2.4.4 Les consonnes konsonan
Dubois 1973 : 116 menerangkan bahwa konsonan consonne adalah terjadinya bunyi bahasa dimaksud oleh karena adanaya hambatan di salah satu
tempat pada saluran tertentu obstacle sur le passage de l’air. Selanjutnya Léon
1966 : 74 menjelaskan bahwa konsonan yang dimaksud dapat dibedakan antara ;
1 Konsonan Letupan
Konsonan letupan yaitu bunyi yang dihasilkan dengan cara sama sekali menghambat arus udara di tempat artikulasi tertentu Verhaar, 1992. Konsonan
letupan itu sendiri dapat dibedakan lagi dalam dua karakter, seperti dijelaskan dalam bagan berikut;
Letupan tak bersuara Konsonan letupan
Letupan bersuara a.
Letupan tak bersuara
Letupan tak bersuara seperti [p] dalam pas, épine, tape, [t] dalam tas, ôter, tante, [k] dalam cas, écarte, dan toque.
b. Letupan bersuara
Letupan bersuara seperti [b] dalam beau, obus, robe, [d] dalam dos, radis, coude, [g] dalam gras, aigre, bague. Berbagai konsonan letupan di atas lebih
lanjut dapat dibedakan dalam letupan ringan seperti [p], [t], dan [k] dan letupan menebal seperti dalam [b], [d], dan [g].
2 Konsonan Frikatif
Konsonan frikatif disebut dengan istilah lain konsonan geseran, yakni bunyi yang dihasilkan dengan cara membiarkan sebagian udara keuar melaui alur
yang sangat sempit sehingga terjadi penghambatan di sebagian besar udara yang keluar Verhaar, 1992: 18. Menurut Léon 1996: 75, konsonan frikatif ini juga
disebut konsonan desis oleh karena tingkat geseran bunyi lebih panjang. Lebih lanjut desis dapat dibedakan dalam dua karakter, seperti dijelaskan dalam bagan
berikut;
Desis tak bersuara Konsonan frikatif
Desis bersuara a.
Konsonan desis tak bersuara
Konsonan desis tak bersuara seperti [f] dalam faux, défait, carafe, [s] dalam seau, lace, fasse, [
∫] dalam chat, achat, dan cache
b. Konsonan desis bersuara
Konsonan desis bersuara seperti [v] dalam va, avez, neuve, [z] dalam zébra, oser, rose, [
ʒ] dalam jamais, âge, rouge, [l] dalam la, allé, cale, [r] dalam rat, marée, mare. Dalam konsonan frikatif, masih terdapat tiga konsonan lainnya
yakni [m] dalam ma, amer, aime, [n] dalam nez, année, cane, dan [ ɲ] dalam
gnôle, agneau, montagne, yang disebut konsonan sengau consonnes nasales, dan ketiga konsonan sengau ini secara rinci tidak dibahas lebih lanjut mengingat
fonem-fonem ini ada dalam bahasa Indonesia. Bagi penutur asli bahasa indonesia beberapa konsonan letupan seperti [p],
[b], [t], [d], [k], dan [g] tidak ada masalah dalam pelafalan mengingat konsonan- konsonan tadi terdapat dalam sistem fonemik bahasa Indonesia. Namun, untuk
beberapa konsonan frikatif tertentu yang merupakan pinjaman dari bahasa asing, kebanyakan penutur asli bahasa Indonesia mendapatkan kesulitan dalam
melafalkannya. Seperti fonem [ ∫], [z], [f], [v], dan [ʒ].
Sedangkan untuk konsonan frikatif lainnya seperti [m], [n], dan [ ɲ] yang
juga disebut konsonan sengau, bagi penutur bahasa Indonesia tidak ada kesulitan apapun dalam melafalkannya, seperti dalam beberapa contoh kata berikut; [m]
dalam malam, teman, demam, dsb, [n] dalam nuansa, nanti, dingin, dsb, [ ɲ] dalam
nyata, banyak, dan manyun, dsb. Ruslan 1996: 80 mengelompokkan konsonan dalam bahasa Prancis sbb:
[p] →
pas [p
] [b]
→ bas [b
] [t]
→ toi
[tw ]
[d] → doigt [dwa]
[k] →
car [k
r] [g]
→ gare [g R] kilo
[kilo] bague [bag]
que [k
ə] [n]
→ ne [n
ə] [m]
→ me
[m ə]
[v] → vous [vu]
[f] →
fou [fu]
[z] → maison [mɛzɔ]
photo [foto] gaz
[g z]
[s] →
son [s
ɔ] [
ʒ] → Jean [ʒ ] ceci
[s əsi]
manger[m ʒe]
garçon [g Rsɔ]
[ ʃ] →
chant [ ʃ ]
[ ɲ] →
ligne [li ɲ]
[l] →
le [l
ə] [R]
→ rire
[RiR]
2.4.5 Teknik Ucapan Bunyi Vokal, Sengau, Semi Vokal, dan Konsonan
Menurut Ruslan 1996: 1-8 1
Bunyi vokal [y], [ø], dan [œ] a.
Teknik ucapan bunyi [y] Prancis
Mula-mula mengucapkan bunyi [u] Indonesia, kemudian mengucapkan bunyi [i] akan tetapi diusahakan letak bibir tetap ke depan seperti ketika
mengucapkan bunyi [u].
b. Teknik ucapan bunyi [ø] Prancis
Mula-mula mengucapkan bunyi [o] Indonesia, kemudian mengucapkan bunyi [e] Indonesia, akan tetapi letak bibir tetap maju ke depan seperti waktu
mengucapkan bunyi [o].
c. Teknik ucapan bunyi [œ] Prancis
Mula-mula mengucapkan bunyi [o] Indonesia, kemudian mengucapkan bunyi [
ɛ] Indonesia dengan letak bibir tetap maju ke depan seperti waktu mengucapkan bunyi [o].
2 Bunyi sengau [ɛ ], [ɔ ], [ɑ ], dan [œ ]
a. Teknik ucapan bunyi [ɛ ] Prancis
Mengucapkan bunyi [-èng] Indonesia, akan tetapi diusahakan udara keluar secara serempak 50 melalui hidung dan 50 melalui mulut dengan menjaga
keadaan mulut tetap terbuka.
b. Teknik ucapan bunyi [ɔ ] Prancis
Mengucapkan bunyi [-ong] Indonesia, akan tetapi diusahakan udara keluar secara serempak 50 melalui hidung dan 50 melalui mulut dengan menjaga
keadaan mulut tetap terbuka.
c. Teknik ucapan bunyi [ɑ ] Prancis