Keuntungan dan Kelemahan Mind Mapping Penelitian Terdahulu

6. Gunakan satu kata kunci pada setiap garis. Mengapa? Karena kata kunci tunggal memberikan lebih banyak daya dan fleksibilitas kepada mind map. Setiap kata tunggal atau gambar adalah seperti pengganda, menghasilkan sederet asosiasi dan hubungannya sendiri. 7. Gunakan gambar. Mengapa? Karena seperti gambar sentral, setiap gambar bermakna seribu kata.

c. Keuntungan dan Kelemahan Mind Mapping

1. Keuntungan Mind Mapping Metode peta pikiran mind map memiliki keuntungan sebagai berikut : 1 Dapat melibatkan aktivitas siswa dalam proses berfikir tidak hanya mendengar, mencatat saja. 2 Menumbuhkan kreativitas siswa. 3 Mempertajam pengingatan pada siswa. 2. Kelemahan Mind Mapping Selain keuntungan metode mind mapping mempunyai kelemahan, kelemahan tersebut adalah hasil catatan peta pikiran mind map hanya dapat dibaca oleh pembuatnya sendiri Buzan Tony, 2007. 2.3.2. Model Problem Based Learning PBL dengan Strategi Mind Mapping Model pembelajaran terkait dengan pemilihan strategi, berdasarkan uraian- uraian diatas dalam penelitian ini, peneliti ingin meningkatkan kemampuan pemahaman materi, daya ingat dan kemampuan berhitung siswa pada materi indeks haraga dan inflasi sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat menggunakan model problem based learning PBL dengan strategi mind mapping. Implementasi model pembelajaran problem based learning PBL dengan strategi mind mapping yaitu sebagai berikut: 1. Tahap awal a. Guru menggali pengetahuan. b. Guru memotivasi siswa. 2. Tahap inti a. Membentuk kelompok kecil. b. Menyampaikan permasalahan untuk diskusi. c. Membuat penyelesaian masalah dalam bentuk mind mapping. d. Guru memimpin diskusi kelas dan melakukan klarifikasi. 3. Tahap akhir a. Melakukan evaluasi. b. Memberikan tugas terstrutur.

