50
Contoh masakan hasil kawin silang yang terkenal di Semarang
misalnya Lunpia yang merupakan hasil perkawinan seni kuliner China- Jawa. Galantin galantine, dan Kroket produk silang Indo-Belanda.
Sementara itu dikawasan Pekojan dan Kampung Melayu, masyarakat muslim lebih suka menyantap bubur sambal dan kurma saat berbuka
puasa yang merupakan perpaduan budaya lokal Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Selain itu, Semarang juga punya makanan dengan selera tradisional yang menggoda, misalnya Soto Semarang, Nasi Pecel, Nasi
Ayam, Jamu Jun, Wedang Sekoteng, Wedang Ronde, Wedan Kacang, Ganjel Rel dll. Asyik bukan? Jika Anda pecinta wisata kuliner, jangan
lewatkan mengunjungi Semarang dan menikmati berbagai sajian yang mengundang selera. Mulai dari menu tradisonal hingga blasteran
semuanya ada di Semarang.
3. 2. TINJAUAN RUMAH MAKAN DAN HOTSPOT AREA
3. 2. 1. Pengertian Pengertian “Rumah Makan dan Hotspot Area di Semarang”
yaitu sebagai berikut: Rumah makan adalah
Rumah makan adalah tempat yang menyajikan hidangan kepada masyarakat dan menyediakan tempat untuk menikmati hidangan
51
itu serta menetapkan tarif tertentu untuk makanan dan pelayanannya.
Gambar 3.1. Interior Rumah Makan Sumber : www.google.com
Hotspot Hotspot adalah lokasi dimana user dapat mengakses melalui mobile
computer seperti laptop atau PDA tanpa menggunakan koneksi kabel dengan tujuan suatu jarigan seperti internet. Jaringan
nirkabel menggunakan radio frekuensi untuk melakukan komunikasi antara perangkat komputer dengan akses point dimana
pada dasarnya berupa penerima dua arah yang bekerja pada frekuensi 2.4 GHz 802.11b, 802.11g dan 5.4 GHz 802.11a.
Sejarah Hotspot ini pertama kali dikemukakan pada tahun 1993 oleh Bret Stewart sewaktu konferensi Networld dan Interop, di San
Fransisco. Dengan pemanfaatan teknologi ini, setiap orang dapat mengakses jaringan internet melalui komputerlaptopHPPDA
52
yang mereka miliki di lokasi-okasi hotspot ini tersedia, tentunya perangkat komputerlaptopHPPDA tersebut harus memiliki
teknologi wi-fi. Pada umumnya peralatah wi-fi hotspot menggunakan standarisasi WLAN IEEE 802.11b atau IEEE
802.11g. Teknologi WLAN ini mampu memberikan kecepatan akses yang tinggi hingga 11 Mbps IEEE 802.11 b dan 54 Mbps IEEE
802.11 g dalam jarak hingga 100 meter.
Gambar 3.2. Perangkat Hotspot Sumber : www.google.com
Pengertian “Rumah Makan dan Hotspot Area di Semarang” adalah proses menciptakan suatu perancangan sebuah Rumah Makan di
kota semarang dan juga sebagai pemecah masalah dengan pemikiran yang kreatif tentang mendesain interior maupun
eksterior yang memuat didalamnya terdapat wadah bagi masyarakat sebagai sarana komersial yang berfungsi sebagai
tempat untuk rekreasi dengan fasilitas Hotspot Area.
53
Dengan demikian diharapkan akan menjadi suatu wadah kegiatan dagang penjualan komersial dan sarana pembelajaran atau edukasi
dan juga sebagai wadah untuk masyarakat untuk menikmati hidangan makanan dan minuman sambil menikmati hiburan
dengan kemudahan pelayanan yang dibutuhkan. 3. 2. 2. Perilaku Kegiatan Pemakai
Sebagai pedoman tim kerja restoran dalam aktivitasnya memberikan pelayanan kepada para pelanggan dengan terlebih dahulu
dibuat standar prosedur pelayanan yang dituangkan dalam prosedur yang tujuannya untuk dimengerti, dipahami, dan dilaksanakan dengan
sebaik-baiknya oleh seluruh staf restoran yang ada. Pedoman kerja dimulai dari persiapan restoran dibuka sampai restoran ditutup.
1. Sebelum Restoran Dibuka Restoran tidak buka selama 24 jam sehingga akan ada saat restoran
dibuka dan saat restoran ditutup. Sebelum jam buka tim kerja mempersiapkan segala sesuatu menyangkut persiapan fisik restoran
mulai dari kebersihan restoran dan lingkungannya, kondisi udara, kelengkapan peralatan penyajian, makanan dan minuman yang bersih,
higienis serta kebersihan fisik tim kerja seperti kebersihan badan dan kelengkapan serta kerapian seragam kerja masing-masing.
2. Selama Restoran Dibuka Restoran dibuka sesuai jam yang telah ditentukan setelah persiapan
Fisik dan psikis serta briefing telah dilakukan semua. Tiba saat yang
54
dinanti-nanti oleh kedua belah pihak yakni customer memiliki produk restoran dengan harapan memperoleh sesuatu yang mereka butuhkan
dan inginkan. Pihak manajemen restoran menjual produk untuk menciptakan pelanggan dengan laba tertentu.
Untuk mempertemukan kedua keinginan yang berbeda tersebut kuncinya ada pada ketepatan, kecekatan, kejelian, kepekaan sumber
tenaga yang profesional dengan sistem dan tahapan pelayanan yang dapat memenuhi keinginan pelanggan, tahapan dimaksud dimulai
pelanggan dengan memasuki pintu sampai meninggalkan pintu restoran.
3. Restoran Ditutup Restoran tutup sesuai dengan jam yang telah ditentukan dan setelah
pelanggan meninggalkan restoran. Manajemen FoodBeverage Service Hotel, Soekresno, hal 23.
3. 3. STUDY KASUS