Perhitungan dengan rumus K-R.20 menghasilkan = 0,896 sedangkan
untuk  N=5  adalah  0,878.  Hal  ini  berarti  bahwa lebih  besar  dari
0,8960,878. Dengan demikian, soal yang diujicobakan dinyatakan reliabel.
Tabel 3.5 Data uji coba instrumen soal intonasi final dalam kalimat.
N Skor
Den 8
Bun 8
Ana 4
Adh 8
Put 3
Jumlah 31
Perhitungan dengan rumus K-R.20 menghasilkan = 0,905 sedangkan
untuk  N=5  adalah  0,878.  Hal  ini  berarti  bahwa lebih  besar  dari
0,9050,878. Dengan demikian, soal yang diujicobakan dinyatakan reliabel.
3.9 Penskoran Tes Membaca Nyaring
Penelitian  ini  menggunakan  tes  membaca  nyaring  dengan  instrumen berbentuk  kata-kata  dan  kalimat  yang  mengandung  fonem  bahasa  Prancis  yang
tidak terdapat dalam bahasa Indonesia, serta kata-kata dan kalimat yang memiliki fonem  sama,  namun  terkonstruk  dari  susunan  huruf  yang  berbeda.  Sebelum
dikonversikan  dalam  bentuk  nilai,  terlebih  dahulu  dilakukan  penskoran.  Setiap
pelafalan  fonem  yang  telah  ditentukan,  pemenggalan,  dan  intonasi  final,  untuk masing-masing  kriteria  tersebut  jika  tepat  diberi  skor  1.  Sedangkan  skor  0
diberikan jika masing-masing kriteria tersebut tidak tepat. Setelah  skor  diakumulasikan,  skor  tersebut  dikonversikan  dalam  bentuk
nilai dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
S =     X SM
Keterangan : S
= nilai yang dicari R
= skor mentah yang diperoleh siswa N
= skor maksimal ideal dari tes yang bersangkutan SM
= standar mark besarnya skala penilaian yang dikehendaki Purwanto 1986: 130
3.10 Analisis Data
Metode  analisis  data  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  metode deskriptif kuantitatif. Metode ini digunakan untuk mengetahui keefektifan metode
SAS  dalam  pembelajaran  membaca  nyaring  pada  responden  setelah  diajar menggunakan  metode  tersebut.  Prestasi  belajar  membaca  nyaring  setelah  diajar
menggunakan metode SAS akan dibandingkan dengan KKM Kriteria Ketuntasan Minimal untuk kelas X di SMAN 1 Jepara, yaitu 75. Jika nilai rata-rata reponden
≥  75,  maka  metode  SAS  dikatakan  efektif.  Sebaliknya,  jika  nilai  rata-rata responden  KKM, maka dapat disimpulkan bahwa metode SAS tidak efektif.
Selanjutnya  nilai  yang  telah  diperoleh,  dianalisis  menggunakan  analisis kritis persentase dengan rumus sebagai berikut;
100 
 N
f P
Keterangan;
P
: Angka persentase
f
: Frekuensi yang sedang dicari persentasenya
N : Jumlah frekuensi                                                   Sudijono 2002:32
54
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada  bab  ini  dibahas  tentang  hasil  penelitian  dan  pembahasan  kesalahan yang dilakukan responden.
4.1 Hasil Pengumpulan Data
Sebelum  siswa  diuji  dengan  tes  sebenarnya,  pada  akhir  tiap  pertemuan siswa  diberikan  evaluasi  dan  tugas.  Pada  akhir  pertemuan  pertama,  siswa
diberikan  evaluasi  berbentuk  kata  dan  kalimat  yang  mengandung  fonem-fonem bahasa  Prancis  yang  juga  terdapat  dalam  bahasa  Indonesia,  namun  terkonstruk
dari  susunan  huruf  yang  berbeda.  Termasuk  dalam  pemenggalan  kalimat  dan intonasi final.
Berikut  adalah  nilai  yang  diperoleh  siswa  dalam  evaluasi  pada  akhir pertemuan pertama.
Tabel 4.1 Nilai responden pada evaluasi pertama
No. Nama
Responden Nilai
No. Nama
Responden Nilai
1. Akm
75 2.
Isn 75