Identifikasi Sistem Batasan sistem

35

3.2.6. Tahap Analisis Stabilitas

Dalam sistem dinamik sering ditemukan perilaku tidak stabil yang destruktif untuk beberapa nilai parameter sistem. Perilaku tidak stabil ini dapat berupa fluktuasi random yang tidak mempunyai pola ataupun nilai output yang eksplosit sehingga besarannya tidak realistis lagi. Analisis stabilitas dapat menggunakan teknik analisis berdasarkan teori stabilitas, atau menggunakan simulasi secara berulang kali untuk mempelajari batasan stabilitas sistem. Dalam tingkat stabilitas tersebut sering ditentukan adanya time-lag, dan fungsi turunan ordo tinggi terhadap waktu untuk mendeteksi perubahan dinamik.

3.2.7. Aplikasi Model

Pada tahap ini model dioperasikan untuk menganalisis secara terinci kebijakan yang dipermasalahkan. Hasil dari permodelan abstraksi ini adalah gugusan terinci dari spesifikasi manajemen. Informasi yang timbul setelah proses ini dapat merupakan indikasi akan kebutuhan untuk pengulangan kembali proses analisis sistem dan permodelan sistem. Hal ini sesuai dengan fakta bahwa pendekatan sistem dalam lingkungan dinamik adalah suatu proses yang berkesinambungan, mencakup penyesuaian dan adaptasi melalui lintasan waktu. Secara skematis, tahapan-tahapan permodelan sistem dapat dilihat pada Gambar 5, dalam bentuk diagram alir permodelan. 36 Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Ya Seleksi Konsep Terbaik ? Konsep Pilihan Permodelan dari Konsep Lengkap ? Implementasi Komputer Realistik? Model Komputer Validasi Diterima ? Model yang Dapat Digunakan Analisis Sensitifitas Lengkap ? Parameter dan Input Terkontrol yang Sensitif Analisis Stabilitas Lengkap ? Kondisi Untuk Stabil Aplikasi Model Terbaik ? Keputusan yang tepat dan terbaik Gambar 5. Diagram alir permodelan Konsep-konsep yang layak 37

3.3 Pemodelan Subsistem

3.3.1. Submodel Sumberdaya Submodel ini digunakan untuk memproyeksikan ketersediaan CPO sebagai bahan baku industri biodisel. Secara umum, model ini terdiri dari beberapa sub-submodel yaitu sub-submodel untuk menghitung produksi CPO dari perkebunan rakyat, perkebunan swasta dan perkebunan negara, serta sub- submodel untuk menghitung penggunaan CPO baik untuk ekspor maupun pemakaian CPO sebagai bahan baku industri minyak goreng dan industri oleokimia lainnya. Diagram alir deskriptif sub-sub model produksi CPO dari perkebunan rakyat dapat dilihat pada Gambar 6 berikut ini. Mulai Data luas perkebunan kelapa sawit rakyat Produksi CPO dari perkebunan rakyat Hitung Peningkatan luas perkebunan rakyat kelapa sawit Proyeksikan luas perkebunan rakyat kelapa sawit Hitung tingkat akurasi proyeksi perkebunan rakyat kelapa sawit menggunakan statistik kesalahan r 2 r 2 mem uaskan ? tidak a ya Data diperiksa kembali