4. PENEKANAN DESAIN LANDASAN PROSES PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR “ Rumah Makan & Hotspot Area di Semarang

59

3. 4. PENEKANAN DESAIN

Desain dalam rumah makan ini memiliki beberapa teori terhadap penekanan desainnya, agar output yang dihasilkan menjadi maksimal, karena berdasarkan teori-teori yang telah dipelajari dan diterapkan dalam merancang sebuah desain rumah makan sebelumnya. Berikut adalah teori-teori penekanan desain yang akan diterapkan dalam merancang Rumah Makan dan Hotspot Area di Semarang : 1. Teori Bentuk Dasar Ruang Dalam perencanaan dasar ruang atau layout sebuah restaurant dan cafe diperlukan tinjauan tentang aktivitas manusia di dalam ruang yang akan direncanakan sehingga layout dibuat dapat memenuhi kebutuhan pengguna ruang. Pada umumnya perencanaan bentuk dasar ruang ini diawali dengan pertimbangan yang seksama dari pokok-pokok permasalahan zoning, bentuk kegiatan dan ukuran gerak. Sunarko,1995 2. Teori Sirkulasi Sirkulasi mengarahkan dan membimbing perjalanan atau tapak yang terjadi dalam ruang. Sirkulasi memberi kesinambungan pada pengunjung terhadap funsi ruang, antara lain dengan penggunaan tanda-tanda pada ruang sebagai petunjuk arah jalan tersendiri. Pengarahan jalan dapat diperkuat dengan perletakkan pintu-pintu, permainan lantai, permainan plafond, permainan dinding, lampu- 60 lampu, dengan gambar-gambar atau lukisan-lukisan, warna dan benda- benda di dalam ruang. Suptandar, 1999:114,115 Pola sirkulasi terutama ditentukan oleh jalan masuk utama atau main entrance. Kelancaran sirkulasi ditentukan oleh pengelompokkan atau organisasi ruang yang benar secara struktural, fungsi sirkulasi memberikan kelancaran bagi arus karyawan maupun barang. D.K. Ching. 3. Teori Pencahayaan System pencahayaan adalah salah satu system service engineering yang menguraikan pencahayaan, bukan saja dari segi fungsi untuk penerangan suatu ruang atau objek tetapi juga mengolahnya sebagai unsur dalam pencahayaan yang meliputi fungsi dan kualitas. Untuk memperoleh system pencahyaan yang baik perlu diperhatikan tentang kuantitas cahaya yang sesuai dengan kebutuhan manusia dan juga unsur estetika dalam ruangan. Pila Towies, 1954 Dalam ruang kita harus merancang pembagian lighting sedemikian rupa sehingga dapat memberikan efek-efek eksklusive nyaman dan menarik. Cahaya juga dapat digunakan untuk mewujudkan suasana yang diinginkan. Pencahayaan yang redup dapat menghadirkan suasana romantis dan santai, tipe pencahayaan seperti ini cocok digunakan di areal cafe. Penggunaan lampu yang berwarna kuning dapat lebih menhidupkan suasana ruang. Terang cahaya suatu penerangan ditentukan oleh faktor-faktor sebagai berikut : 61 • Kondisi ruang • Letak penempatan lampu • Warna-warna dinding gelapterang • Udara dalam ruang asap rokok, dapur, dsb Suptandar, 1999 : 217 Dalam perancangan suatu interior hubungan antara unsur dinding dan unsur lighting mempunyai peranan yang cukup dominan, karena akan menimbulkan kesan-kesan gembira, seram, formil, dsb. Masalah-masalah yang pokok yaitu : • Kebutuhan yang praktis Practical Needs • Membantu penampilan Easy Of Performance • Nyaman Comfort • Keamanan Safety • Ekonomis Economy • Keperluan dekorasi Decorative Needs • Cahaya sebagai unsur dekorasi • Persyaratan bangunan Architectural Consideration Kita mengenal dua macam pencahayaan, yaitu : • Cahaya Alam Natural Lighting Cahaya alam adalah pencahayaan yang berasal dari sinar matahari, sinar bulan, sinar api dan sumber-sumber dari alam fosfor, dsb. 62 • Cahaya buatan Artificial Lighting Yang dimaksud dengan cahaya buatan adalah pencahayaan yang berasal dari cahaya buatan