Pekerjaan Dinding Batu Tempel Lingkup Pekerjaan

136 sehingga mendapatkan ketebalan dinding seperti tertera pada gambar. 2. Keramik yang dipasang adalah yang telah diseleksi dengan baik warna, motif tiap keramik harus sama, tidak boleh retak, gompal atau cacat lainnya. 3. Pemotongan keramik harus menggunakan alat potong khusus sesuai petunjuk pabrik pembuat. 4. Sebelum keramik dipasang, keramik terlebih dahulu harus direndam dengan air sampai jenuh. 5. Ketinggian peil tepi atas pola keramik disesuaikan dengan gambar. 6. Awal pemasangan keramik pada dinding dan kemana sisa ukuran harus sesuai dengan gambar pola lantai atau dapat juga dibicarakan terlebih dahulu dengan Perancangpengawas Lapangan sebelum pekerjaan pemasangan dimulai. 7. Bidang dinding keramik harus benar‐benar rata, garis siar harus benar ‐benar lurus, siar horizontal dinding pada ketinggian peil lantai harus merupakan garis lurus. 8. Keramik harus disusun menurut garis‐garis lurus dengan siar sebesar 3 ‐5 mm, setiap perpotongan siar harus membentuk dua garis tegak lurus. Siar‐siar keramik harus diisi dengan bahan pengisi siar sehingga membentuk setengah lingkaran seperti yang disebutkan dalam persyaratan bahan dan warnanya akan ditentukan kemudian. 9. Pembersihan permukaan ubun dari sisa‐sisa adukan semen hanya boleh dilakukan dengan cairan pembersih untuk keramik. 10. Naad ‐naad pada pemasangan keramik harus diisi dengan bahan supergrout.

3. Pekerjaan Dinding Batu Tempel

a. Persyaratan Bahan 137 1. Bahan untuk penutup dinding yang digunakan ialah batu Andesit dan Batu Pecah Tak Beraturan. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan peraturan‐peraturan ASTM, peraturan keramik Indonesia NI‐19, PVBB 1970 dan PUBI 1982. 2. Bahan yang digunakan harus sudah dapat persetujuan dari direksi lapangan, setelah diseleksi mengenai kwalitas bahan, warna, tekstur dan bahan tidak boleh rusak maupun cacat. b. Syarat ‐syarat Pelaksanaan. 1. Pada permukaan dinding betonbata merah yang ada, batu tempel dapat langsung diletakkan, dengan menggunakan perekat spesi 1Pc : 3Ps, diaduk baik memakai larutan supercement, jumlah pemakaian adalah 10 dari berat semen yang dipakai dengan tebal adukan tidak lebih dari 1.5 cm atau bahan perekat khusus, dengan memperhatikan sehingga mendapatkan ketebalan dinding seperti tertera pada gambar. 2. Batu tempel yang dipasang adalah yang telah diseleksi dengan baik warna, motif tiap batu tempel harus sama, tidak boleh retak, gompal atau cacat lainnya. 3. Pemotongan batu harus menggunakan alat potong khusus sesuai petunjuk pabrik pembuat. 4. Sebelum batu tempel dipasang, batu tempel terlebih dahulu harus direndam dengan air sampai jenuh. 5. Ketinggian peil tepi atas pola batu temple disesuaikan dengan gambar. 6. Awal pemasangan batu tempel pada dinding dan kemana sisa ukuran harus sesuai dengan instruksi pada gambar atau harus dibicarakan terlebih dahulu dengan Perancangpengawas Lapangan sebelum pekerjaan pemasangan dimulai. 7. Pembersihan permukaan batu tempel dari sisa‐sisa adukan semen hanya boleh dilakukan dengan cairan pembersih. 138 8. Naad ‐naad pada pemasangan batu tempel ini dibuat sesuai dengan bentuk dari tiap – tiap batu alam sehingga terlihat natural. Pasal II. 14 PEKERJAAN LANGIT‐LANGIT

1. Lingkup Pekerjaan

a. Yang termasuk dalam pekerjaan langit‐langit ini adalah penyediaan bahan, tenaga dan peralatan yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan pemasangan langit‐langit, yang tertera sesuai Gambar kerja dan RKS. b. Pekerjaan langit‐langit meliputi: ‰ Pekerjaan lagit‐langit gypsum board

2. Plafond Gypsum datar.

Dokumen yang terkait

JAVA TRADTIONAL KIDS CENTER DI SEMARANG (PENDEKATAN ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR) LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

15 97 89

MUSEUM KOPI DI BANARAN KABUPATEN SEMARANG Dengan Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur

15 61 164

GELANGGANG DAN PUSAT PELATIHAN TINJU DI SEMARANG Dengan Penekanan Desain Arsitektur Ekologi Landasan Program Perencanaan Dan Perancangan Arsitektur

6 48 174

LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERBELANJAAN DI SURABAYA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR HIJAU.

2 4 14

LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH RETRET DI KALIURANG, SLEMAN.

0 2 18

LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI SLEMAN STUDI BENTUK BANGUNAN BERDASARKAN PENDEKATAN ARSITEKTUR BERKELANJUTAN.

0 3 16

LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH CANTIK DI YOGYAKARTA.

0 3 24

LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT RUMAH MODE DI YOGYAKARTA.

0 2 13

LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SAKIT JIWA DI YOGYAKARTA.

0 4 17

LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH ENSIKLOPEDIA DI YOGYAKARTA.

0 2 21