126
b. Adanya atau kehadiran Pengawas Lapangan selaku wakil Pemilik yang
sejauh melihat menegur mengawasi atau memberi nasehat tidaklah
mengurangi tanggung jawab penuh tersebut diatas.
c. Jika Pengawas Lapangan menberikan ketentuan‐ketentuan tambahan
yang menyimpang dari ketentuan yang telah digariskan atau yang tertera
dalam gambar, maka menjadi tanggung jawab Pengawas Lapangan ,
ketentuan tambahan ini harus dibuat secara tertulis.
Pasal II. 09
LAPISAN KEDAP AIR WATER PROOFING
1. Lapisan yang Perlu Diberi Lapisan Kedap Air
Lapisan kedap air harus dipasang pada tempat‐tempat :
Lantai ruang toilet, KMWC, plat beton atap, plat beton kanopi, talang beton,
leufel ‐leufel yang menjorok keluar bangunan, ground reservoir serta tempat‐
tempat lain yang diperkirakan akan selalu berhubungan dengan air dan
tanah.
2. Bahan Kedap Air Yang Digunakan
a. Setara Carabit Water Proofing.
b. Bahan yang digunakan harus mempunyai jaminan tertulis dari pabrik
selama
minimal 5 tahun.
3. Syarat‐syarat Pelaksanaan
Bahan kedap air harus dikerjakan oleh tenaga yang berpengalaman dan
pemasangannya harus sesuai dengan petunjuk yang dikeluarkan oleh pabrik
pembuatnya. Bidang
permukaan beton yang akan diberi water proofing haruslah kering dan
bersih dari kotoran‐kotoran, lubang‐lubang dan celah‐celah harus
127
ditambal dengan adukanacian terlebih dahulu, tonjolan‐tonjolan harus
diratakan dengan grinda dahulu.
Lapisan kedap air harus dipasang pula pada bidang‐bidang vertical yang
mengelilingi lantai KMWC hingga setinggi minimal 20 cm dari permukaan
bidang tersebut.
Hasil akhir dari lapisan kedap air harus merupakan suatu lapisan dengan
permukaan yang rata tidak bergelombang serta tidak berlubang‐lubang
atau bercelah‐celah pada sambungan‐sambungan ataupun keretakan‐
keretakan lainnya yang mungkin bias menimbulkan kebocoran.
4. Pengujian terhadap pekerjaan waterproofing
a. Pemborong harus mengadakan pengujian terhadap pekerjaan‐pekerjaan
water proofing yang telah dilaksanakan.
b. Pengujian dilaksanakan dengan cara pengisian air keatas bidang yang
akan diuji tersebut hingga mencapai ketinggian minimal 5 cm, kemudian
dilihat hasilnya selama 3 x 24 jam.
5. Perbaikan Pekerjaan
Setiap pekerjaan waterproofing yang rusak harus diperbaiki dengan cara‐cara
yang dianjurkan oleh pabrik. Perbaikan harus dilaksanakan sedemikian rupa
sehingga tidak menggangu pekerjaan finishing lainnya. Apabila ada pekerjaan
finishing yang rusak akibat perbaikan water proofing tersebut, maka
kerusakan perbaikan finishing tersebut harus segera diperbaiki.
6. Syarat Pemeliharaan