut. D = 0,00 – 0,20 = Jelek Poor; D = 0,21 – 0,40 = Cukup Satisfactory; D = 0,41 – 0,70 = Baik Good; D = 0,71 – 1,00 = Baik sekali Excellent; D = negatif, semuanya tidak baik, jadi semua item soal yang mempunyai nilai D negatif sebaiknya dibuang atau dihilangkan. ………...………………………..………… 5 Hasil perhitungan daya pembeda pada soal post-test pilihan ganda yaitu dari 50 item terdapat 1 item soal negatif, 7 item soal tergolong jelek, 17 item soal tergolong cukup, dan 25 item soal tergolong baik.

H. Uji Persyaratan Analisis Data

Analisis data yang digunakan merupakan statistik inferensial dengan teknik statistik parametrik. Penggunaan statistik parametrik memerlukan terpenuhinya asumsi data harus normal dan homogen, sehingga perlu uji persyaratan yang berupa uji normalitas dan homogenitas.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji Liliefors. Uji ini digunakan untuk menguji sampel yang akan diuji hipotesisnya, apakah sampel berdistribusi normal atau sebaliknya. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut. = | | = Keterangan: L h = harga mutlak terbesar; F Z = peluang angka baku; S Z = proporsi angka baku; Z i = bilangan baku; X = nilai sampel; = rata-rata nilai sampel. Sudjana, 2005: 466-467. Kriteria penggunaannya adalah membandingkan dengan . Jika nilai maka variabel berdistribusi normal, demikian pula sebaliknya. ……...………………………………….…… 6

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Perbedaan Hasil Belajar Biologi Antara Siswa yang Diajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan TGT (Penelitian Kuasi EKsperimen di SMAN 1 Bekasi))

0 42 0

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Games Tournament) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi

1 3 310

STUDI PERBANDINGAN ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER ( NHT ) DAN TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT ( TGT ) PADA HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MEMPERHATIKAN KEMAMPUAN AWAL. ( Studi Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Bangunrejo Tahun Pe

0 4 102

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) DAN TIPE NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN MEMPERHATIKAN SIKAP TERHADAP MATA PELAJARAN PADA SISWA KELAS X SEMESTER GENAP SMA NEGERI 1

0 9 88

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT DAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DENGAN MEMPERHATIKAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BATANGHARI TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 10 84

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI ANTARA SISWA YANG PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DAN TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN MEMPERHATIKAN KECERDASAN ADVERSITAS PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 B

0 6 103

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dengan Games Digital Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Alat-Alat Optik

3 35 205