15 sekarang, kemudian menghitung angka neto maka akan diketahui selisihnya
dengan memakai dasar yang sama, yaitu harga pasar saat ini. Hal tersebut berarti sekaligus dua hal telah diperhatikan, yaitu faktor nilai waktu dari uang dan
selisih besar aliran kas masuk dan keluar. Dengan demikian, amat membantu pengambil keputusan untuk menentukan pilihan. NPV menunjukkan jumlah lump-
sum yang dengan arus diskonto tertentu memberikan angka berapa besar nilai
usaha Rp tersebut pada saat ini. NPV =
∑ ∑
= =
+ +
n t
t n
t t
i t
Co i
t C
1 1
.............................. 14
Dimana: NPV = nilai sekarang neto Ct
= aliran kas masuk tahun ke-t C
t = aliran kas keluar tahun ke-t
n = umur unit usaha hasil investasi
i = arus pengembalian rate of return
t = waktu
Jika NPV lebih besar 0 atau positif, berarti proyek layak dan jika NPV 0 atau negatif berarti proyek tidak layak.
b. Penghitungan Internal Rate of Return IRR
Tingkat kemampulabaan internal Internal Rate of Return adalah metode analisis kelayakan yang bertujuan untuk mengetahui tingkat balikan internal
sewaktu nilai sekarang arus kas masuk TPV sama dengan nilai sekarang pengeluaran investasi I
o
, atau sewaktu NPV sama dengan 0. Jika IRR lebih besar dari tingkat bunga, maka proyek tersebut layak diterima.
IRR = I
1
+ ]
[
1 2
1 2
2
I I
NPV NPV
NPV ..................
15
Dimana: IRR = Internal Rate of Return
I
1
= tingkat bunga yang kecil I
2
= tingkat bunga yang besar NPV
1
= nilai sekarang bersih yang diperoleh dari faktor I
2
negatif
16 NPV
2
= nilai sekarang bersih yang diperoleh dari faktor I
1
positif
c. Penghitungan Benefit-Cost Ratio
Untuk mengkaji kelayakan proyek sering digunakan pula kriteria yang disebut Benefit-Cost Ratio BCR. Penggunaannya amat dikenal dalam
mengevaluasi proyek-proyek untuk kepentingan umum atau sektor publik. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
BCR = biaya
sekarang Nilai
benefit sekarang
Nilai =
C PV
B PV
.............. 16
Biaya C pada rumus di atas dapat dianggap sebagai biaya pertama Cf sehingga rumusnya menjadi:
BCR = Cf
B PV
.................................... 17
Dimana: BCR = perbandingan manfaat terhadap biaya Benefit-Cost
Ratio PVB = nilai sekarang benefit
PVC = nilai sekarang biaya Kriteria BCR akan memberikan petunjuk sebagai berikut:
BCR 1 usulan proyek diterima BCR 1 usulan proyek ditolak
BCR = 1 netral
d. Penghitungan Titik Impas Break Even Point
Titik impas adalah titik dimana total biaya produksi sama dengan pendapatan. Titik impas menunjukkan bahwa tingkat telah menghasilkan
pendapatan yang sama besarnya dengan biaya produksi yang dikeluarkan. Selain dapat mengungkapkan hubungan antara volume produksi, harga satuan dan laba,
analisis titik impas bagi manajemen akan memberikan informasi mengenai hubungan antara biaya tetap dan biaya variabel. Dengan asumsi bahwa harga
penjualan per unit produksi adalah konstan maka jumlah unit pada titik impas dihitung sebagai berikut :
17 Pendapatan = biaya produksi
= biaya tetap + biaya tidak tetap = FC + Q
i
x VC Q
i
x P = FC + Q
i
x VC Q
i
= VC
P FC
….. ..........................................
18
Dimana: Q
i
= jumlah unit volume yang dihasilkan dan terjual pada titik impas
FC = biaya
tetap P
= harga penjualan per unit VC
= biaya tetap per unit
e. Penghitungan Payback Period