2.4. Penelitian Terdahulu

Terdapat beberapa temuan penelitian terdahulu yang dapat digunakan sebagai referensi dalam kelancaran proses penelitian ini, yang terkait dengan penerapan model problem based learning PBL dengan strategi mind mapping Hail penelitian terdahulu dapat dilihat pada table berikut: Tabel 2.2. Ringkasan Hasil Penelitian Terdahulu No Peneliti penerbit Judul Penelitian Hasil 1. Steven Yamarik 2007 Does Cooperative Learning Improve Student Learning Outcomes? Bahwa siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif mencapai prestasi akademik yang lebih tinggi dalam bentuk nilai ujian yang lebih tinggi. 2. Andrew Grodner and Nicholas G. Rupp 2013 The Role of Homework in Student Learning Outcomes: Evidence from a Field Experiment 1. Pemberian pekerjaan rumah PR harus diberikan dalam kegiatan pembelajaran. 2. Pada kelompok yang diberi pekerjaan rumah hasil belajarnya secara signifikan lebih baik, khusunya pada siswa yang awalnya hasil belajarnya kurang baik. Secara khusus kelompok yang diberi pekerjaan rumah PR memiliki rata-rata hasi belajar 5 samapai 6 lebih tinggi dari kelompok yang tidak diberi pekerjaan rumah PR. 3. Pemberian pekerjaan rumah PR efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa. 3. Gede Made Cahyadi Sudarman, yus Akhmad Haris, Made Nuridja Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Problem-Based Learning Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi 1. Penerapan model pembelajaran problem based learning dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Rata-rata skor aktivitas belajar siswa pada siklus I sebesar 11,03 berada pada kategori kurang aktif, rata-rata skor aktivitas belajar siswa pada siklus II sebesar 14,90 yang berada pada kategori cukup aktif, dan rata-rata skor aktivitas belajar pada siklus III sebesar 17,01 berada pada kategori aktif. Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Ganesha Indonesia 2013 Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Sawan Tahun 20122013 2. Penerapan model pembelajaran problem based learning dapat meningkatkan hasil belajar Ekonomi siswa kelas X1 SMA Negeri 1 Sawan. Pada siklus I nilai rata- rata siswa sebesar 72,40 dilihat sebanyak 13 orang siswa 48,1 yang telah memperoleh nilai tuntas, sedangkan sebanyak 14 orang siswa 51,9 belum mampu memperoleh nilai 76 yang dikategorikan tidak tuntas. Pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 75,92 dengan Sebanyak 15 orang siswa 55,56 yang telah memperoleh nilai tuntas, sedangkan sebanyak 12 orang siswa 44,44 belum mampu memperoleh nilai 76 yang dikategorikan tidak tuntas. Pada siklus III mengalami peningkatan menjadi 88,00 dengan jumlah siswa yang memiliki ketegori tuntas sebanyak 27 orang 100. 3. Respon siswa sangat positif terhadap penerapan model pembelajaran problem based learning dengan rata-rata respon 40,37 dengan kategori sangat posotif. 4. Annisa Rahma Yulyana, Kardoyo Jurusan Pendidikan Ekonomi, Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Perubahan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Valuta Asing Serta Hasil 1. Pembelajaran dengan menggunakan model Problem Based Learning dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam pemecahan masalah perubahan nilai tukar rupiah terhadap valuta asing. Dengan presentase pada pembelajaran siklus I sebesar 70 dengan kategori baik dan Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang, Indonesia 2014 Belajar Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning Siswa SMA AL-Irsyad Tegal Studi pada Kelas XI IPS 3 Tahun Ajaran 20132014 pada siklus II meningkat menjadi 95 dengan kategori sangat baik. 2. Pembelajaran dengan menggunakan model Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar berupa kemampuan siswa dalam memecahkan masalah. Dengan rata-rata kelas pada siklus I 75,6 dengan ketercapaian ketuntasan klasikal yaitu sebesar 70 dan siklus II rata-rata kelas meningkat menjadi 79,23 dan ketercapaian ketuntasan klasikal yaitu sebesar 87. 3. Tingkat pencapaian yang lain juga ditunjukkan dari hasil pengamatan lembar aktivitas guru. Dengan persentase aktivitas guru siklus I yaitu sebesar 82,5 dengan kategori baik dan siklus II meningkat menjadi 95 dengan kategori sangat baik. 5. Hilda Sridewita dan Syamsul Amar Universitas Negeri Padang UNP 2014 Pengaruh Model Pembelajaran Mind Mapping dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Ekonomi di SMA N 1 Tanjung Raya 1. Hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran mind maping lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan model konvensional. Artinya bahwa dengan diterapkannya model pembelajaran mind maping maka semakin baik hasil belajar yang diperoleh siswa. 2. Hasil belajar siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dengan menggunakan model mind maping lebih tinggi dari siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dengan menggunakan model konvensional. 3. Hasil belajar siswa yang memiliki motivasi belajar rendah dengan menggunakan model mind maping lebih tinggi dari siswa yang memiliki motivasi belajar rendah dengan menggunakan model konvensional. 4. Tidak terdapat interaksi antara penerapan model pembelajaran dan motivasi belajar terhadap hasil belajar ekonomi 6. Ika Retno Sulistyani, Harnanik. Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang, Indonesia 2014 Peningkatan Berpikir Kritis Dan Hasil Belajar Masalah Ekonomi Dengan Model Problem Based Learning PBL SMA Negeri 1 Juwana Studi pada Siswa Kelas X IIS 5 Tahun Ajaran 20142015 1. Proses pembelajaran dengan menerapkan model Problem Based Learning PBL meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada materi masalah ekonomi siswa kelas X IIS 5 SMA Negeri 1 Juwana. Dengan persentase pada siklus I 59,83 dengan kriteria kritis, pada siklus II meningkat menjadi 64,52 dengan kriteria kritis, dan pada siklus III meningkat lagi menjadi 79,52 dengan kriteria sangat kritis 2. Proses pembelajaran dengan mode Problem Based Learning PBL meningkatkan hasil belajar pada materi masalah ekonomi siswa kelas X IIS 5. Dengan ketuntasan hasil belajar secara klasikal sebesar 62,5 pada siklus I, meningkat menjadi 78,1 pada siklus II, dan meningkat lagi menjadi 90,6 pada siklus III 3. Peningkatan kemampuan guru dalam proses pembelajaran dengan menerapkan model Problem Based Learning PBL pada siklus I sebesar 70 dengan kriteria baik, pada siklus II meningkat menjadi 90 dengan kriteria sangat baik, dan meningkat lagi menjadi 100 dengan kriteria sangat baik pada siklus III. 7. Maisyarah, Program Studi Pendidikan Ekonomi, Jurusan PIPS, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tanjungpura Pontianak 2013 Efektivitas Metode Pembelajaran Mind Mapping Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi SMA 1. Hasil belajar siswa yang diajarkan tanpa penerapan metode pembelajaran mind mapping diperoleh skor rata-rata nilai siswa 63,03 dengan nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 33,3. Maka dengan demikian bahwa hasil belajar siswa tanpa penerapan metode pembelajaran mind mapping di kelas XH SMA Negeri 5 Pontianak rata- ratanya mencapai ≤ 70. 2. Hasil belajar siswa yang diajarkan dengan penerapan metode pembelajaran mind mapping diperoleh skor rata-rata nilai siswa 71,82 dengan nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 50. Maka dengan demikian bahwa hasil belajar siswa dengan penerapan metode pembelajaran mind mapping dikelas XF SMA Negeri 5 Pontianak rata- ratanya mencapai ≥ 70. 3. Terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan penerapan metode pembelajaran mind mapping dan yang diajarkan tanpa metode pembelajaran mind mapping yaitu berdasarkan uji hipotesis dengan perhitungan Independent Sample T Test bahwa nilai t 3,018 dengan signifikan 2- tailed 0,004. Karena probabilitas signifikan 0,004 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Hal ini dapat dikatakan bahwa penerapan metode pembelajaran mind mapping lebih efektif dibandingkan tanpa menggunakan metode pembelajaran mind mapping terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi SMA Negeri 5 Pontianak dengan hasil perhitungan effect size, ES = 0,65 dengan kriteria sedang yang artinya bahwa penerapan metode pembelajaran mind mapping memberikan pengaruh sedang terhadap hasil belajar siswa 8. Nina Mahardani, Widiyanto Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang, Indonesia 2014 Perbedaan Hasil Belajar Ekonomi Antara Model Think-Pair-Share dan Model Concept Mapping Pada Siswa SMA 1 Nguter Sukoharjo 1. hasil belajar Ekonomi menggunakan model concept mapping lebih baik dari pada model think pair share. 2. Model pembelajaran concept mapping dapat membawa siswa ke dalam suasana belajar yang bermakna karena siswa dapat menunjukkan hubungan antara konsep serta melatih siswa menggali pengetahuan awal yang sudah dimiliki dan memperoleh pengetahuan baru sesuai dengan pengalaman belajar pada materi Kebijakan Pemerintah dalam Bidang Ekonomi yang sedang dipelajari. sehingga dapat dikatakan model pembelajaran concept mapping efektif diterapkan pada materi Kebijakan Pemerintah dalam Bidang Ekonomi. 3. Perolehan analisis statistik hasil belajar siswa menggunakan uji t menunjukkan thitung sebesar 2,31 dan ttabel 1,99 dengan taraf signifikansi 5 dan dk= 36+ 36 - 2 = 70 pada α = 5 karena thitung berada pada daerah penolakan H ₀ maka disimpulkan kelas concept mapping berbeda dengan kelompok think pair share. Hal ini disebabkan proses pembelajaran dengan model concept mapping mampu merangsang keaktifan dan kreatifitas belajar siswa secara optimal dalam suasana belajar pada kelompok diskusi yang terdiri dari 5-6 siswa. Terdapat tiga jurnal mengenai model problem based learning PBL diketahui dengan menggunakan model problem based learning PBL dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi. Tiga jurnal mengenai metode mind mapping diketahui dengan mengunakan metode mind mapping dapat meningkatkan hasil belajar pada materi ekonomi. Selain jurnal tersebut, untuk mendukung penelitian diketahui dengan metode cooperative dan pemberian pekerjaan rumah PR juga dapat mempengaruh hasil belajar. Berdasarkan penelitian terdahulu diatas mendukung peneliti untuk menggunakan model pembelajaran yaitu model problem based learning PBL dan strategi mind mapping untuk meningkatkan hasil belajar. Pada penelitian terdahulu belum ada penggunaan model problem based learning dengan strategi mind mapping

2.5. Kerangka Pikir Teoritis dan Pengembangan Hipotesis