Hasil Analisis Persentase Fonem [v] dibunyikan dengan mengucapkan konsonan [f] dengan suara

5. Nilai rata-rata kelas untuk soal pemenggalan adalah 97. 6. Nilai rata-rata kelas untuk soal intonasi final adalah 84. 7. Nilai rata-rata kelas untuk soal keseluruhan adalah 82, dengan nilai tertinggi adalah 96 dan nilai terendah adalah 52. Berdasarkan rincian prestasi responden di atas, dapat diketahui bahwa rentang nilai rata-rata kelas mencapai 82, sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan metode SAS dalam pembelajaran membaca nyaring pada siswa kelas X SMAN 1 Jepara, efektif. Karena nilai rata-rata kelas yang diperoleh responden dari KKM yang berlaku di SMAN 1 Jepara untuk mapel bahasa Prancis, yaitu: 75. Sehingga H a : “Metode SAS Struktur Analisis Sintesis efektif dalam pembelajaran membaca nyaring bahasa Prancis di SMA Negeri 1 Jepara”, diterima.

4.2 Hasil Analisis Persentase

Hasil persentase ini menggambarkan kemampuan siswa dalam melafalkan fonem-fonem bahasa Prancis yang tidak terdapat dalam bahasa Indonesia, fonem- fonem yang sama dengan penulisan yang berbeda, pemenggalan, dan intonasi final. Untuk mengetahui besarnya persentase kemampuan siswa, digunakan rumus sebagai berikut: 100   n f P Untuk melihat persebaran nilai siswa dengan menggunakan persentase, dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.4 Persentase Hasil Penelitian No Nama Responden Pelafalan fonem dalam kata Pelafalan fonem dalam kalimat pemenggalan Intonasi final 1. Akm 66,7 47,7 100 88,9 2. Ali 80,4 71,4 100 77,8 3. All 90,2 76,2 100 88,9 4. Ang 64,8 47,7 72,8 66,7 5. Ari 80,4 71,4 91 77,8 6. Arv 82,4 62 100 100 7. Bri 96,1 85,8 100 100 8. Des 74,6 57,1 100 88,9 9. Edg 86,3 66,7 91 77,8 10. Far 94,1 76,2 81,8 88,9 11. Fik 51 33,3 81,8 66,7 12. Ged 60,8 52,4 100 77,8 13. Ghe 80,4 76,2 100 77,8 14. Gup 94,1 76,2 100 100 15. Int 80,4 62 91 77,8 16. Isk 88,2 85,7 100 88,9 17. Isn 68,6 52,4 100 88,9 18. M.Mi 90,2 76,2 100 88,9 19. M.Zu 74,6 62 91 77,8 20. Mar 94,1 95,2 100 100 21. Mut 98 85,7 91 100 22. Sat 84,3 57,1 100 77,8 23. Sho 90,2 71,4 100 88,9 24. Sya 88,2 85,8 100 88,9 25. Viv 78,4 71,4 100 77,8 26. Wis 84,3 81 100 100 27. Yen 88,2 66,7 100 88,9 28. You 92,2 85,7 100 77,8 29. Yud 88,2 81 100 77,8 30. Zah 94,1 81 100 77,8 31. Zai 78,4 71,4 100 77,8 32. Zie 80,4 76,2 100 77,8 Rata-Rata 82,6 70,2 96,6 84 Analisis persentase ini menunjukkan bahwa rata-rata persentase yang dicapai oleh 32 siswa yang menjadi responden, untuk pelafalan fonem dalam soal berbentuk kata 82,6 , pelafalan fonem dalam soal berbentuk kalimat 70,2 , pemenggalan 96,6 dan intonasi final 84 .

4.3 Pembahasan Kesalahan

Kesalahan yang dibahas adalah kesalahan yang dilakukan oleh responden yang mencapai 50 atau lebih dari separuh responden melakukan kasalahan tersebut.

