Pengukuran Aktivitas Air a Uji Penerimaan Hedonik

a

2. Warna chromameter Minolta tipe CR 200

Sampel diletakkan pada tempat yang tersedia, kemudian ditekan tombol start dan akan diperoleh nilai L, a, dan b dari sampel dengan kisaran nilai 0 sampai 100 putih. Notasi a menyatakan warna kromatik campuran merah-hijau dengan nilai +a positif dari 0 sampai +100 untuk warna merah dan nilai –a negatif dari 0 sampai -100 untuk warna hijau. Notasi b menyatakan warna kromatik campuran biru-kuning dengan nilai +b positif dari 0 sampai +70 untuk warna kuning dan nilai –b negatif dari 0 sampai -80 untuk warna biru. Sedangkan L menyatakan kecerahan warna. Semakin tinggi nilai L, maka semakin tinggi tingkat kecerahan warnanya. Selanjutnya dari nilai a dan b dapat dihitung o Hue dengan rumus : o Hue = tan -1 b Tabel 2. Perhitungan nilai o Hue Hasil Perhitungan Warna 18 o -54 o Merah 54 o -90 o Merah - Kuning 90 o -126 o Kuning 126 o -162 o Kuning- Hijau 162 o -198 o Hijau 198 o -234 o Hijau - Biru 234 o -270 o Biru 270 o -306 o Biru - Ungu 306 o -342 o Ungu 342 o -18 o Ungu - Merah

d. Analisis Kimia

1. Pengukuran Aktivitas Air a

w Menggunakan a w meter Shibaura WA-360 Sampel diletakkan di dalam cawan sensor. Kemudian cawan sensor dimasukkan ke dalam sensor a w -meter dan ditekan tombol start untuk memulai pengukuran. Nilai a w dapat dibaca pada layar setelah ada tulisan completed. Sebelum digunakan untuk mengukur sampel, alat dikalibrasi terlebih dahulu dengan menggunakan NaCl jenuh.

2. Pengukuran pH Apriyantono et. al., 1989

Sebelum digunakan pH-meter dinyalakan terlebih dahulu selama 15-30 menit. Elektroda kemudian dibilas dengan air destilata dan dikeringkan dengan kertas tissue. Setelah itu dilakukan kalibrasi dengan menggunakan buffer pH 7 dan pH 4. Elektroda dicelupkan ke dalam buffer pH 7 sampai diperoleh angka yang sesuai dengan pH buffer. Setelah itu dilakukan langkah yang sama dengan mengunakan buffer pH 4. Sampel yang akan diukur pH-nya ditimbang sebanyak 5 g dan dimasukkan ke dalam 45 ml aquades kemudian dihancurkan dengan stomacher sampai larut merata. Selanjutnya elektroda dibilas dengan aquades dan dikeringkan dengan tissue lalu dicelupkan ke dalam sampel yang akan diukur nilai pH-nya.

e. Uji Organoleptik Soekarto, 1985

1. Uji Penerimaan Hedonik

Penilaian penerimaan mi basah yang menggunakan ekstrak temu kunci dilakukan dengan metode penerimaan hedonik terhadap 30 panelis. Atribut sensori yang dianalisa adalah warna, rasa, aroma, dan tekstur. Uji dilakukan terhadap sampel yang masih segar. Tingkat persepsi panelis digambarkan berdasarkan skor sebagai berikut : 5 sangat suka, 4 suka, 3 netral, 2 tidak suka dan 1 sangat tidak suka Atribut sensori yang diuji adalah aroma, warna, tekstur, rasa, dan keseluruhan overall. Data hasil uji organoleptik dianalisis menggunakan ANOVA dengan uji lanjut Duncan memakai program SPSS.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. EKSTRAK TEMU KUNCI

Pada penelitian ini, temu kunci diekstrak menggunakan pelarut etil asetat. Diharapkan komponen antimikroba yang bersifat polar dan non polar pada temu kunci akan terekstrak oleh etil asetat yang bersifat semi polar. Sebelum diekstrak, temu kunci yang telah dikeringkan digiling hingga menjadi bubuk kering temu kunci. Menurut Pursgelove et.al. 1981, persiapan bahan baku yang mencakup pengeringan bahan sampai kadar air tertentu dan penggilingan bertujuan untuk mempermudah proses ekstraksi temu kunci. Gambar 6. Ekstrak temu kunci Ekstraksi temu kunci menggunakan pelarut etil asetat menghasilkan ekstrak temu kunci yang berwarna kuning tua, hampir kecoklatan, kental dan lengket serta beraroma khas temu kunci gambar 6. Menurut Farrel 1990, ekstraksi pada rempah-rempah dengan menggunakan pelarut akan menghasilkan oleoresin dan soluble spices. Rendemen ekstrak temu kunci yang diperoleh sebesar 10.75 Tabel 2. Perhitungan rendemen dapat dilihat pada lampiran 1. Tabel 2 . Rendemen ekstrak temu kunci Ulangan Bobot bubuk temu kunci kering gram Bobot ekstrak temu kunci gram Rendemen 1 81.09 8.62 10.63 2 80.08 8.71 10.88 Rata-rata 10.75

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penambahan NaCl dan Garam Dapur terhadap Perubahan Dimensi Gips Tipe III pada Pembuatan Model Kerja Gigitiruan

1 57 70

Pengaruh Penambahan Larutan Garam Dapur dan NaCl 2% terhadap Setting Time dan Kekuatan Kompresi Gips Tipe III sebagai Bahan Model Kerja Gigitiruan

2 72 81

Pengaruh Penambahan Larutan Garam Dapur Dan Nacl 2%Terhadap Setting Time Dan Kekuatan Kompresi Gips Tipe Iii Sebagai Bahan Model Kerja Gigitiruan

10 57 81

Pengaruh Konsentrasi Bubuk Bawang Putih dan Garam Dapur (NaCl) Terhadap Mutu Tahu Selama Penyimpanan Pada Suhu Kamar

1 45 114

PENGARUH EKSTRAK TEMU KUNCI ( BOESENBERGIA PANDURATA ROXB) TERHADAP AKTIVITAS FASCIOLA HEPATICA SECARA IN-VITRO

0 7 57

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI NANOPARTIKEL EKSTRAK ETANOL TEMU KUNCI (Boesenbergia pandurata) PADA BERBAGAI VARIASI KOMPOSISI KITOSAN.

22 56 95

PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG TEMU KUNCI (Boesenbergia pandurata ROXB.) DALAM RANSUM TERHADAP PERFORMANS PADA AYAM BROILER - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 1 13

DAYA TABIR SURYA DAN ANTIOKSIDAN FORMULA KRIM EKSTRAK RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga L) DAN RIMPANG TEMU KUNCI (Boesenbergia pandurata (Roxb.) Schlecht)

0 0 15

Pengaruh ekstrak rimpang temu kunci (Boesenbergia Pandurata(ROXB) Schlecht) terhadap nyeri yang diinduksi oleh fenil benzokuinon - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

0 0 13

Pengaruh ekstrak rimpang temu kunci (Boesenbergia Pandurata(ROXB) Schlecht) terhadap nyeri yang diinduksi oleh fenil benzokuinon - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

0 0 11