113
b. Urugan kembali lubang pondasi hanya boleh dilakukan seijin Konsultan
Pengawas serta dilakukan pemeriksaan pondasi.
c. Setiap tanah urug harus dibersihkan dari tanah tumbuh – tumbuhan dan
segala macam sampah atau kotoran. Tanah urug harus sejenis tanah
berbutir tanah lading atau berpasir dan tidak terlalu basah, tidak mengandung
bahan organik brangkal.
d. Urugan tanah dipadatkan dengan mesin pemadatan stemper dan tidak
dibenarkan hanya menggunakan timbres, kecuali pada bagian – bagian
tertentu. e. Lapis
pasir untuk pekerjaan urugan yang tebalnya lebih dari 30 cm maka pemadatannya
dilakukan lapis demi lapis setiap ± 20 cm
3. Pemadatan
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan memadatkan kembali tanah yang selesai
diurug dalam rangka pelaksanaan pekerjaan Konstruksi maupun non –
Konstruksi.
Pasal II. 06
PEKERJAAN PONDASI DANGKAL
1. Lingkup Pekerjaan
a. Termasuk dalam lingkup pekerjaan ini adalah pekerjaan pondasi meliputi
pekerjaan pondasi batu kali.
b. Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, peralatan dan tenaga kerja
sesuai dengan RKS dan gambar‐gambar pelaksanaan yang telah
disediakan untuk proyek ini.
2. Pedoman Pelaksanaan
114
a. Sebelum pelaksanaan pekerjaan pondasi pemborong harus mengadakan
pengukuran ‐pengukuran untuk as‐as pondasi seperti pada gambar
konstruksi dan harus meminta persetujuan Pengawas Lapangan.
b. Pemborong wajib melaporkan kepada Pengawas Lapangan bila ada
perbedaan gambar‐gambar konstruksi dengan gambar‐gambar arsitektur
atau bila ada hal‐hal yang kurang jelas.
3. Penggalian
a. Penggalian tanah dasar pondasi dilakukan sesuai dengan gambar kerja.
b. Lebar penggalian dibagian bawah minimal lebar pondasi ditambah 2 x 10
cm. c. Lebar
penggalian disebelah atas disesuaikan denngan keadaan tanah, dengan
menghindari kelongsoran.
4. Pengurugan Kembali
a. Lapisan sirtu dibawah pondasi harus dipadatkan dengan stamper.
b. Semua bahan‐bahan organis, sisa‐sisa bongkaran bekisting, puing,
sampah ‐sampah harus disingkirkan.
c. Pemadatan harus dilakukan lapis demi lapis dengan stamper untuk
memperoleh pemadatan yang maksimal.
5. Pelaksanaan Pondasi
a. Pelaksanaan pondasi harus dalam keadaan pondasi kering.
b. Stek kolom, sparing‐sparing yang diperlukan harus terpasang bersamaan
dengan pekerjaan pondasi.
c. Ketentuan mengenai pemasangan batu kali :
• Tidak boleh ada rongga dalam pasangan tersebut. • Batu kali disusun satu persatu dengan penyangga mortal.
115
d. Pelaksanaan pondasi harus memperhatikan gambar arsitek dan ME, jika
ada kelainan ketidak cocokan harus dikonsultasikan dengan Perencana.
6. Pondasi Batu Kali