II. TINJAUAN PUSTAKA
A. TEMU KUNCI
1. Botani
Tanaman temu kunci Boesenbergia pandurata Roxb. Schlect. memiliki sinonim Gastrochilus panduratum Roxb. Rild dan Kaempferia
pandurata Roxb. Tanaman ini termasuk ke dalam divisi spermatophyta,
subdivisi angiospermae, kelas monocotyledonae, bangsa zingiberales, dan suku zingiberaceae Syamsuhidayat dan Hutapea, 1991.
Tanaman temu kunci termasuk jenis tanaman menahun, memiliki tinggi 30-80 cm, daun pada pucuk tiga-lima berdiri tegak dan
tiga tidak berhelai daun, tersebar, bergerigi danda, sangat harum jika dimemarkan, jorong-lanset melebar 12-50 cm x 5-17 cm, hijau tua, tidak
berambut. Pertulangan daun sejajar dan ada bintik-bintik putih padat di bagian bawah. Pelepah kemerah-merahan, tidak berdiri tegak, panjang 9-
19 cm yang bersama-sama membentuk batang semu pendek. Batang semu membentuk rimpang, kuning keputih-putihan. akar serabut, putih
kekuning-kuningan, berumbi dan berdaging 5-30 cm x 0.5-2 cm, warna dan aromanya sama dengan rimpang Munir, 2001.
Gambar 1 . Temu kunci Bosenbergia pandurata
Temu kunci adalah tanaman asli Jawa dan Sumatera, tumbuh liar pada hutan jati di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Tanaman ini banyak
dibudidayakan di India, Sri Lanka, Asia Tenggara khususnya Indonesia,
Malaysia, dan Thailand dan Cina bagian Selatan. Tanaman ini banyak juga ditemukan pada hutan campuran antara hutan yang hijau sepanjang
tahun, di sepanjang bukit kapur, pada ketinggian 1200 mdpl. Pertumbuhannya sangat baik pada daerah panas, beriklim tropik basah,
serta pada tanah yang relatif subur dengan drainase dan aerasi yang baik Munir, 2001.
2. Komposisi Temu Kunci
Setiap 100 g rimpang yang dapat dimakan kira-kira mengandung air 12 g, protein 20 g, nitrogen 3.2 gram, gula 12 g, zat larut 80 etanol
52 g, zat larut air 21 gram, abu 6 g. Unsur pokok rimpang dan akar temu kunci mengandung flavon dan flavonon pinostrobin, alpinetin dan
pinosembrin, monoterpenoid geranedial dan neral dan calkone kardamonin. Kandungan minyak atsiri rimpang dan akarnya berkisar
dari 1-3 bobot kering, 0.2-0.5 bobot segar. Kandungan minyak atsiri terdiri atas senyawa utama 1,8-sineol 18-41, kamfor 13, d-borneol
9.2, d-pinena 4.1, zingiberena 2.7, kurkumin 0.9 dan zeodarina 0.7 Munir, 2001.
3. Kegunaan
Temu Kunci
Tanaman temu kunci biasa digunakan sebagai bumbu dapurrempah dan obat. Di Indonesia, Malaysia, Indo-Cina dan India akar
dan rimpangnya digunakan sebagai pengharum makanan dan dibuat asinan. Sebagai obat tradisional, temu kunci berkhasiat menyembuhkan
sariawan, masuk angin, batuk, gangguan pencernaan, sakit perut pada bayi, rematik, sakit pada otot, sebagai campuran obat penguat sebelum
proses kelahiran dan juga memperbanyak air susu ibu serta penyegar tubuh ibu setelah melahirkan Munir, 2001.
4. Sifat Antimikroba Temu Kunci