PENENTUAN KONSENTRASI EKSTRAK TEMU KUNCI

Warna kuning dari ekstrak temu kunci ini berasal dari pigmen kurkuminoid yang terdapat dalam temu kunci. Menurut Munir 2001, minyak atsiri rimpang temu kunci mengandung pigmen kurkuminoid sebesar 0.9 . Warna kuning tua yang hampir kecoklatan ini kemungkinan juga disebabkan oleh kandungan fenolik dari temu kunci yang rentan teroksidasi oleh enzim polifenoloksidase. Oksidasi terhadap senyawa fenolik ini akan membentuk quinon yang akan mengalami polimerisasi menjadi melanoidin dan menghasilkan warna coklat Kidmose et. al., 2002. Aroma khas temu kunci ini kemungkinan berasal dari minyak atsiri yang terkandung dalam ekstrak temu kunci. Menurut Harbone 1996, minyak atsiri dapat memberikan aroma harum, atau bau yang khas karena adanya komponen terpenoid di dalamnya.

B. PENENTUAN KONSENTRASI EKSTRAK TEMU KUNCI

Sebelum disimpan, mi yang telah ditambah ekstrak temu kunci diamati secara organoleptik terhadap atribut warna, rasa dan aroma mi Tabel 3. Tabel 3. Hasil Pengamatan Organoleptik Mi dengan Penambahan Ekstrak temu kunci Penambahan Ekstrak temu kunci Pengamatan Organoleptik Warna Aroma Rasa 1 Kuning cerah + + Temu kunci lemah + Agak sedikit pahit + 3 Kuning + + + Temu kunci agak kuat + + Sedikit pahit + + 5 Kuning + + + Temu kunci kuat + + + Pahit + + + 7 Kuning tua, agak kecoklatan + + + + + Temu kunci sangat kuat + + + + Sangat pahit + + + + Berdasarkan pengamatan organoleptik, diketahui bahwa semakin tinggi konsentrasi ekstrak temu kunci yang ditambahkan ke dalam adonan mi menyebabkan warna mi menjadi semakin kuning dan bahkan hampir kecoklatan pada mi dengan ekstrak temu kunci 7 gambar 7. Warna kuning pada mi dengan penambahan ekstrak temu kunci disebabkan oleh pigmen kurkuminoid yang terdapat dalam temu kunci. a b c d e Gambar 7. Pengaruh penambahan ekstrak temu kunci terhadap warna mi basah matang a = tanpa ekstrak temu kunci, b = ekstrak temu kunci 1 , c = ekstrak temu kunci 3 , d = ekstrak temu kunci 5 , e = ekstrak temu kunci 7 Aroma mi yang ditambah ekstrak temu kunci memiliki aroma khas temu kunci yang intensitasnya semakin meningkat seiring dengan peningkatan konsentrasi ekstrak temu kunci yang ditambahkan. Aroma khas temu kunci ini berasal dari komponen terpenoid seperti monoterpenoid geranedial dan neral, yang berasal dari minyak atsiri yang terkandung dalam ekstrak temu kunci. Menurut Harbone 1996, minyak atsiri memberikan aroma harum atau bau yang khas karena adanya komponen terpenoid di dalamnya. Rasa mi yang ditambahkan ekstrak temu kunci menjadi agak sedikit pahit dan rasa pahit ini intensitasnya semakin meningkat seiring dengan penambahan konsentrasi ekstrak temu kunci yang ditambahkan. Rasa pahit ini disebabkan oleh komponen fenolik, terpenoid dan flavonon yang terkandung di dalam temu kunci. Menurut Maga 1990 dan Shallenberger 1993, komponen yang menyebabkan rasa pahit diantaranya adalah komponen terpenoid, flavonon dan komponen aromatik seperti fenol. Tabel 4. Pengaruh Penambahan Ekstrak Temu Kunci terhadap Umur Simpan Mi. Jam pengamatan Konsentrasi ekstrak temu kunci Pengamatan organoleptik Warna Aroma Tekstur Kuning pucat Tepung terigu Kenyal 1 Kuning cerah Temu kunci lemah Kenyal 3 Kuning Temu kunci agak kuat Kenyal 5 Kuning Temu kunci kuat Kenyal 7 Kuning tua Temu kunci sangat kuat Kenyal 24 Kuning pucat Tepung terigu Kenyal 1 Kuning cerah Temu kunci lemah Kenyal 3 Kuning Temu kunci agak kuat Kenyal 5 Kuning Temu kunci kuat Kenyal 7 Kuning tua Temu kunci sangat kuat Kenyal 36 Kuning pucat Tepung terigu Kenyal 1 Kuning cerah Temu kunci lemah Kenyal 3 Kuning Temu kunci agak kuat Kenyal 5 Kuning Temu kunci kuat Kenyal 7 Kuning tua Temu kunci sangat kuat Kenyal 42 0 Putih pucat Tepung terigu Lengket 1 Kuning cerah Temu kunci lemah Kenyal 3 Kuning Temu kunci agak kuat Kenyal 5 Kuning Temu kunci kuat Kenyal 7 Kuning tua Temu kunci kuat Kenyal 48 0 Putih pucat Asam Lengket 1 Kuning cerah Temu kunci lemah Kenyal 3 Kuning Temu kunci lemah Kenyal 5 Kuning Temu kunci lemah Kenyal 7 Kuning tua Temu kunci kuat Kenyal 54 0 Putih pucat Asam Lengket 1 Kuning cerah Sedikit asam Sedikit lengket 3 Kuning Sedikit asam Lengket 5 Kuning Temu kunci agak kuat Kenyal 7 Kuning tua Temu kunci kuat Kenyal 60 0 Putih pucat Asam Lengket 1 Kuning cerah Asam Lengket 3 Kuning Asam Lengket 5 Kuning Temu kunci agak kuat Kenyal 7 Kuning tua Temu kunci kuat Kenyal Lanjutan tabel 4. Pengaruh penambahan ekstrak temu kunci terhadap umur simpan mi 66 0 Putih pucat Asam Lengket 1 Kuning cerah Asam Lengket 3 Kuning Asam Lengket 5 Kuning Temu kunci agak kuat Lengket 7 Kuning tua Temu kunci kuat Sedikit lengket 72 0 Putih pucat Asam Lengket 1 Tidak dilakukan pengamatan 3 Kuning Asam Lengket 5 Kuning Temu kunci agak kuat Lengket 7 Kuning tua Temu kunci kuat Lengket Berdasarkan hasil pengamatan secara subyektif terhadap umur simpan mi Tabel 4, diketahui bahwa mi basah matang dengan penambahan ekstrak temu kunci 1 dan 3 mengalami kerusakan pada jam ke-54, yang ditandai mulai munculnya aroma asam, tekstur mi menjadi agak basah dan mulai sedikit lengket serta berlendir. Untuk mi basah matang dengan penambahan ekstrak temu kunci 5 dan 7 baru mengalami kerusakan pada jam ke-66, yang ditandai dengan mi menjadi basah, lengket dan berlendir. Bau asam pada mi dengan ekstrak temu kunci 5 dan 7 tidak tercium sampai jam ke-72. Hal ini disebabkan aroma temu kunci yang terlalu kuat sehingga menutupi bau asam yang timbul akibat mikroba perusak mi. Mi kontrol tanpa penambahan ekstrak temu kunci sendiri sudah mengalami kerusakan pada jam ke-42, yang ditandai munculnya aroma asam. Hasil ini sesuai Astawan 1999, yang menyatakan bahwa kerusakan mi basah matang, dengan parameter bau asam, terjadi setelah 40 jam pada penyimpanan suhu kamar. Berdasarkan hasil pengamatan, diketahui bahwa mi dengan penambahan ekstrak temu kunci mampu menambah lama penyimpanan mi 12 - 24 jam tergantung konsentrasi ekstrak yang ditambahkan. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak temu kunci yang ditambahkan semakin lama waktu penyimpanannya. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh kandungan antimikroba yang terdapat pada ekstrak temu kunci yang telah menghambat pertumbuhan mikroba perusak mi. Komponen-komponen fenolik, terpenoid, dan minyak atsiri yang terkandung dalam temu kunci merupakan senyawa- senyawa yang diketahui memiliki aktivitas antimikroba. Penelitian yang telah dilakukan pada rimpang lengkuas A. galanga melaporkan bahwa komponen senyawa fenolik, flavonoid, minyak atsiri, terpena, asam organik tanaman, asam lemak, ester asam lemak tertentu dan alkaloid tanaman mempunyai aktivitas antimikroba Haraguchi et.al., 1998. Lama penyimpanan mi dengan penambahan ekstrak temu kunci sampai mi dinyatakan rusak, paling lama ditunjukkan oleh mi dengan penambahan ekstrak temu kunci sebesar 7 dengan lama penyimpanan selama 66 jam. Namun rasanya yang pahit membuat mi ini tidak dapat diterima. Berdasarkan pertimbangan ini, maka untuk penelitian selanjutnya digunakan konsentrasi ekstrak temu kunci sebesar 1 yang memiliki lama penyimpanan 54 jam.

