Fonem [ ] Fonem [œ ] Fonem [ ] LANDASAN TEORI
Karakterisasi lebih rinci dari keempat jenis bunyi sengau tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Fonem [ ]
Fonem [ ɛ ] ; bentukan bunyi kata sengau ini hampir selalu berupa in yang
letaknya bisa di sembarang tempat, bisa di posisi depan initiale dalam inviter [
ɛ vite], di posisi tengah médiale dalam pincer [pɛ se], dan bisa di posisi belakang [finale] dalam vin [v
ɛ ]. Namun bunyi sengau berupa im yang terletak di depan P atau B hanya bisa di posisi depan dalam impossible [
ɛ posiblə] dan tengah dalam simplicité [s
ɛ plisite]. Vokal sengau [ɛ ] tergolong jenis vokal depan voyelle antérieure, semi rendah semi terbuka mi-basse mi-ouverte, tidak bundar
melebar non arrondie. Dalam melafalkan bunyi sengau tersebut, rahang biasanya terbuka dan posisi rongga mulut lebih terbuka bila dibanding dengan
saat mengucapkan vokal oral [ ɛ].
b. Fonem [œ ]
Fonem [ œ ] ; bentukan bunyi kata untuk bunyi sengau ini hampir selalu
berupa un yang letaknya bisa di sembarang tempat, bisa di posisi depan initiale dalam un [
œ ], di posisi tengah médiale dalam lundi [lœ :di], dan bisa di posisi belakang finale dalam aucun [ok
œ ]. Vokal sengau [œ ] merupakan oposisi vokal sengau [
ɛ ] yang memiliki karakterisasi serupa, yakni jenis vokal depan voyelle anterieure, semi rendah semi terbuka mi-basse mi-ouverte, tidak bundar
melebar non arrondie. Namun dalam melafalkan bunyi sengau tersebut, posisi
rahang dan rongga mulut lebih terbuka bila dibanding dengan saat mengucapkan bunyi sengau [
ɛ ].
c. Fonem [ ]
Fonem [ ] ; bentukan bunyi suatu kata untuk bunyi sengau ini hampir
selalu berupa en atau an yang posisinya terletak di sembarang tempat, bisa di posisi depan initiale seperti dalam entrer [
tre] atau ancre [ :kr], di posisi tengah médiale seperti dalam lentement [l
tm ] atau danser [d se], dan bisa di posisi belakang finale seperti dalam lent [l
] atau dans [d ]. Namun bunyi sengau yang berupa em yang diikuti oleh p posisinya terletak bisa di depan
initiale seperti dalam emporter [ pɔrte], di tengah médiale seperti dalam
temple [t plə], dan di belakang finale seperti dalam temps [t ], sedangkan yang
diikuti oleh b posisinya hanya di depan initiale seperti dalam embrasser [ brase]
dan di tengah médiale seperti dalam sembler [s ble]. Bunyi sengau yang berupa
am diikuti oleh p atau b posisinya hanya di depan initiale seperti dalam ampoule [
pul] atau ambulance [ byl n :s], dan di tengah médiale seperti dalam lampe [l
:p] atau jambe [ʒ :b]. Vokal sengau [
] termasuk jenis vokal belakang voyelle postérieure, rendah terbuka basse ouverte, dan tidak bundar non-arrondie. Untuk
melafalkan bunyi sengau ini posisi rahang lebih terbuka dibandingkan pada saat melafalkan vokal oral [
].
d. Fonem [ɔ ]