sama dalam kelompok untuk mencari solusi bagi masalah yang nyata. Masalah ini digunakan untuk mengaitkan rasa keingintahuan serta kemampuan analisis peserta
didik dan inisiatif atas materi pelajaran. PBL mempersiapkan peserta didik untuk berfikir kritis dan analistis dan untuk mencari serta menggunakan sumber
pembelajaran yang sesuai Amir, 2009:21. Dari definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa materi pembelajaran
terutama bercirikan masalah. Dalam proses PBL, sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai, peserta didik diberikan masalah-masalah. Masalah yang
disajikan adalah masalah yang konteks dengan dunia nyata. Semakin dekat dengan dunia nyata, akan semakin baik pengaruhnya pada peningkatan kecakapan
peserta didik. Dari masalah yang diberikan oleh pendidik, peserta didik bekerjasama membentuk kelompok, mencari informasi-informasi baru yang
relevan untuk solusinya kemudian mencoba memecahkan masalah yang diberikan dengan pengetahuan yang mereka miliki. Selanjutnya tugas pendidik adalah
sebagai fasilitator yang mengarahkan peserta didik dalam mencari dan menemukan solusi yang diperlukan hanya mengarahkan, bukan menunjukkan
sekaligus menentukan indikator pencapaian proses pembelajaran tersebut.
b. Karakteristik Problem Based Learning PBL
Berdasarkan pendapat Tan dalam Amir 2009:13, karakteristik yang tercakup dalam proses problem based learning PBL yaitu:
1. Masalah yang digunakan sebagai awal pembelajaran 2. Biasanya, masalah yang digunakan merupakan masalah dunia nyata yang
disajikan secara mengambang ill-structured
3. Masalah biasanya menuntut perspektif majemuk multiple perspective. Solusinya menuntut pembelajar menggunakan dan mendapatkan konsep dari
beberapa materi pelajaran atau lintas ilmu ke bidang lainnya. 4. Masalah membuat pembelajar tertantang untuk mendapatkan pembelajaran di
ranah pembelajaran yang baru. 5. Sangat mengutamakan belajar mandiri self directed learning.
6. Memanfaatkan sumber pengetahuan yang bervariasi, tidak dari satu sumber saja. Pencarian, evaluasi serta penggunaan pengetahuan ini menjadi kunci
penting. 7. Pembelajarannya kolaboratif, komunikatif, dan kooperatif. Pembelajar
bekerja dalam kelompok, berinteraksi, saling mengajarkan peer teaching dan melakukan presentasi.
Berikut menjelaskan bahwa pendekatan PBL berbeda dengan pendekatan lain yang biasanya diberikan pendidik pada umumnya menurutt Savin; Badin,
2000 dan Moust, Bouhuijs Schmidt dalam Amir 2009:23: Tabel 2.1.
Perbandingan Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Metode Lain
Metode Belajar Deskripsi
Ceramah Informasi dipresentasikan dan didiskusikan oleh
pendidik dan pembelajar Kasus atau Studi
Kasus Pembahasan kasus biasanya dilakukan di akhir
perkuliahan dan selalu disertai dengan pembahasan di kelas tentang materi dan sumber-sumbernya atau
konsep terkait dengan kasus. Berbagai materi terkait dan pertanyaan diberikan pada pembelajar.
Pembelajaran Berbasis Masalah
Informasi tertulis yang berupa masalah diberikan sebelum kelas dimulai. Fokusnya adalah bagaimana
pembelajar mengidentifikasikan isu pembelajaran sendiri untuk memecahkan masalah. Materi dan konsep
yang relevan ditemukan oleh pembelajar sendiri.
c. Langkah-langkah Problem Based Learning PBL