Analisis Finansial Penghitungan Net Present Value NPV

17 Pendapatan = biaya produksi = biaya tetap + biaya tidak tetap = FC + Q i x VC Q i x P = FC + Q i x VC Q i = VC P FC ….. .......................................... 18 Dimana: Q i = jumlah unit volume yang dihasilkan dan terjual pada titik impas FC = biaya tetap P = harga penjualan per unit VC = biaya tetap per unit

e. Penghitungan Payback Period

Jangka waktu pemulihan modal payback period adalah jangka waktu yang diperlukan, biasanya dinyatakan dalam satuan tahun, untuk mengembalikan seluruh modal yang diinvestasikan. Masa pemulihan modal ini dihitung dengan menggunakan dua macam acuan, yaitu: 1. Metode arus kumulatif, dan 2. Metode arus rata-rata Metode arus kas kumulatif dipakai sebagai alat penilai kelayakan jika arus kas proyek tidak seragam, atau berbeda dari tahun ke tahun selama usia ekonomis proyek. Sedang metode arus kas rata-rata dipakai jika arus kas proyek seragam, atau sama besarnya dari tahun ke tahun selama usia ekonomis proyek ini. Informasi masa pemulihan modal dapat dipakai sebagai alat prediksi ketidakpastian dimasa datang, dimana proyek yang memiliki masa pemulihan modal yang lebih singkat diidentifikasi sebagai proyek yang memiliki masa pemulihan modal yang relatif lama akan memiliki pula resiko di masa mendatang yang lebih besar. T = A I o x 1 tahun ................................................ 19 Dimana: T = periode pemulihan modal I o = investasi inisial Ā = arus kas tahunan yang seragam 18 Pengertian Dan Spesifikasi Biodisel Biodisel merupakan salah satu bahan bakar cair yang dapat digunakan sebagai alternatif pengganti solar. Biodisel dapat diolah dari minyak nabati, minyak hewani maupun dari minyak goreng bekas used frying oil. Secara kimia biodisel merupakan suatu alkil ester asam lemak rantai panjang. Secara teknis biodisel yang langsung diolah dari minyak nabati dikenal sebagai VOME Vegetable Oil Methyl Ester dan FAME atau Fatty Acid Methyl Ester Germany dan Bruna 2001. Hasil produk pertanian yang dapat dijadikan biodesel diantaranya adalah minyak kedele, minyak kanola, minyak bunga matahari, minyak jarak, minyak kelapa, minyak sawit, minyak goreng bekas dan lain-lain. Perkiraan jumlah biodisel di dunia yang berasal dari minyak kanola rapeseed oil mencapai 84; minyak bunga matahari sun flower oil 13; minyak kacang kedelai 1; minyak sawit dan minyak kelapa 1 dan lainnya 1 Ralf 2001 . Selain sebagai produk subsitusi dari solar yang digunakan pada sektor transportasi, biodisel dapat juga digunakan sebagai minyak bakar atau minyak pemanas heating oil pada wilayah sensitif seperti wilayah perairan laut, dan di area pertambangan. Penggunaan biodisel di wilayah ini bertujuan untuk mengurangi polusi karena emisinya tidak membahayakan lingkungan Biodiesel Development Corporation 1999. Beberapa perusahaan otomotif di dunia telah menggunakan biodisel tanpa memodifikasi mesin. Biodisel dapat digunakan secara murni atau disebut B100 dan penggunaannya dapat juga dicampur dengan solar pada berbagai komposisi campuran, misalnya B20 merupakan campuran biodisel 20 dan solar 80. Pada saat ini biodisel yang tersedia secara komersial di Amerika dan Eropa adalah B20, Perancis B05, dan berbagai komposisi campuran lainnya Korbitz 1997. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Colorado Institute terhadap perbandingan emisi kendaraan yang menggunakan bahan bakar solar dan biodisel menunjukkan bahwa emisi kendaraan yang menggunakan biodisel B20 lebih rendah dibandingkan emisi kendaraan yang menggunakan solar. Komponen emisi yang lebih rendah adalah total partikulat 14, hidrokarbon 13 dan karbon monoksida 7 pada biodisel dibandingkan dengan solar, serta emisi biodisel juga 19 tidak mengandung logam sulfur Biodiesel Development Corporation 1999. Perbandingan sifat fisiko kimia solar dan biodisel tertera pada Tabel 1 dibawah ini. Tabel 1. Perbandingan sifat biodisel dan solar No. Sifat FisikKimia Biodisel Solar 1 Komposisi Metil ester dari asam lemak Hidrokarbon 2 Massa jenis, mgml 0.8624 0.8750 3 Viskositas kinem pd 40º C, mm 2 s cSt 5.55 4.0 4 Titik kilat, C 172 98 5 Angka setana 62.4 53 6 Kelembaban, 0.1 0.3 7 Tenaga Mesin Tenaga yang dihasilkan 128.000 BTU Tenaga yang dihasilkan 130.000 BTU 8 Putaran mesin Sama Sama 9 Modifikasi mesin Tidak perlu 10 Konsumsi bahan bakar Sama 11 Pelumasan Lebih tinggi Lebih rendah 12 Emisi Lebih rendah karbon monoksida, jumlah hidrokarbon, sulfur dioksida, nitro oksida Lebih tinggi karbon monoksida, jumlah hidrokarbon, sulfur dioksida 13 Handling Kurang mudah terbakar Lebih mudah terbakar 14 Lingkungan Toksisitas rendah Toksisitas 10 kali lebih tinggi 15 Provisi Terbarukan Tak terbarukan Sumber : Penelitian Lemigas Gafar 2001 dan US Department of Energy, National Renewable Energy Laboratory 2000 , diolah. Beberapa aspek yang menjadi pertimbangan negara produsen untuk mengembangkan biodisel adalah: 1 ketersediaan bahan baku di negaranya; 2 minyak nabati yang akan diolah menjadi biodisel merupakan tanaman asli atau budidaya asli negeri tersebut sehingga pasokan bahan baku dapat terjamin; 3 kapasitas produksi disesuaikan dengan besarnya permintaan produk di negara tersebut; 4 kesadaran terhadap kelangkaan sumber enerji dimasa yang akan datang Soerawidjaja dan Tahar 2003.