Aroma Rasa PENGARUH KOMBINASI EKSTRAK TEMU KUNCI DAN GARAM

Hasil ini berbeda dengan hasil pengukuran dengan menggunakan chromameter, dimana mi dengan penambahan ekstrak temu kunci memiliki warna yang lebih tajam dan mi tanpa penambahan ekstrak temu kunci memiliki warna yang lebih cerah. Adanya perbedaan ini disebabkan sensitivitas alat chromameter yang lebih tinggi daripada mata manusia.

2. Aroma

Hasil uji hedonik terhadap rasa mi basah matang pada Gambar 16, menunjukkan bahwa aroma mi basah matang yang disukai oleh panelis berturut-turut adalah mi dengan NaCl 4 , mi kontrol, mi kombinasi ekstrak temu kunci 1 dan NaCl 4 , dan mi ekstrak temu kunci 1 , dengan skor masing-masing sebesar 3.37, 3.13, 2.27, dan.2.00. 3.13 3.37 2.00 2.27 0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 kontrol NaCl 4 ekstrak 1 eksrak 1 + NaCl 4 sampel mi basah sk or r a ta -r at a Gambar 16. Tingkat kesukaan panelis terhadap aroma mi basah matang Hasil uji statistik dengan menggunakan uji Duncan Lampiran 30 menunjukkan bahwa penambahan ekstrak temu kunci menyebabkan aroma mi berbeda nyata dengan mi tanpa penambahan ekstrak temu kunci p0.05, dimana mi tanpa penambahn eksrak temu kunci lebih disukai. Sedangkan penambahan NaCl tidak menyebabkan perbedaan yang signifikan. Hal ini terlihat dari hasil yang menunjukkan mi kontrol tidak berbeda nyata p0.05 dengan mi NaCl 4 , begitu pula dengan mi ekstrak temu kunci 1 yang juga tidak berbeda nyata p0.05 dengan mi kombinasi ekstrak temu kunci 1 dan NaCl 4 . Adanya perbedaan ini disebabkan karena terdapat aroma temu kunci yang khas pada mi yang ditambahkan ekstrak temu kunci. Aroma khas temu kunci ini kemungkinan berasal dari komponen terpenoid seperti monoterpenoid geranedial dan neral yang berasal dari minyak atsiri yang terkandung dalam ekstrak temu kunci. Aroma khas temu kunci pada mi ini membuat mi kurang dapat diterima. Hal ini ditunjukkan oleh kecilnya skor ± 2.00 yang diberikan oleh panelis karena aroma mi menjadi seperti aroma jamu yang umumnya kurang disukai.

3. Rasa

Hasil uji hedonik terhadap rasa mi basah matang pada Gambar 17, menunjukkan bahwa rasa mi basah matang yang disukai berturut-turut oleh panelis adalah mi dengan NaCl 4 , mi kontrol, mi kombinasi ekstrak temu kunci 1 dan NaCl 4 , dan mi ekstrak temu kunci 1 dengan skor masing-masing sebesar 3.77, 3.00, 2.31, dan 2.00. 3.00 3.77 2.00 2.31 0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00 3.50 4.00 kontrol NaCl 4 ekstrak 1 eksrak 1 + NaCl 4 sampel mi basah matang skor rata-r ata Gambar 17. Tingkat kesukaan panelis terhadap rasa mi basah matang Hasil uji statistik dengan menggunakan uji Duncan Lampiran 31 menunjukkan bahwa penambahan ekstrak menyebabkan perbedaan yang cukup signifikan terhadap rasa mi basah matang. Hal ini terlihat dari hasil yang menunjukkan bahwa mi tanpa penambahan ekstrak yang berbeda nyata dengan mi yang ditambahkan ekstrak temu kunci p0.05. Cukup rendahnya rata-rata skor untuk rasa terhadap mi dengan penambahan ekstrak temu kunci ± 2.00 menunjukkan bahwa mi basah dengan penambahan ekstrak temu kunci memiliki rasa yang kurang disukai oleh para panelis. Hal ini disebabkan karena mi yang ditambahkan ekstrak temu kunci memeiliki rasa yang sedikit pahit. Rasa pahit ini timbul akibat komponen-komponen flavonon, terpenoid dan fenolik yang terkandung dalam temu kunci. Penambahan NaCl pada mi dengan ekstrak temu kunci ternyata tidak berbeda nyata antara mi ekstrak temu kunci 1 dengan mi kombinasi ekstrak temu kunci 1 dan NaCl 4 p0.05. Sedangkan penambahan NaCl pada mi tanpa penambahan ekstrak berbeda nyata antara mi kontrol dengan mi NaCl 4 , dimana mi NaCl 4 lebih disukai oleh panelis karena lebih gurih.

4. Tekstur

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penambahan NaCl dan Garam Dapur terhadap Perubahan Dimensi Gips Tipe III pada Pembuatan Model Kerja Gigitiruan

1 57 70

Pengaruh Penambahan Larutan Garam Dapur dan NaCl 2% terhadap Setting Time dan Kekuatan Kompresi Gips Tipe III sebagai Bahan Model Kerja Gigitiruan

2 72 81

Pengaruh Penambahan Larutan Garam Dapur Dan Nacl 2%Terhadap Setting Time Dan Kekuatan Kompresi Gips Tipe Iii Sebagai Bahan Model Kerja Gigitiruan

10 57 81

Pengaruh Konsentrasi Bubuk Bawang Putih dan Garam Dapur (NaCl) Terhadap Mutu Tahu Selama Penyimpanan Pada Suhu Kamar

1 45 114

PENGARUH EKSTRAK TEMU KUNCI ( BOESENBERGIA PANDURATA ROXB) TERHADAP AKTIVITAS FASCIOLA HEPATICA SECARA IN-VITRO

0 7 57

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI NANOPARTIKEL EKSTRAK ETANOL TEMU KUNCI (Boesenbergia pandurata) PADA BERBAGAI VARIASI KOMPOSISI KITOSAN.

22 56 95

PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG TEMU KUNCI (Boesenbergia pandurata ROXB.) DALAM RANSUM TERHADAP PERFORMANS PADA AYAM BROILER - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 1 13

DAYA TABIR SURYA DAN ANTIOKSIDAN FORMULA KRIM EKSTRAK RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga L) DAN RIMPANG TEMU KUNCI (Boesenbergia pandurata (Roxb.) Schlecht)

0 0 15

Pengaruh ekstrak rimpang temu kunci (Boesenbergia Pandurata(ROXB) Schlecht) terhadap nyeri yang diinduksi oleh fenil benzokuinon - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

0 0 13

Pengaruh ekstrak rimpang temu kunci (Boesenbergia Pandurata(ROXB) Schlecht) terhadap nyeri yang diinduksi oleh fenil benzokuinon - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

0 0 11