152
b. Pemborong atau sub pemborong harus melaksanakan pekerjaan instalasi
Mekanikal dan Elektrikal berdasarkan dan sesuai dengan :
Ketentuan umum ini
Uraian dan ketentuan teknis
Gambar ‐ganbar bestek
Ketentuan administrasi
Perintah konsultan pengawas baik tertulis maupun lisan
2. Peraturan dan syarat‐syarat umum, dasar peraturan dan persyaratan untuk
pemasangan instalasi adalah :
a. Untuk Instalasi Listrik
Peraturan umum instalasi listrik Indonesia 1987 PUIL 1987.
Peraturan instalasi listrik menteri PU T No. 024‐PRT1978.
Pedoman pengawasan instalasi listrik, Departemen Tenaga Kerja dan
Transportasi No. 59PD1980.
Peraturan yang dikeluarkan oleh Pemerinrah atau Lembaga
Pemerintah yang berwenang dan telah diakui penggunaanya,
diantaranya dari Departemen Pekerjaan Umum, yaitu:
• Standard NFC, VDEDIN, AVE, VDE, BS, WEMA, JIS. • Standard penerangan buatan didalam gedung‐gedung 1978,
Dit.Jen.Cipta Karya, Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan.
• Penerangan alami siang hari dari bangunan 1981 Dit.Jen.Cipta Karya,
Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan. b. Untuk
Instalasi Penangkal Petir
PUIL 1987
Pedoman instalasi penyalur petir Departemen Tenaga kerja Dan
Transmigrasi No. 28DP1978.
Pedoman perencanaan penangkal petir SKB‐1.5.53.1987UDC
699.887.2.
153
c. Untuk Instalasi Telephone
Peraturan Instalasi SLTOSTLTD dan Peraturan sentral telepon
langganan, Perum Telekomunikasi.
Pedoman pemasangan saluran rumah gedung bertingkat perumtel.
Spesifikasi sentral telepon langganan otomattidak otomat litbangtel
perum. Telekomunikasi.
Petunjuk yang diberikan oleh pabrik pembuat.
3. Pelaksanaan pekerjaan dan bahan
Ketentuan tentang pelaksanaan pekerjaan dan bahan :
a. Lingkup Pekerjaan
Pemasangan peralatan dan instalasi mekanikal dan elektrikal.
Pengurusan ijin‐ijin sampai memperoleh ijinsertifikat yang diperlukan
kepada badanjawatan yang berwenang untuk instansi mekanikal dan
elektrikal PLN, PAM, Jawatan Keselamatan Kerja.
Melakukan pemeriksaantesting atas instalasi dan peralatan yang
terpasang.
Melaitih petugas‐petugan yang ditunjuk oleh memberi tugas hingga
mengenal betul seluruh instalasi.
Penyambungan PLN.
PAM, telephon, penyambungan dan pemasangan jasa pengurusan.
b. Penjelasan Umum Pekerjaan
Semua ketentuan mengenai pemasangan instalasi yang berlaku
umum dimana tidak ditentukan hal lain, adalah tetap mengikat,
pemborong dianggap mengetahui ketentuan‐ketentuan ini.
Jika didalam melaksanakan ternyata salah satu bagian instalasi yang
sukartidak dapat dilaksanakan, maka hal tersebut harus segera
dibicarakan dengan pengawas.
154
Untuk menentukan prosentase dari pekerjaan yang telah
dilaksanakan, pemborong wajib membuat laporan tertulis harian dan
mingguan pada apa yang telah dipasang dan dimintakan pengesahan
kepada pengawas.
c. Syarat mengenai bahan
Semua
bahan disediakan oleh pihak pemborong.
Bahanmaterial yang akan dipasang terlebih dahulu harus memenuhi
syarat dan diserahkan contoh untuk mendapat persetujuan
pengawas.
Apabila peralatan tersebut menurut pengawas tidak memenuhi
syarat, maka pihak pemborong harus segera menyingkirkan bahan‐
bahan
tersebut dan menggantikannya dengan yang memenuhi syarat.
d. Syarat Keselamatan Kerja
Dalam pelaksanaan harus diperhatikan alat‐alat keselamatan kerja yang
memenuhi syaratperaturan perburuhan, disamping syarat‐syarat
indicator yang menunjukkanmengukur adanya teganganarus listrik.
e. Serah terima Pekerjaan
Pekerjaan dianggap selesai dan diterima apabila dalam penyerahan
tersebut telah dilakukan test dan telah dinyatakan baik oleh
pengawas.
Pada waktu serah terima pekerjaaan pemborong harus menghadiri
dan memberikan penjelasan‐penjelasan yang memungkinkan
penerimaan
oleh pemberi tugas.
f. Gambar Revisi
Pemborong diwajibkan membuat gambar‐gambar revisi instalasi yang
dipasangasbuilt drawing untuk :
Arsip pemberi tugas 3 set.
Keperluan ijin‐ijin, sebanyak yang diperlukan.
155
Pasal III. 02
PERSYARATAN TEKNIK INSTALASI LISTRIK
1. Lingkup Pekerjaan