LATAR BELAKANG LANDASAN PROSES PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR “ Rumah Makan & Hotspot Area di Semarang
1
1. 1. LATAR BELAKANG
Fungsi pemasaran sebagai penghubung antara kebutuhan dan keinginan konsumen dengan produk yang ditawarkan oleh produsen,
dirasakan sangat penting. Kebutuhan manusia yang banyak dan beraneka ragam merupakan tantangan bagi para produsen untuk mampu
memahami keinginan dan kebutuhan konsumen. Keadaan ini menciptakan suatu kondisi persaingan diantara para pemasar atas produk
yang dipasarkannya. Pemasar sebaiknya mengetahui serta memahami konsumen dengan baik sehingga produk dan pelayanan yang paling
memuaskan akan diminati oleh konsumen sehingga akan menghasilkan laba dari penjualan dan pemasaran produk yang dilakukannya. Dengan
demikian kegiatan pemasaran akan menguntungkan bagi kedua belah pihak yaitu memperoleh kepuasan bagi konsumen dan memperoleh laba
dari produk yang laku di pasar. Konsep tersebut juga berlaku pada bisnis rumah makan. Bisnis ini
merupakan usaha yang berhubungan langsung dengan pelanggan atau konsumen, sehingga segala sesuatu yang dilakukan pengelola bisnis rumah
makan disamping untuk memperoleh keuntungan juga bagaimana
2
pengelola rumah makan dapat memuaskan konsumen. Karena dengan adanya kepuasan konsumen maka untuk selanjutnya konsumen akan
memperlihatkan peluang membeli yang lebih tinggi dalam kesempatan berikutnya. Konsumen yang puas cenderung mengatakan sesuatu yang
serba baik tentang rumah makan tersebut kepada orang lain. Sehingga orang lain akan berminat membeli pada rumah makan yang
bersangkutan. Menurut para pemasar “iklan kita yang terbaik adalah seorang pembeli yang merasa puas” Kotler 1994:269.
Bisnis rumah makan atau restoran Food and Beverages yang berkembang pesat di kota – kota besar saat ini, menimbulkan persaingan
yang sangat tajam dalam memenuhi macam – macam kebutuhan. Karena itu tindakan pemasar adalah berupaya menciptakan kekhasan dan
keunggulan dari berbagai faktor yang dapat menarik konsumen untuk membeli produk – produknya. Faktor – faktor tersebut misalnya fasilitas
pelayanan, harga maupun produk dengan ragam dan kualitas yang lebih unggul dibanding para pesaingnya dengan menggunakan sarana promosi
yang dapat menarik minta konsumen untuk membeli. Dewasa ini, bisnis usaha rumah makan seperti : restoran,
pujasera, depot, dan warung makin menjamur dengan berbagai jenis menu makanan dan aneka konsep rumah makan. Bisnis usaha rumah
makan dapat terus eksis dikarenakan makanan adalah kebutuhan pokok manusia dari semua lapisan masyarakat. Tingkat konsumerisasi dan
3
perkembangan pesat bisnis usaha rumah makan memacu perkembangan dunia kuliner Indonesia. Dunia kuliner adalah dunia yang berhubungan
dengan kegiatan membuat makanan atau masakan. Kota Semarang sebagai ibu kota Provinsi Jawa Tengah dimana
saat ini telah berkembang seperti halnya kota – kota besar lainnya di Indonesia. Perkembangan yang pesat ini ditandai dengan meningkatnya
kebutuhan pangan masyarakat. Hal ini diperjelas dengan semakin banyaknya bisnis usaha rumah makan yang dibangun di kota ini. Begitu
pentingnya kebutuhan pangan bagi masyarakat maka layaklah banyak berdiri rumah makan – rumah makan dengan berbagai macam konsep di
kota Semarang ini guna memenuhi kebutuhan hidup manusia. Salah satu rumah makan yang perlu disosialisasikan adalah rumah
makan yang memiliki ciri khas tersendiri dari konsep pelayanan, bangunan, serta jenis masakannya. Karena terus berkembang mengikuti
perkembangan jaman. Rumah makan kini juga berusaha menyikapi keadaan, ketiadaan, dan ketimpangan yang ada disekitarnya. Dengan
adanya rumah makan yang sangat khas ini di Semarang, diharapkan dapat mengatasi masalah yang ada sekaligus memenuhi tuntutan-
tuntutan yang belum terealisasi dalam dunia kuliner. Pada umumnya hanya memperkenalkan jenis-jenis masakan yang tersedia saja yang sering
ditayangkan di media-media publik namun untuk sosialisasi jenis kegiatan, pelayanan, serta ciri khas bangunan masih sangat minim. Untuk
4
dapat memberikan keunikan tersendiri bukan hanya memperkenalkan jenis masakannya saja namun juga perkembangan pembangunan rumah
makan yang mempunyai ciri khas. Hal yang juga perlu diperhatikan adalah, rumah makan yang
dibangun hendaknya jangan hanya untuk pemenuhan tuntutan masakan saja, namun juga ekspresi yang ditampilkan oleh bangunan juga menjadi
salah satu faktor penting untuk eksisitas bangunan sebagai suatu wisata kuliner. Ekspresi bangunan sebagai wujud pencarian jati diri sebuah
rumah makan sudah seharusnya dapat mencerminkan apa yang ada didalamnya, yang setiap saat mengalami perkembangan dan
bermetamorfosis. Jadi rumah makan ini sesuai dengan kegiatan, pelayanan, ciri khas bangunan, dan masakannya.
Dalam perencanaan bangunan Rumah MakanHotspot Area di Semarang, terdapat tiga unsur yang akan ditonjolkan sebagai filosofi atau
latar belakang dari perencanaan bangunan tersebut. Dalam unsur tersebut aspek yang akan ditonjolkan adalah aspek edukasi, aspek komersial, dan
aspek rekreasi, yang mana dalam bangunan tersebut akan menampilkan kekhasan rumah makan itu sendiri serta hotspot area sebagai
pendukungnya dengan tujuan akan memberikan rancangan bentuk sebuah fasilitas rumah makan dan hotspot area yang mampu mewadahi
segala aktivitas yang berkaitan dengan rumah makan dan hostpot area didalamnya dan juga sebagai tempat rekreasi.
5