12
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Belajar dan Pembelajaran
2.1.1 Belajar
Konsep tentang belajar telah banyak didefinisikan oleh para pakar psikologi. Tri Anni 2006: 2 merangkum definisi belajar menjadi tiga unsur yaitu:
1 Belajar berkaitan dengan perilaku,
2 Perubahan perilaku itu terjadi karena proses pengalaman,
3 Perubahan perilaku karena belajar bersifat relatif permanen.
Nana Sudjana 1998:5 menyatakan definisi belajar adalah proses yang didasari dengan perubahan pada diri seseorang sebagai hasil proses dalam bentuk
pengetahuan, pemahaman, sikap, keterampilan, kecakapan, kebiasaan, serta perubahan aspek-aspek lain pada individu pembelajar. Perubahan tingkah laku
disebabkan karena adanya interaksi. Gagne 1977:3 dalam Tri Anni 2006:35 berpendapat bahwa belajar merupakan perubahan kecakapan atau disposisi
pembelajar yang berlangsung dalam periode tertentu, dan tidak dapat dianggap berasal dari proses pertumbuhan.
Berdasarkan pengertian yang telah dikemukakan para ahli di atas, maka dapat dikatakan bahwa pengertian belajar secara umum mempunyai ciri-ciri perbuatan yang
menghasilkan perubahan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses
13
perubahan tingkah laku atau kecakapan manusia yang diperoleh dari proses mengasimilasi dan menghubungkan sesuatu yang dipelajari dengan pengertian yang
sudah dimiliki seseorang sehingga pengertiannya tersebut dikembangkan. Terdapat tiga ranah tujuan belajar yaitu ranah kognitif, afektif dan
psikomotorik. Ranah kognitif berorientasi pada kemampuan berfikir, ranah afektif berorientasi pada nilai dan sikap, sedangkan ranah psikomotorik berorientasi pada
gerak tubuh atau penggunaan seluruh indra Sugandi, 2006 : 23. Para ahli yang menganut aliran belajar kognitif berpendapat bahwa belajar
adalah peristiwa internal, artinya belajar baru dapat terjadi bila ada kemampuan dalam diri orang yang belajar. Sehingga pada intinya, belajar merupakan
pemfungsian unsur-unsur kognisi terutama fikiran, untuk dapat mengenal dan memahami stimulus yang datang dari luar. Dengan kata lain, aktivitas belajar pada
diri manusia ditekankan pada proses internal dalam berfikir, yakni proses pengolahan procesing informasi.
Ranah kognitif meliputi enam tingkatan, yaitu : pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan penilaian Arikunto, 2001:121.
1. Pengetahuan
Cakupan pengetahuan meliputi pengetahuan yang bersifat faktual, pengetahuan yang bersifat ingatan seperti : istilah-istilah, hukum, definisi, teori dan
lain-lain. Dari sudut proses belajar siswa, pengetahuan itu perlu dihafal, diingat sehingga dikuasai dengan baik sebagai dasar bagi pengetahuan atau pemahaman
konsep-konsep lainnya. Tipe hasil belajar ini merupakan tipe hasil belajar tingkat
14
rendah jika dibandingkan dengan yang lainnya. Namun demikian, tipe ini penting sebagai prasarat untuk menguasai dan mempelajari tipe yang lebih tinggi. Kata-kata
operasional yang sering digunakan dalam tipe ini adalah: menyebutkan, mendefinisikan, memberikan contoh, dan sebagainya.
2. Pemahaman
Pemahaman memerlukan kemampuan menagkap makna dari suatu konsep, Misalnya menjelaskan dengan susunan kalimat sendiri sesuatu yang dibaca atau
didengar, memberi contoh lain dari yang telah diberikan oleh guru atau buku, dan lain-lain. Menurut Nana Sudjana 2004:51, ada tiga macam pemahaman yang
berlaku yaitu : pemahaman terjemahan, pemahaman tafsiran, dan pemahaman ekstrapolasi kesanggupan melihat dibalik yang tertulis, tersirat dan tersurat,
memperluas wawasan. Kata-kata operasional yang sering digunakan dalam tipe ini adalah: membedakan, menjelaskan, menafsirkan, dan sebagainya.
3. Aplikasi
Aplikasi adalah kesanggupan menerapkan abstraksi suatu konsep, ide, rumus dalam situasi yang baru seperti menerapkan dalil atau hukum baru dalam suatu
persoalan. Kata-kata operasional yang sering dipakai dalam tipe ini adalah : menghitung, menunjukkan proses, mendemostrasikan, dan lain-lain.
4. Analisis analysis
Analisis mengacu pada kemampuan memecahkan material ke dalam bagian- bagian sehingga dapat dipahami struktur organisasinya. Hasil belajar ini
mencerminkan tingkat intelektual lebih tinggi daripada pemahaman dan penerapan
15
karena memerlukan pemahaman isi dan bentuk struktural materi pembelajaran yang telah dipelajari.
5. Sintesis synthesis
Sintesis mengacu pada kemampuan menggabungkan bagian–bagian dalam rangka membentuk struktur yang baru. Hasil belajar bidang ini menekankan perilaku
kreatif, dengan penekanan dasar pada pembentukan struktur atau pola-pola baru. 6.
Penilaian evaluation Penilaian mengacu pada kemampuan membuat keputusan tentang nilai-nilai
materi pembelajaran untuk tujuan tertentu. Hasil belajar bidang ini adalah paling tinggi dalam hirarki kognitif.
Dalam belajar, seseorang tidak akan menghindarkan diri dari situasi yang akan menentukan aktivitas apa yang akan dilakukan dalam rangka belajar. Bahkan
situasi itulah yang mempengaruhi dan menentukan aktivitas belajar apa yang akan dilakukan kemudian. Setiap situasi dimanapun dan kapanpun memberikan
kesempatan belajar kepada seseorang.
2.1.2 Pembelajaran