4.3.1 Kesalahan Pelafalan Fonem pada Soal Berbentuk Kata

1 Fonem [ε] Fonem [ ε] seperti dalam kata bebek, dibunyikan apabila dalam penulisan suatu kata memiliki unsur-unsur: ê, è, _ai + konsonan, e terletak pada suku kata yang diakhiri oleh konsonan. Pada soal ini terdapat pada kata être, palmarès, air, dan ciel. Pada kata être ditemukan 16 kesalahan 50, pada kata palmarès ditemukan 31 kesalahan 96,9, sedangkan pada kata air dan ciel, kesalahan responden tidak mencapai 50. Pada kata être dan palmarès, sebagian besar siswa melafalkan fonem [ε] menjadi fonem [e]. 2 Fonem [ø] Fonem [ø] dibunyikan dengan posisi lidah seperti mengucapkan [e], tetapi bentuk mulut bulat seperti mengucapkan [o]. Fonem ini dibunyikan apabila dalam penulisan suatu kata memiliki unsur eu, yang dalam soal ini terdapat pada kata feu. Pada kata feu ditemukan 17 kesalahan 53,1. Pada kata tersebut, sebagian besar siswa melafalkan fonem [ø] menjadi fonem [ ə] dan [o]. 3 Fonem [] Fonem [] dibunyikan apabila dalam penulisan suatu kata memiliki unsur- unsur in atau im, yang pada soal ini terdapat pada kata intimer dan impoli. Pada kata intimer ditemukan 18 kesalahan 56,3, sedangkan pada kata impoli, ditemukan 16 kesalahan 50. Pada kata intimer dan impoli, sebagian besar siswa melafalkan fonem [] menjadi fonem [in] dan [im]. 4 Fonem [v] Fonem [v] dibunyikan apabila dalam penulisan suatu kata memiliki unsur v. Fonem [v] dibunyikan dengan mengucapkan konsonan [f] dengan suara bergetar dan gigi atas menyentuh bibir bawah. Pada soal ini terdapat dalam kata voler. Pada kata tersebut ditemukan 17 kesalahan 53,1. Sebagian besar siswa melafalkan fonem [v] menjadi fonem [f]. 4.3.2 Kesalahan Pelafalan Fonem pada Soal Berbentuk Kalimat Pada soal berbentuk kalimat, kesalahan responden cenderung meningkat. Berikut adalah kesalahan responden yang lebih dari 50. 1 Fonem [j] Fonem [j] dibunyikan apabila dalam penulisan suatu kata memiliki unsur- unsur ille, ail, atau eil. Pada soal ini terdapat dalam kata travaillent. Pada kata tersebut ditemukan 17 kesalahan 53,1. Sebagian besar siswa melafalkan fonem [j] menjadi fonem [l]. 2 Fonem [ø] Fonem [ø] dibunyikan dengan posisi lidah seperti mengucapkan [e], tetapi bentuk mulut bulat seperti mengucapkan [o]. Fonem ini dibunyikan apabila dalam penulisan suatu kata memiliki unsur eu, yang dalam soal ini terdapat pada kata professeur. Pada kata tersebut ditemukan 30 kesalahan 93,8. Pada kata tersebut, sebagian besar siswa melafalkan fonem [ø] menjadi fonem [ ə] dan [o]. 3 Fonem [y] Fonem [y] dibunyikan dengan posisi lidah seperti mengucapkan [i], tetapi bentuk mulut bulat seperti mengucapkan [u]. Fonem ini dibunyikan apabila dalam penulisan, suatu kata memiliki unsur u tunggal. Pada soal ini terdapat dalam kata rue. Pada kata tersebut ditemukan 26 kesalahan 81,3. Pada kata tersebut, sebagian besar siswa melafalkan fonem [y] menjadi fonem [u], [i] dan [wi]. 4 Fonem [v] Fonem [v] dibunyikan apabila dalam penulisan suatu kata memiliki unsur v. Fonem [v] dibunyikan dengan mengucapkan konsonan [f] dengan suara