16
Pembelajaran dapat berarti 1 Proses interaksi peserta didik dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar UU Sisdiknas; 2 Usaha sengaja,
terarah dan bertujuan oleh seseorang atau sekelompok orang termasuk guru dan penulis buku pelajaran agar orang lain termasuk peserta didik, dapat memperoleh
pengalaman yang bermakna. Usaha ini merupakan kegiatan yang berpusat pada kepentingan peserta didik.
Pembelajaran menurut aliran behavioristik adalah upaya membentuk tingkah laku yang diinginkan dengan menyediakan lingkungan agar terjadi hubungan antara
lingkungan dengan tingkah laku si belajar. Pembelajaran yang menyenangkan akan memperkuat perilaku, sebaliknya pembelajaran yang kurang menyenangkan akan
memperlemah perilaku Sugandi , 2006 : 34.
2.2 Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku
tersebut bergantung pada apa yang dipelajari. Apabila pembelajar menpelajari pengetahuan tentang konsep, maka perubahan perilaku yang diperoleh adalah berupa
penguasaan konsep. Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran. Proses
penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi kepada guru tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajarnya melalui kegiatan
17
belajar. Selanjutnya dari informasi tersebut guru dapat menyusun dan membina kegiatan - kegiatan siswa lebih lanjut, baik untuk keseluruhan kelas maupun individu.
Hasil belajar dibagi menjadi tiga macam hasil belajar yaitu : 1 Keterampilan dan kebiasaan, 2 Pengetahuan dan pengertian, 3 Sikap dan cita-cita, yang masing-
masing golongan dapat diisi dengan bahan yang ada pada kurikulum sekolah Nana Sudjana, 2004:22.
2.3 Teori Konstruktivisme
Dalam tugasnya melaksanakan pembelajaran, seorang guru hendaknya menguasai teori-teori tentang pembelajaran agar kegiatan belajar mengajar bisa
berjalan dengan baik. Salah satu teori tentang pembelajaran yaitu teori konstruktivisme.
Teori konstruktivisme mendefinisikan pembelajaran yang bersifat generatif, yaitu tindakan mencipta sesuatu makna dari apa yang dipelajari. Konstruktivisme
sebenarnya bukan merupakan gagasan yang baru, apa yang dilalui dalam kehidupan kita selama ini merupakan himpunan dan pembinaan pengalaman demi pengalaman.
Ini menyebabkan seseorang mempunyai pengetahuan dan menjadi lebih dinamis. Pendekatan konstruktivisme mempunyai beberapa konsep umum seperti:
1. Pelajar aktif membina pengetahuan berasaskan pengalaman yang sudah ada.
2. Dalam konteks pembelajaran, pelajar seharusnya membina sendiri
pengetahuan mereka.
18
3. Pentingnya membina pengetahuan secara aktif oleh pelajar sendiri melalui
proses saling mempengaruhi antara pembelajaran terdahulu dengan pembelajaran terbaru.
4. Unsur terpenting dalam teori ini ialah seseorang membina pengetahuan
dirinya secara aktif dengan cara membandingkan informasi baru dengan pemahamannya yang sudah ada.
5. Ketidakseimbangan merupakan faktor motivasi pembelajaran yang utama.
Faktor ini berlaku apabila seorang pelajar menyadari gagasan-gagasannya tidak konsisten atau sesuai dengan pengetahuan ilmiah.
6. Bahan pengajaran yang disediakan perlu mempunyai perkaitan dengan
pengalaman pelajar untuk menarik miknat pelajar. Dalam teori konstruktivisme pembelajaran merupakan proses belajar
mengajar yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan gagasan secara eksplisit dengan menggunakan bahasa siswa sendiri, berbagi gagasan
dengan temannya, dan mendorong siswa memberikan penjelasan tentang gagasannya, pengalaman yang berhubungan dengan gagasan yang telah dimiliki siswa atau
rancangan kegiatan disesuaikan dengan gagasan awal siswa agar siswa memperluas pengetahuan mereka tentang fenomena dan memiliki kesempatan untuk merangkai
fenomena, sehingga siswa terdorong untuk membedakan dan memadukan gagasan tentang fenomena yang menantang siswa. Semua pengetahuan yang didapat oleh
siswa dibentuk oleh siswa itu sendiri, maka akan sangat kecil kemungkinan adanya transfer pengetahuan dari seseorang kepada yang lainnya.
19
Menurut Anderson dalam Slavin, 1994:48 dalam pandangan konstruktivisme individu dipandang mengkonstruksi pengetahuan secara
berkesinambungan mengasimilasi dan mengakomodasi informasi baru. Berarti bahwa pengetahuan merupakan kostruksi atau bangunan manusia Suparno,
1997:11, sehingga dapat dikatakan bahwa seseorang yang mempelajari suatu pengetahuan berarti belajar mengkonstruksi pengetahuan, atau belajar adalah suatu
proses aktif seseorang mengkonsumsi pengetahuan. Seseorang yang belajar hanya bisa mengerti apabila menggunakan pemahaman sebelumnya untuk memahami
pengetahuan yang dipelajarinya dan membentuk pemahaman baru dari pengetahuan yang dipelajari itu, sehingga pemahamannya berkembang Kauchack dan Eggen,
1998:184.
2.4 Metode Pembelajaran Children Learning in Science CLIS