Penentuan Konsentrasi Ekstrak Temu Penentuan Konsentrasi Garam Dapur Pengaruh Kombinasi Ekstrak Temu

digunakan antara lain adalah timbangan, gelas ukur, gelas piala, baskom plastik, mesin pencetak mi, kompor dan panci. Untuk analisis fisik, kimia dan mikrobiologi digunakan alat- alat seperti texture analyzer, a w -meter, chromameter, pH-meter, stomacher, cawan petri steril, tabung reaksi, mikropipet, tip, gelas pengaduk, sudip, inkubator, bunsen, erlenmeyer, gelas ukur, otoklaf, hot plate, dan labu takar.

B. METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap, meliputi tahap pembuatan ekstrak temu kunci, penentuan konsentrasi ekstrak temu kunci, penentuan konsentrasi garam dapur NaCl, dan pengaruh kombinasi ekstrak temu kunci dan garam dapur NaCl pada mi basah matang selama penyimpanan pada suhu ruang. 1. Ekstraksi Temu kunci a. Persiapan Ekstraksi Temu kunci yang diperoleh dari Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat BALITRO Bogor, yaitu dalam bentuk temu kunci kering simplisia, digiling menggunakan blender hingga menjadi bubuk untuk memudahkan proses ekstraksi.

b. Ekstraksi

Bubuk temu kunci kemudian diekstraksi dengan metode maserasi ekstraksi dingin, menggunakan pelarut etil asetat dengan perbandingan 100 gram bubuk temu kunci dan 400 ml etil asetat selama 24 jam. Selanjutnya disaring dan diuapkan menggunakan rotovapor.

2. Penentuan Konsentrasi Ekstrak Temu

Kunci Penentuan konsentrasi ekstrak temu kunci dilakukan dengan menggunakan beberapa konsentrasi ekstrak temu kunci, yaitu sebesar 1, 3, 5 dan 7 bv total air yang ditambahkan ke dalam adonan mi. Mi yang telah jadi kemudian dimasak dalam air mendidih selama dua menit, setelah itu mi ditiriskan dan diaduk menggunakan minyak goreng. Jumlah minyak goreng yang digunakan sebanyak 10 bb mi mentah. Mi didinginkan dan dikemas dalam kantung plastik LDPE dan disimpan di suhu kamar. Kemudian sampel diamati parameter organoleptiknya seperti aroma, bau asam, adatidaknya lendir setiap 6 jam selama 3 hari atau sampai mi dinyatakan rusak. Sampel dari konsentrasi ekstrak temu kunci yang memiliki umur keawetannya lebih lama digunakan untuk penelitian selanjutnya.

3. Penentuan Konsentrasi Garam Dapur

NaCl Penentuan konsentrasi garam dapur NaCl dilakukan dengan menambahkan garam dapur NaCl pada konsentrasi 3 , 4 , dan 5 bb dari total bobot tepung terigu yang digunakan ke dalam adonan mi. Mi kemudian dimasak dalam air mendidih selama dua menit, setelah itu mi ditiriskan dan diaduk menggunakan minyak goreng. Jumlah minyak goreng yang digunakan sebanyak 10 bb mi mentah. Mi didinginkan dan dikemas dalam kantung plastik dan disimpan di suhu kamar. Selanjutnya sampel diamati secara organoleptik terhadap aroma, bau asam, adatidaknya lendir setiap 6 jam selama 3 hari atau sampai mi dinyatakan rusak. Sampel mi dari konsentrasi NaCl yang memiliki lama penyimpanan lebih lama digunakan untuk penelitian selanjutnya.

4. Pengaruh Kombinasi Ekstrak Temu

Kunci dan Garam Dapur NaCl Terhadap Mutu Mi Selama Penyimpanan Percobaan dilakukan dengan mengkombinasikan konsentrasi ekstrak temu kunci dan garam dapur NaCl terpilih dari penelitian sebelumnya pada adonan mi. Selanjutnya mi dikemas dalam plastik dan disimpan pada suhu kamar. Analisis fisik, kimia, dan mikrobiologi dilakukan setiap 12 jam, yaitu pada jam ke-0, 12, 24, 36, 48, dan 60 atau hingga rusak. Khusus untuk uji penerimaan secara organoleptik hanya dilakukan pada sampel sebelum disimpan.

5. Prosedur Analisis a. Analisis Total Mikroba Maturin dan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penambahan NaCl dan Garam Dapur terhadap Perubahan Dimensi Gips Tipe III pada Pembuatan Model Kerja Gigitiruan

1 57 70

Pengaruh Penambahan Larutan Garam Dapur dan NaCl 2% terhadap Setting Time dan Kekuatan Kompresi Gips Tipe III sebagai Bahan Model Kerja Gigitiruan

2 72 81

Pengaruh Penambahan Larutan Garam Dapur Dan Nacl 2%Terhadap Setting Time Dan Kekuatan Kompresi Gips Tipe Iii Sebagai Bahan Model Kerja Gigitiruan

10 57 81

Pengaruh Konsentrasi Bubuk Bawang Putih dan Garam Dapur (NaCl) Terhadap Mutu Tahu Selama Penyimpanan Pada Suhu Kamar

1 45 114

PENGARUH EKSTRAK TEMU KUNCI ( BOESENBERGIA PANDURATA ROXB) TERHADAP AKTIVITAS FASCIOLA HEPATICA SECARA IN-VITRO

0 7 57

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI NANOPARTIKEL EKSTRAK ETANOL TEMU KUNCI (Boesenbergia pandurata) PADA BERBAGAI VARIASI KOMPOSISI KITOSAN.

22 56 95

PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG TEMU KUNCI (Boesenbergia pandurata ROXB.) DALAM RANSUM TERHADAP PERFORMANS PADA AYAM BROILER - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 1 13

DAYA TABIR SURYA DAN ANTIOKSIDAN FORMULA KRIM EKSTRAK RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga L) DAN RIMPANG TEMU KUNCI (Boesenbergia pandurata (Roxb.) Schlecht)

0 0 15

Pengaruh ekstrak rimpang temu kunci (Boesenbergia Pandurata(ROXB) Schlecht) terhadap nyeri yang diinduksi oleh fenil benzokuinon - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

0 0 13

Pengaruh ekstrak rimpang temu kunci (Boesenbergia Pandurata(ROXB) Schlecht) terhadap nyeri yang diinduksi oleh fenil benzokuinon - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

0 0 11