manusia, misal : cahaya lilin, sinar lampu, dll. Lampu atau pencahayaan bisa mempunyai dua fungsi : 1. Sebagai sumber cahaya untuk kegiatan sehari-hari. 2. untuk memberi keindahan dalam desain suatu ruang. Dalam interior suatu bangunan, kita banyak memanfaatkan cahaya buatan untuk menciptakan kondisi-kondisi tertentu, sesuai dengan kehendak dan fungsi ruang. • Tujuan pencahayaan buatan adalah : 1. Memberikan penerangan ruang di malam hari 2. Menciptakan efek-efek cahaya tertentu baik siang atau malam hari, khususnya pada bagian ruangan yang mempunyai point of interest. • Keuntungan pencahayaan buatan yaitu : 1. Tidak tergantung waktu dan cuaca 2. Mampu meningkatkan nilai obyek yang dipamerkan 3. Intensitas cahaya dapat diatur. • Dasar pertimbangan pemanfaatan cahaya buatan yaitu : 1. Jumlah dan kekuatan cahaya dapat diatur sesuai dengan keinginan 63 2. Dapat diletakkan dimana saja sesuai dengan kondisi ruang 3. Jenis warna dan lampu beraneka ragam Suptandar, 1999 : 224-226 Memberikan efek-efek psikologis dari system pencahayaan pada kehidupan manusia. Cahaya yang beraneka warna dari lampu memberikan efek tertentu bagi kegiatan manusia yang dilakukan dalam ruang-ruang tertentu memberi efek-efek psikologis tertentu pula yakni : 1. Ruang dengan penyinaran yang cukup terang dari cahaya murni akan memberikan kesan keakraban yang nyaman. 2. Ruang yang diberi cahaya lilin redup atau lampu-lampu yang agak redup dengan warna kemerah – merahan dapat menciptakan suasana romantis dan hangat. System pencahayaan yang tepat memberikan kesan dramatis bagi penonton karena akan memperkuat acting pelaku, efek-efek yang menyeramkan, menegangkan, suara riang, tenang, megah, agung, syahdu, romantis, lembut, dan berbagai suasana lainnya. Contoh- contoh tersebut adalah efek-efek psikologis baik yang menguntungkan ataupun yang merugikan. Oleh sebab itu, teknik – teknik penempatan lampu, warna lampu dan system pencahayaan serta kepekaan perasaan kita untuk mengkombinasikannya sangat berguna untuk keberhasilan interior. Suptandar, 1999 : 239-241. 64 Masalah yang terkait dengan disiplin ilmu arsitektur merupakan masalah utama dalam pembahasan Pendekatan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur. Untuk arah yang lebih pasti dalam landasan penganalisaan maka kebutuhan sarana dan prasarana harus disesuaikan dengan fungsi dari sebuah Rumah Makan dan Hotspot Area di Semarang.

4. 1. DASAR PENDEKATAN

Dokumen yang terkait

JAVA TRADTIONAL KIDS CENTER DI SEMARANG (PENDEKATAN ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR) LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

15 97 89

MUSEUM KOPI DI BANARAN KABUPATEN SEMARANG Dengan Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur

15 61 164

GELANGGANG DAN PUSAT PELATIHAN TINJU DI SEMARANG Dengan Penekanan Desain Arsitektur Ekologi Landasan Program Perencanaan Dan Perancangan Arsitektur

6 48 174

LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERBELANJAAN DI SURABAYA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR HIJAU.

2 4 14

LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH RETRET DI KALIURANG, SLEMAN.

0 2 18

LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI SLEMAN STUDI BENTUK BANGUNAN BERDASARKAN PENDEKATAN ARSITEKTUR BERKELANJUTAN.

0 3 16

LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH CANTIK DI YOGYAKARTA.

0 3 24

LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT RUMAH MODE DI YOGYAKARTA.

0 2 13

LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SAKIT JIWA DI YOGYAKARTA.

0 4 17

LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH ENSIKLOPEDIA DI YOGYAKARTA.

0 2 21