C. PENENTUAN KONSENTRASI GARAM DAPUR NaCl

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penambahan NaCl dan Garam Dapur terhadap Perubahan Dimensi Gips Tipe III pada Pembuatan Model Kerja Gigitiruan

1 57 70

Pengaruh Penambahan Larutan Garam Dapur dan NaCl 2% terhadap Setting Time dan Kekuatan Kompresi Gips Tipe III sebagai Bahan Model Kerja Gigitiruan

2 72 81

Pengaruh Penambahan Larutan Garam Dapur Dan Nacl 2%Terhadap Setting Time Dan Kekuatan Kompresi Gips Tipe Iii Sebagai Bahan Model Kerja Gigitiruan

10 57 81

Pengaruh Konsentrasi Bubuk Bawang Putih dan Garam Dapur (NaCl) Terhadap Mutu Tahu Selama Penyimpanan Pada Suhu Kamar

1 45 114

PENGARUH EKSTRAK TEMU KUNCI ( BOESENBERGIA PANDURATA ROXB) TERHADAP AKTIVITAS FASCIOLA HEPATICA SECARA IN-VITRO

0 7 57

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI NANOPARTIKEL EKSTRAK ETANOL TEMU KUNCI (Boesenbergia pandurata) PADA BERBAGAI VARIASI KOMPOSISI KITOSAN.

22 56 95

PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG TEMU KUNCI (Boesenbergia pandurata ROXB.) DALAM RANSUM TERHADAP PERFORMANS PADA AYAM BROILER - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 1 13

DAYA TABIR SURYA DAN ANTIOKSIDAN FORMULA KRIM EKSTRAK RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga L) DAN RIMPANG TEMU KUNCI (Boesenbergia pandurata (Roxb.) Schlecht)

0 0 15

Pengaruh ekstrak rimpang temu kunci (Boesenbergia Pandurata(ROXB) Schlecht) terhadap nyeri yang diinduksi oleh fenil benzokuinon - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

0 0 13

Pengaruh ekstrak rimpang temu kunci (Boesenbergia Pandurata(ROXB) Schlecht) terhadap nyeri yang diinduksi oleh fenil benzokuinon - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

0 0 11